dr Tan Shot Yen, pakar gizi komunitas, mengatakan pemenuhan gizi dan nutrisi pada ibu hamil dapat menurunkan risiko anak lahir dengan kelainan bawaan. Karena itu, pemenuhan gizi dan nutrisi harus menjadi prioritas dan kebutuhan, bukan sekadar saran.
"Makan sehat di Indonesia ini masih dianggap belum penting. Ibu hamil makan yang dia doyan, bukan yang dia butuh. Jadinya makannya makanan instan, junk food, bukan omega-3, asam folat, atau iodin yang sebenarnya ia butuhkan," tutur dr Tan, dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski terdengar asing, zat-zat tersebut sejatinya bisa ditemukan dengan mudah pada makanan. dr Tan pun menjelaskan apa saja manfaat dan bagaimana mengolah makanan-makanan tersebut menjadi sumber gizi bagi ibu hamil. Berikut penjabarannya:
1. Omega-3
|
Foto: iStock
|
Sayangnya, tuna dan salmon bukan ikan asli Indonesia. Harganya pun lebih mahal dari pada ikan-ikan lokal yang memiliki manfaat sama seperti ikan sarden dan tongkol.
"Omega-3 juga ada di kemiri, kuning telur, dan alpukat tapi buahnya ya, bukan jus dengan susu kental manis," paparnya.
2. Asam folat
|
Foto: Getty Images
|
Dikatakan dr Tan, asam folat banyak terdapat pada sayuran-sayuran dengan warna hijau gelap. Bayam, brokoli dan kacang lentil.
3. Iodin
|
ilustrasi seafood/ Foto: detikfood
|
dr Tan mengatakan salah kaprah soal makanan laut berasal dari pengolahannya. Ia menyebut tidak benar jika makanan laut disebut dapat meningkatkan kolesterol dan menyebabkan tekanan darah tinggi.
"Orang jepang makan makanan laut terus, tapi ada dia kolesterol? Kan nggak. Di kita salahnya karena pengolahannya, cumi goreng mentega, kepiting saus padang dan lain-lain," paparnya.
"Supaya dapat manfaatnya, mengolahnya ya jangan digoreng. Dipepes dengan belimbing wuluh misalnya, atau capcay kuah udang dan cumi pepes itu udah sedap banget, dan nggak digoreng," jelasnya lagi.
4. Zat besi
|
Foto: iStock
|
Sumber utama zat besi adalah dari protein hewani seperti daging merah, daging sapi, ayam atau kambing. Kembali lagi, faktor pengolahan masakan sangat penting agar manfaat yang diterima lebih besar.
"Jangan digoreng pokoknya. Orang tua kita dulu sebelum ada minyak goreng bisa masak tanpa digoreng. Caranya ya dengan dipepes atau disangrai," pungkasnya.
Halaman 2 dari 5











































