Selain itu, ada sejumlah teknik dan posisi tubuh selama berlari yang harus diperhatikan agar dapat meningkatkan kecepatan dan membantu mengurangi risiko cedera. Simak pembahasannya di sini.
Tahapan Gerakan dalam Olahraga Lari
Guna membuat pelari lebih cepat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal posisi tubuh. Pastikan posisi tubuh benar sebelum mulai berlari (start) dan pada saat berlari.
Posisi Tubuh saat Start
Berikut beberapa posisi dan gerakan dasar yang harus dilakukan di posisi start, yaitu sebelum berlari.
1. Postur Tubuh
Pastikan bahwa tubuh Anda terlentang dan berdiri tegak. Ini membantu meminimalisir resistansi udara dan meningkatkan efisiensi gerakan.
2. Kepala
Jaga kepala tetap tegak dan jangan memiringkan kepala ke bawah. Ini akan membantu mempertahankan postur tubuh dan meminimalisir kelelahan.
3. Lengan
Lengan harus dalam posisi rileks dan mengikuti gerakan tubuh. Jangan membungkukkan lengan karena ini akan memperlambat gerakan dan membuat Anda lelah.
4. Tungkai
Pastikan bahwa lutut Anda dalam posisi tegak dan bersiap untuk melangkah. Ini membantu mempercepat waktu pendaratan dan memungkinkan Anda untuk melangkah lebih cepat.
5. Tapak Kaki
Pastikan tapak kaki menyentuh tanah dengan benar dan memanfaatkan energi untuk mendorong Anda maju. Ini membantu mempercepat gerakan dan meminimalisir risiko cedera.
Fase dalam Berlari
Selanjutnya, saat berlari, pastikan Anda melakukan dua tahap berikut:
1. Fase Topang (Support Phase)
Fase ini bertujuan untuk memperkecil penghambatan saat menyentuh tanah kemudian memaksimalkan dorongan ke depan.
Bila dilihat dari gerakan teknisnya, ini adalah teknik gerakan mendaratkan tubuh dengan telapak kaki.
2. Fase Melayang (Flaying Phase)
Pada fase ini, pelari harus fokus untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah.
Bila dilihat dari gerakan teknisnya, di fase ini lutut kaki bergerak ke depan dan ke atas (untuk meneruskan dorongan dan menambah panjang langkah).
Tahapan Gerakan Saat Berlari
Jika digambarkan secara keseluruhan, berikut adalah beberapa tahapan gerakan yang terjadi saat seseorang berolahraga lari.
Penjelasan ini dilansir dari buku Mengenal Olahraga Atletik oleh Oktavia Rokhimaturrizki.
1. Pertama
Lutut dipanjangkan dan membentuk sudut 90 derajat. Ini adalah tahap dimana kaki melangkah dan berkoordinasi dengan lengan.
2. Kedua
Tangan memulai swing (mengayun) untuk membantu mempercepat gerakan. Lengan harus bergerak dalam arah berlawanan dengan kaki yang sedang melangkah.
Tujuannya untuk membantu mempercepat gerakan dan mempertahankan ritme.
3. Ketiga
Setelah lutut ditekuk, kaki dipanjangkan dan menyentuh tanah. Ini adalah tahap dimana kaki menyerap energi dan memulai gerakan mendorong.
4. Keempat
Setelah kaki menyentuh tanah, lutut dipanjangkan dan kaki melakukan gerakan mendorong. Ini adalah tahap dimana kaki memanfaatkan energi yang diserap untuk membantu mempercepat lari.
5. Kelima
Tahapan terakhir, setelah gerakan mendorong, kaki memulai gerakan mengangkat dan memulai kembali proses lari dari awal.
Tahapan-tahapan tadi berlangsung secara terus-menerus selama seseorang sedang berlari, membantu mempertahankan ritme dan mempercepat gerakan.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki gerakan lari yang unik dan dapat berbeda dari orang lain.
Selain itu, postur tubuh hanya salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan lari. Latihan dan teknik lari yang benar juga sangat penting untuk mempercepat lari Anda.
Tahapan Latihan Lari Jarak Pendek
Untuk tahap-tahapan pada lari jarak pendek, terdapat beberapa teknik yang perlu dilatih, yaitu sebagai berikut.
1. Latihan Dasar ABC
Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek.
2. Latihan Dasar Koordinasi ABC
Tahapan ini bertujuan untuk lebih mengembangkan keterampilan dan koordinasi lari cepat.
3. Lari Cepat dengan Tahanan
Tahap ini bertujuan untuk memperkuat fase dorong atau support phase dan kekuatan khusus.
Pada tahap ini, pelari bisa menggunakan pemberat atau alat penahan misalnya ban mobil atau beberapa ban motor.
4. Lari Mengejar
Tahapan ini berfokus pada berkembangnya kecepatan reaksi dan percepatan lari. Latihan dapat menggunakan tongkat atau tali sepanjang 1,5 meter dimulai dari berlari pelan-pelan.
5. Lari Percepatan
Tahap ini bertujuan untuk memaksimalkan kecepatan lari. Seperti lari paralel, pelari harus berlari dengan jarak 6 meter.
Kemudian saat pelari kedua sudah menginjak batas enam meter maka pelari sebelumnya harus berlari enam meter setelahnya dengan cepat.
6. Start Jongkok Lari Sprint 200 meter
Tahap ini dimaksudkan untuk mengembangkan kecepatan secara maksimum.
Pertama-tama, buatlah garis untuk lintasan jarak antara 200 meter sesuai dengan keadaan lapangan. Kemudian buat garis start, pelari melakukan start jongkok sebelum mulai berlari.
Selanjutnya pelari harus melewati batas finish yang telah ditentukan dengan kecepatan maksimum.
Itulah tadi penjelasan mengenai tahapan berlari dan posisi badan untuk pelari.
Jadi, Anda kini sudah tahu bahwa posisi badan yang membuat pelari semakin cepat yaitu condong ke depan serta memperhatikan posisi tubuh saat start dan pada saat berlari.
Perlu diketahui, penting untuk melatih gerakan lari dan memastikan bahwa gerakan tersebut sesuai dan efisien.
Simak Video "Video Wamenkes Ungkap Data 187 Faskes Terdampak Banjir Sumatera"
(aau/inf)