Kekurangan kalium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kelelahan, kejang otot, bahkan gangguan jantung. Simak lebih lanjut di artikel berikut ini.
Mengenal Hipokalemia atau Kekurangan Kalium
Cleveland Clinic dalam lamannya menjelaskan bahwa hipokalemia adalah kondisi ketika jumlah kalium atau potasium dalam darah Anda terlalu rendah.
Kalium adalah elektrolit. Elektrolit adalah mineral yang membawa muatan listrik saat larut dalam cairan tubuh. Tubuh membutuhkan potasium agar sel, otot, dan saraf berfungsi dengan benar.
Tubuh mendapatkan potasium melalui makanan yang Anda makan. Kmeudian, ginjal membuang kelebihan potasium melalui urin (kencing) untuk menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh Anda.
Hipokalemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika kadar kalium dalam tubuh manusia menjadi terlalu rendah.
Kalium adalah mineral yang sangat penting untuk menjaga fungsi normal jantung, otot, dan sistem saraf.
Hipokalemia atau kekurangan kalium dapat terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak kalium atau jika tidak mengkonsumsi cukup kalium melalui makanan.
Gejala hipokalemia dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi tersebut.
Beberapa gejala umumnya meliputi lemah, lesu, sakit kepala, kram otot, kesulitan bernapas, dan detak jantung yang tidak teratur.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Kebutuhan Kalium Harian
Tim Promkes RSST-RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten dalam laman Kementerian Kesehatan menjelaskan kadar kalium normal untuk orang dewasa berkisar antara 3,5 hingga 5,2 mEq/L (3,5 hingga 5,2 mmol/L).
Jika lebih rendah dari 3 mEq/L (3 mmol/L) dapat dianggap sebagai hipokalemia berat.
Kekurangan kalium pada lansia dapat menurunkan fungsi organ, kehilangan selera makan, hingga memicu risiko penyakit tertentu.
Selain itu, sejumlah pengobatan tertentu bisa meningkatkan risiko kekurangan kalium. Hipokalemia dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita.
Meski begitu, kekurangan kalium cenderung dijumpai pada wanita. Anda bisa mencegah masalah kesehatan ini dengan menghindari faktor yang dapat meningkatkan risiko kadar kalium yang rendah.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi tentang kebutuhan kalium harian Anda dan rekomendasi makanan yang tepat.
Penyebab Kekurangan Kalium
Kalium darah yang rendah biasanya terjadi karena kehilangan kalium yang berlebihan di saluran pencernaan.
Hal ini mungkin terjadi karena sering muntah atau diare. Selain itu, penyebab hipokalemia lainnya meliputi:
- Gangguan makan seperti bulimia nervosa
- Keringat berlebihan (hiperhidrosis)
- Gangguan penggunaan alkohol
- Diuretik
- Konsumsi obat-obatan seperti insulin, antibiotik tertentu, dan kortikosteroid
- Gangguan adrenal, seperti aldosteronisme primer dan sindrom Cushing
- Penyakit ginjal kronis
- Kadar magnesium rendah (hipomagnesemia)
- Kondisi ginjal tertentu, seperti sindrom Bartter dan sindrom Gitelman
- Sindrom Liddle, kelainan langka yang menyebabkan peningkatan tekanan darah
Kekurangan kalium dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa penyebab umum kekurangan kalium antara lain:
1. Makanan Kurang Kalium
Jika Anda tidak mengkonsumsi makanan yang kaya kalium seperti buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan makanan laut, Anda mungkin berisiko mengalami kekurangan kalium.
2. Dehidrasi
Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh kehilangan kalium bersamaan dengan elektrolit dan cairan tubuh lainnya.
3. Peningkatan Produksi Urine
Peningkatan produksi urine dapat menyebabkan kehilangan kalium yang signifikan. Ini dapat terjadi pada orang yang sering buang air kecil atau pada orang yang menggunakan diuretik.
Beberapa faktor risiko lain yang dapat menyebabkan kekurangan kalium meliputi usia lanjut, diabetes, gagal jantung, dan penyakit ginjal.
Dokter dapat membantu menentukan penyebab kekurangan kalium dan memberikan perawatan yang tepat.
Gejala Kekurangan Kalium
Kasus kalium rendah yang ringan mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Tetapi tanda-tandanya mungkin termasuk:
- Sembelit
- Jantung berdebar-debar
- Kelelahan ekstrim (kelelahan)
- Kelemahan otot dan kejang
- Kesemutan dan mati rasa
Kasus kalium rendah yang lebih parah dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti:
- Otot berkedut
- Kram otot
- Kelemahan otot yang parah, menyebabkan kelumpuhan
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Sakit kepala ringan atau pingsan
- Irama jantung yang tidak normal (aritmia)
- Buang air kecil yang berlebihan (poliuria)
- Rasa haus yang berlebihan (polidipsia)
- Nyeri dada (aritmia jantung)
- Gangguan pencernaan
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Dalam beberapa kasus, kekurangan kalium dapat menjadi kondisi yang serius dan memerlukan perawatan medis segera.
Periksakan diri ke dokter jika mengalami muntah-muntah lebih dari satu hari atau diare lebih dari dua hari.
Muntah dan diare dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan kalium sehingga perlu segera diberikan penanganan.
Segera ke IGD jika gejala hipokalemia disertai dengan keluhan jantung berdebar, lemas, atau kelumpuhan. Penanganan perlu segera dilakukan karena kondisi ini dapat menyebabkan kematian.
Pengobatan Hipokalemia
Jika Anda memiliki kasus hipokalemia ringan, dokter akan meresepkan suplemen kalium untuk diminum.
Jika kasus Anda lebih parah, tenaga medis mungkin akan memberi Anda potasium melalui injeksi (intravena).
Di samping itu, petugas medis juga akan menangani kondis yang menyebabkan terjadinya hipokalemia.
Pengobatan hipokalemia atau kekurangan kalium tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Pengobatan biasanya bertujuan untuk meningkatkan kadar kalium dalam darah dan mengatasi gejala-gejala yang terkait.
Contohnya, jika kekurangan kalium disebabkan oleh dehidrasi, Anda perlu mengkonsumsi cukup cairan dan elektrolit untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Jika kekurangan kalium disebabkan oleh kondisi medis seperti gagal jantung, diabetes, atau penyakit ginjal, maka dokter akan menangani penyakit tersebut terlebih dahulu untuk membantu memulihkan kadar kalium dalam darah.
Dalam beberapa kasus, jika kekurangan kalium sangat parah dan mempengaruhi fungsi organ vital, Anda mungkin memerlukan perawatan medis yang lebih intensif, seperti pengobatan intravena (IV) dengan suplemen kalium atau perawatan di rumah sakit.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala kekurangan kalium, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat dan segera.
Makanan yang Mengandung Banyak Kalium
Anda dapat mengurangi risiko terkena hipokalemia dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium. Diskusikan menu makanan Anda dengan dokter.
Makanan yang mengandung potasium meliputi buah dan sayuran, daging dan ikan tanpa lemak, susu dan kacang-kacangan.
Adapaun makanan yang memiliki banyak potasium antara lain:
- Alpukat
- Pisang (1 buah pisang berukuran sedang mengandung sekitar 400 mg kalium)
- Kacang polong (1/2 cangkir kacang-kacangan mengandung sekitar 300 mg kalium)
- Sayuran hijau (bayam, kale, brokoli, dan kubis mengandung kalium tinggi)
- Ikan (Ikan seperti salmon, ikan tongkol, dan ikan laut mengandung kalium)
- Daging sapi tanpa lemak
- Susu
- Jeruk
- Selai kacang
- Kentang (1 buah kentang berukuran sedang mengandung sekitar 500 mg kalium)
- Bayam
- Tomat
Jika mengalami muntah dan diare yang berlangsung lebih dari 24-48 jam, Anda harus segera mendapatkan perawatan medis.
Kehilangan cairan dapat menyebabkan hipokalemia. Semakin cepat Anda mencari pengobatan, semakin baik peluang Anda untuk mencegahnya.
Makanan yang mengandung banyak kalium bisa membantu memenuhi kebutuhan kalium harian Anda dan mencegah kekurangan kalium.
Namun, jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan ginjal, mungkin perlu membatasi asupan kalium.
Itulah tadi penjelasan mengenai penyebab kekurangan kalium dan cara mengatasinya.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan sehat, termasuk makanan yang kaya kalium, untuk memenuhi kebutuhan kalium harian dan mencegah hipokalemia.
Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan kalium yang tepat dan diet yang sesuai untuk Anda.
Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"
(aau/inf)