4 Asupan Penting Bagi Ibu Hamil untuk Cegah Bayi Alami Kelainan Bawaan

4 Asupan Penting Bagi Ibu Hamil untuk Cegah Bayi Alami Kelainan Bawaan

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Senin, 20 Mar 2017 20:03 WIB
4 Asupan Penting Bagi Ibu Hamil untuk Cegah Bayi Alami Kelainan Bawaan
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Kelainan bawaan merupakan salah satu penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia. Sekitar 7 persen kematian bayi dan balita di Indonesia terjadi akibat mengalami kelainan bawaan.

dr Tan Shot Yen, pakar gizi komunitas, mengatakan pemenuhan gizi dan nutrisi pada ibu hamil dapat menurunkan risiko anak lahir dengan kelainan bawaan. Karena itu, pemenuhan gizi dan nutrisi harus menjadi prioritas dan kebutuhan, bukan sekadar saran.

"Makan sehat di Indonesia ini masih dianggap belum penting. Ibu hamil makan yang dia doyan, bukan yang dia butuh. Jadinya makannya makanan instan, junk food, bukan omega-3, asam folat, atau iodin yang sebenarnya ia butuhkan," tutur dr Tan, dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Kelainan Bawaan Ancam Nyawa Bayi dan Balita di Indonesia

Meski terdengar asing, zat-zat tersebut sejatinya bisa ditemukan dengan mudah pada makanan. dr Tan pun menjelaskan apa saja manfaat dan bagaimana mengolah makanan-makanan tersebut menjadi sumber gizi bagi ibu hamil. Berikut penjabarannya:

1. Omega-3

Foto: iStock
Omega-3 dan DHA bermanfaat bagi tumbuh-kembang otak janin. Zat ini banyak terdapat di ikan-ikan laut. Salah satu ikan laut yang banyak mengandung omega-3 dan DHA adalah ikan tuna dan salmon.

Sayangnya, tuna dan salmon bukan ikan asli Indonesia. Harganya pun lebih mahal dari pada ikan-ikan lokal yang memiliki manfaat sama seperti ikan sarden dan tongkol.

"Omega-3 juga ada di kemiri, kuning telur, dan alpukat tapi buahnya ya, bukan jus dengan susu kental manis," paparnya.

2. Asam folat

Foto: Getty Images
Asam folat penting untuk mencegah terjadinya kelainan bawaan pada tulang belakang dan menurunkan risiko bayi lahir prematur. Selain itu, asam folat bermanfaat untuk mencegah bayi lahir prematur.

Dikatakan dr Tan, asam folat banyak terdapat pada sayuran-sayuran dengan warna hijau gelap. Bayam, brokoli dan kacang lentil.

3. Iodin

ilustrasi seafood/ Foto: detikfood
Iodin berperan besar dalam pembentkan otak dan sistem saraf janin, mencegah terjadinya stunting, dan menurunkan risiko mengalami gangguan pendengaran. Sumber utama iodin adalah makanan-makanan yang berasal dari laut.

dr Tan mengatakan salah kaprah soal makanan laut berasal dari pengolahannya. Ia menyebut tidak benar jika makanan laut disebut dapat meningkatkan kolesterol dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

"Orang jepang makan makanan laut terus, tapi ada dia kolesterol? Kan nggak. Di kita salahnya karena pengolahannya, cumi goreng mentega, kepiting saus padang dan lain-lain," paparnya.

"Supaya dapat manfaatnya, mengolahnya ya jangan digoreng. Dipepes dengan belimbing wuluh misalnya, atau capcay kuah udang dan cumi pepes itu udah sedap banget, dan nggak digoreng," jelasnya lagi.

4. Zat besi

Foto: iStock
Zat besi sangat penting untuk mencegah bayi lahir prematur. Pada ibu, zat besi juga penting untuk mencegah anemia, yang jika tak ditangani bisa berakibat fatal saat melahirkan.

Sumber utama zat besi adalah dari protein hewani seperti daging merah, daging sapi, ayam atau kambing. Kembali lagi, faktor pengolahan masakan sangat penting agar manfaat yang diterima lebih besar.

"Jangan digoreng pokoknya. Orang tua kita dulu sebelum ada minyak goreng bisa masak tanpa digoreng. Caranya ya dengan dipepes atau disangrai," pungkasnya.
Halaman 2 dari 5
Omega-3 dan DHA bermanfaat bagi tumbuh-kembang otak janin. Zat ini banyak terdapat di ikan-ikan laut. Salah satu ikan laut yang banyak mengandung omega-3 dan DHA adalah ikan tuna dan salmon.

Sayangnya, tuna dan salmon bukan ikan asli Indonesia. Harganya pun lebih mahal dari pada ikan-ikan lokal yang memiliki manfaat sama seperti ikan sarden dan tongkol.

"Omega-3 juga ada di kemiri, kuning telur, dan alpukat tapi buahnya ya, bukan jus dengan susu kental manis," paparnya.

Asam folat penting untuk mencegah terjadinya kelainan bawaan pada tulang belakang dan menurunkan risiko bayi lahir prematur. Selain itu, asam folat bermanfaat untuk mencegah bayi lahir prematur.

Dikatakan dr Tan, asam folat banyak terdapat pada sayuran-sayuran dengan warna hijau gelap. Bayam, brokoli dan kacang lentil.

Iodin berperan besar dalam pembentkan otak dan sistem saraf janin, mencegah terjadinya stunting, dan menurunkan risiko mengalami gangguan pendengaran. Sumber utama iodin adalah makanan-makanan yang berasal dari laut.

dr Tan mengatakan salah kaprah soal makanan laut berasal dari pengolahannya. Ia menyebut tidak benar jika makanan laut disebut dapat meningkatkan kolesterol dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

"Orang jepang makan makanan laut terus, tapi ada dia kolesterol? Kan nggak. Di kita salahnya karena pengolahannya, cumi goreng mentega, kepiting saus padang dan lain-lain," paparnya.

"Supaya dapat manfaatnya, mengolahnya ya jangan digoreng. Dipepes dengan belimbing wuluh misalnya, atau capcay kuah udang dan cumi pepes itu udah sedap banget, dan nggak digoreng," jelasnya lagi.

Zat besi sangat penting untuk mencegah bayi lahir prematur. Pada ibu, zat besi juga penting untuk mencegah anemia, yang jika tak ditangani bisa berakibat fatal saat melahirkan.

Sumber utama zat besi adalah dari protein hewani seperti daging merah, daging sapi, ayam atau kambing. Kembali lagi, faktor pengolahan masakan sangat penting agar manfaat yang diterima lebih besar.

"Jangan digoreng pokoknya. Orang tua kita dulu sebelum ada minyak goreng bisa masak tanpa digoreng. Caranya ya dengan dipepes atau disangrai," pungkasnya.

(mrs/up)

Berita Terkait