Jika seseorang memiliki sel darah merah yang terlalu sedikit atau tak cukup hemoglobin, maka akan terjadi penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Lalu, bagaimana cara mencegah anemia?
Penyebab Anemia
Anemia bisa disebabkan karena kondisi saat lahir ataupun saat tubuh berkembang. Mengutip Mayo Clinic, secara umum anemia dapat terjadi ketika:
- Tubuh tidak membuat cukup sel darah merah.
- Pendarahan yang menyebabkan seseorang kehilangan sel darah merah lebih cepat dari pada yang bisa diganti.
- Tubuh menghancurkan sel darah merah.
Selain itu, ada berbagai penyebab anemia berdasarkan jenisnya, yaitu sebagai berikut.
1. Anemia Defisiensi Besi
Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi disebut sebagai anemia defisiensi besi.
Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak bisa menghasilkan hemoglobin yang cukup untuk sel darah merah.
Anemia jenis ini banyak terjadi pada ibu hamil dan wanita yang mengalami menstruasi berat.
Sementara itu, adanya bisul di perut atau usus kecil, kanker usus besar, hingga penggunaan rutin beberapa pereda nyeri tanpa resep, terutama aspirin, juga bisa menyebabkan anemia.
2. Anemia Radang
Anemia radang disebabkan oleh berbagai penyakit tertentu seperti kanker, HIV/AIDS, artritis reumatoid, penyakit ginjal, crohn, dan penyakit radang akut atau kronis lainnya yang bisa mengganggu produksi sel darah merah.
3. Anemia Aplastik
Anemia langka yang mengancam jiwa ini terjadi saat tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah. Penyebabnya adalah infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan paparan bahan kimia beracun.
4. Anemia yang Berhubungan dengan Penyakit Sumsum Tulang
Berbagai penyakit seperti leukemia dan myelofibrosis bisa menyebabkan anemia dengan mempengaruhi produksi darah di sumsum tulang.
5. Anemia Hemolitik
Kelompok anemia ini berkembang saat sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang bisa digantikan sumsum tulang. Penyakit darah tertentu meningkatkan penghancuran sel darah merah.
6. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit merupakan kondisi bawaan dan terkadang serius. Anemia jenis ini disebabkan oleh bentuk hemoglobin yang rusak dan memaksa sel darah merah membentuk sabit (tidak normal).
7. Anemia Defisiensi Vitamin
Tubuh membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan cukup sel darah merah yang sehat.
Bila tubuh kekurangan zat-zat tersebut, bisa menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Anemia defisiensi vitamin disebut juga sebagai anemia pernisiosa.
Bagaimana Cara Mencegah Anemia?
Meski banyak jenis anemia yang tak dapat dicegah, kamu bisa menghindari anemia defisiensi zat besi dan defisiensi vitamin dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral.
Berikut jenis-jenis vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah anemia.
1. Zat besi
Makanan yang kaya zat besi contohnya adalah daging sapi, kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, dan buah kering.
2. Folat
Nutrisi ini beserta asam folat bentuk sintetiknya bisa ditemukan di buah-buahan, sayuran berdaun hijau tua, kacang hijau, kacang, tanah, kacang merah; dan produk biji-bijian seperti roti, sereal, pasta, dan nasi.
3. Vitamin B12
Makanan yang kaya akan vitamin B12 misalnya adalah daging, produk susu, sereal, dan kedelai yang difortifikasi.
4. Vitamin C
Makanan yang kaya akan vitamin C di antaranya adalah buah dan jus jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon, dan stroberi.
Cara Mengatasi anemia dengan Cepat
Cara mengatasi anemia dapat berbeda-beda tergantung penyebab yang mendasarinya. Adapun cara mengatasi anemia berdasarkan jenisnya yaitu sebagai berikut.
1. Anemia Defisiensi Besi
Biasanya, mengobati anemia jenis ini adalah dengan mengkonsumsi suplemen zat besi dan perubahan pola makan. Bagi sebagian orang, penerimaan zat besi bisa melalui pembuluh darah.
2. Anemia Inflamasi
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengobati anemia yang terjadi karena inflamasi atau penyakit kronis tak memiliki. Melainkan, dokter fokus untuk mengobati penyakit yang mendasarinya.
Apabila terjadi gejala yang parah, dilakukan transfusi darah atau suntikan hormon sintesis yang biasanya diproduksi oleh ginjal.
Hal ini dapat membantu merangsang produksi sel darah merah dan meredakan kelelahan.
3. Anemia Aplastik
Cara mengatasi anemia aplastik yaitu dengan transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah.
Kemungkinan juga seseorang memerlukan transplantasi sumsum tulang, apabila sumsum tulang tak bisa membuat sel darah yang sehat.
4. Anemia yang Berhubungan dengan Penyakit Sumsum Tulang
Pengobatan untuk jenis anemia ini bisa berupa obat-obatan, kemoterapi, atau transplantasi sumsum tulang.
5. Anemia Hemolitik
Untuk mengatasi anemia hemolitik, di antara caranya adalah mengobati infeksi dan mengkonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan sel darah merah.
Anemia hemolitik berat umumnya memerlukan pengobatan yang berkelanjutan.
6. Anemia Sel Sabit
Jenis perawatan yang dilakukan untuk mengatasi anemia jenis ini yaitu pemberian oksigen, pereda nyeri (cairan oral dan intravena) untuk mengurangi rasa sakit serta mencegah komplikasi.
Kemungkinan, dokter juga merekomendasikan transfusi darah, suplemen asam folat, dan antibiotik.
Obat untuk kanker hidroksiurea juga digunakan untuk mengobati anemia jenis ini.
7. Anemia Defisiensi Vitamin
Mengatasi anemia jenis ini adalah mengkonsumsi suplemen makanan dan meningkatkan nutrisi asam folat dan vitamin C dalam makanan.
Itulah penjelasan tentang cara mencegah anemia, beserta penyebab dan cara mengobatinya. Semoga informasi ini bisa membantu ya detikers.
Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"
(elk/inf)