Jakarta -
Pemenuhan nutrisi penting untuk kesehatan ibu hamil dan bayinya. Salah satunya dengan penerapan konsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Nah, soal makanan yang diasup ibu hamil, ada beberapa hal yang penting diperhatikan, seperti diungkapkan dr Aditya Kusuma SpOG dalam 'Lactamil Mama Class' di RSIA Bunda, Menteng, Jakarta, Sabtu (6/5/2017).
Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Ibu Hamil yang Sakit Kepala
1. Penting konsumsi protein hewani
Foto: Thinkstock
|
Dikatakan dr Adit, penting bagi ibu hamil (bumil) mengonsumsi protein hewan terutama ikan. Ayam dan daging pun tak apa, begitupun udang atau seafood yang kaya protein bisa dikonsumsi ibu."Asal nggak alergi nggak apa-apa dikonsumsi ibu hamil," ujar dr Adit.
Terutama ikan, dikatakan dr Adit memiliki kandungan protein, lemak, vitamin A, D, B, asam folat, zat besi, iodium, kalsium (dari tulang ikan yang bisa dimasak lunak), magnesium, dan zinc.
2. Penuhi kebutuhan mikronutrien
Foto: Thinkstock
|
dr Adit menekankan penting memenuhi kebutuhan mikronutrien. Nah, mikronutrien ini bisa didapat dari sayuran. Kemudian, kacang-kacangan, brokoli, dan bayam yang kaya akan asam folat."Asam folat sampai usia 12 minggu umumnya dibutuhkan 400 mikrogram. Tiap trimester kebutuhannya beda-beda. Di trimester kedua ada kompetisi ibu dan bayi untuk kebutuhan zat besi. Sehingga di trimester 2 asupan zat besi penting," kata dr Adit.
Untuk memastikan kecukupan mikronutrien seperti vitamin D dan zat besi, yang bisa dilakukan yakni dengan pemeriksaan darah. Tapi memang, untuk pemeriksaan ini biayanya cukup mahal.
3. Tidak boleh makan mi instan?
Foto: Thinkstock
|
"Pada dasarnya nggak ada pantangan makan selama hamil, makan mi instan, boleh-boleh aja asal nggak sering," ujar dr Adit.Pada prinsipnya, segala sesuatu yang berlebihan tak dianjurkan. Terutama untuk makanan dengan kandungan pengawet sebaiknya tak dikonsumsi berlebihan dan ini pun berlaku pula untuk orang lain yang tidak hamil.
4. Selalu cuci tangan sebelum makan
Foto: Getty Images
|
dr Adit menekankan untuk tidak lupa mencuci tangan sebelum makan. Kemudian, perhatikan bahan makanan yang digunakan. Misalnya ketika bumil jajan di luar, dr Adit mengingatkan untuk memperhatikan apa yang masuk ke tubuh."Ingat potensi infeksi bisa terjadi. Seperti toksoplasma tidak harus karena ada kucing di sekitar kita. Kalau bahan makanan nyucinya nggak bersih bisa aja (terinfeksi)," kata dr Adit.
5. Konsumsi susu khusus kehamilan
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Dalam mengonsumsi susu khusus kehamilan, dr Adit menekankan bahwa nutrisi harus diperhatikan dan dalam susu tersebut kandungan gizinya sesuai kebutuhan ibu hamil. Misalnya saja asam folat, vitamin D, kalsium, dan zat besi. Vitamin D, kata dr Adit berkaitan dengan kalsium dan fosfor yang penting untuk kesehatan gigi dan tulang bayi."Usahakan udah 'jatuh cinta' waktu minum susunya ya. Karena kalau rasa nggak diterima sama si ibu, kan mubazir ya," katasenior brand manager Lactamil Hans Kristian Kusuma dalam kesempatan sama.
Dikatakan dr Adit, penting bagi ibu hamil (bumil) mengonsumsi protein hewan terutama ikan. Ayam dan daging pun tak apa, begitupun udang atau seafood yang kaya protein bisa dikonsumsi ibu.
"Asal nggak alergi nggak apa-apa dikonsumsi ibu hamil," ujar dr Adit.
Terutama ikan, dikatakan dr Adit memiliki kandungan protein, lemak, vitamin A, D, B, asam folat, zat besi, iodium, kalsium (dari tulang ikan yang bisa dimasak lunak), magnesium, dan zinc.
dr Adit menekankan penting memenuhi kebutuhan mikronutrien. Nah, mikronutrien ini bisa didapat dari sayuran. Kemudian, kacang-kacangan, brokoli, dan bayam yang kaya akan asam folat.
"Asam folat sampai usia 12 minggu umumnya dibutuhkan 400 mikrogram. Tiap trimester kebutuhannya beda-beda. Di trimester kedua ada kompetisi ibu dan bayi untuk kebutuhan zat besi. Sehingga di trimester 2 asupan zat besi penting," kata dr Adit.
Untuk memastikan kecukupan mikronutrien seperti vitamin D dan zat besi, yang bisa dilakukan yakni dengan pemeriksaan darah. Tapi memang, untuk pemeriksaan ini biayanya cukup mahal.
"Pada dasarnya nggak ada pantangan makan selama hamil, makan mi instan, boleh-boleh aja asal nggak sering," ujar dr Adit.
Pada prinsipnya, segala sesuatu yang berlebihan tak dianjurkan. Terutama untuk makanan dengan kandungan pengawet sebaiknya tak dikonsumsi berlebihan dan ini pun berlaku pula untuk orang lain yang tidak hamil.
dr Adit menekankan untuk tidak lupa mencuci tangan sebelum makan. Kemudian, perhatikan bahan makanan yang digunakan. Misalnya ketika bumil jajan di luar, dr Adit mengingatkan untuk memperhatikan apa yang masuk ke tubuh.
"Ingat potensi infeksi bisa terjadi. Seperti toksoplasma tidak harus karena ada kucing di sekitar kita. Kalau bahan makanan nyucinya nggak bersih bisa aja (terinfeksi)," kata dr Adit.
Dalam mengonsumsi susu khusus kehamilan, dr Adit menekankan bahwa nutrisi harus diperhatikan dan dalam susu tersebut kandungan gizinya sesuai kebutuhan ibu hamil. Misalnya saja asam folat, vitamin D, kalsium, dan zat besi. Vitamin D, kata dr Adit berkaitan dengan kalsium dan fosfor yang penting untuk kesehatan gigi dan tulang bayi.
"Usahakan udah 'jatuh cinta' waktu minum susunya ya. Karena kalau rasa nggak diterima sama si ibu, kan mubazir ya," katasenior brand manager Lactamil Hans Kristian Kusuma dalam kesempatan sama.
(rdn/vit)