Amankah Bayi yang Tidak Divaksin?

Jakarta -

Dok, Ibu saya meminta ke kakak ipar saya agar tidak melakukan vaksinasi untuk calon bayinya. Ini karena ibu saya sering menonton berita di televisi yang banyak kasus anak-anak yang melakukan vaksinaksi justru sakit. Ibu saya bilang, waktu kami kecil pun tidak pakai vaksin-vaksin tetap sehat.

Apa benar tanpa vaksin si anak tidak apa-apa dan tetap sehat? Boleh tidak seorang bayi tidak divaksin? Kenapa sering ada kasus bayi sakit setelah divaksin malah sakit parah? Apa vaksinnya kadaluarsa? Sebenarnya berapa kali seorang balita wajib mendapat vaksin? Dan vaksin apa saja itu?

Mohon informasinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desi, Bekasi
dekasorum@yahoo.com

Jawaban

Terimakasih atas pertanyaannya. Imunisasi merupakan pemberian antibody secara aktif, maksudnya memberikan bakteri atau virus yang lemah /mati atau toksinnya, sehingga tubuh membuat daya tahan secara aktif. Diharapkan saat terserang virus atau bakteri yang ganas, tubuh sudah mempunyai antibody dan tubuh menjadi kebal terhadap penyakit tersebut.

Sampai saat ini vaksinasi merupakan primadona untuk mencegah penyakit yang mematikan, walaupun tidak semua penyakit ada vaksinnya. Kadang kala ada vaksin yang mempunyai efek samping panas, sehingga orangtua kadang tak mau memberikan vaksin pada anaknya, namun efek samping panas tersebut sangat ringan bila dibandingkan dengan serangan penyakit itu sendiri.

Dalam memberikan vaksin dokter atau petugas kesehatan harus memberi penjelasan manfaat dan efek samping vaksin, dan harus jujur dalam memberikan vaksin. Vaksin tersebut harus kondisi baik, tidak rusak atau kadaluarsa, karena vaksin mudah rusak bila penyimpanan tidak benar. Vaksin yang wajib tergantung daerah dan geografis suatu Negara, di Indonesia yang wajib adalah BCG, DPT, POLIO, Hepatitis B dan campak.

dr. Aditya Suryansyah Sp.A

Rumah Sakit Ibu & Anak 'Buah Hati', Jalan Aria Putra No.399 Serua Indah Ciputat, Telpon. 74638568, 74639223, 74639224

(ir/ir)