Peluang Memiliki Anak Kembar?

Peluang Memiliki Anak Kembar?

detikHealth
Selasa, 27 Apr 2010 15:01 WIB
Ditulis oleh:
Peluang Memiliki Anak Kembar?
Jakarta -

Dokter, saya perempuan umur 24 tahun dan bekerja di salah satu perusahaan. Calon suami saya mempunyai keturunan kembar dari neneknya. Apakah mungkin ya saya besok bisa memiliki anak kembar? Berapa persen dan bagaimana caranya supaya saya bisa memiliki anak kembar dan makanan apa saja yang harus saya konsumsi untuk arah sana? Terimakasih.

Mey Lani (Perempuan Lajang, 24 Tahun), rindrata_01@yahoo.com


Jawaban


Ada dua macam kembar. Yang pertama adalah yang disebut monozygotic twin (MZ), yaitu kembar yang berasal dari sel telur yang sama. Ini yang sering disebut kembar identik, walaupun saat ini muncul bukti-bukti baru yang meragukan ke-identik-an MZ. Yang kedua adalah yang disebut dizygotic twin (DZ), yaitu kembar yang berasal dari sel-sel telur yang berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab pasti kehamilan kembar masih merupakan misteri. Namun demikian, banyak penelitian menunjukkan faktor-faktor yang memberi kontribusi bagi terjadinya kehamilan kembar. Faktor-faktor ini berbeda antara kembar MZ dan DZ.

Kembar MZ lebih cenderung dilihat sebagai kejadian yang acak (kebetulan) dalam populasi. Namun, beberapa penelitian menunjukkan adanya pengelompokan keluarga (family clustering) pada kejadian MZ. Hal ini menunjukkan adanya faktor genetik yang berperan dalam menimbulkan kehamilan kembar MZ. Faktor genetik ini masih belum dapat diidentifikasi secara pasti.

Kembar DZ pada prinsipnya terjadi karena keluarnya lebih dari satu sel telur dalam sekali ovulasi. Jadi dalam hal ini faktor ibu sangat dominan. Faktor yang memberi kontribusi pada kejadian kembar DZ diantaranya, usia ibu saat melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tua usia melahirkan maka kejadian kembar semakin banyak.

Namun perlu juga diperhatikan bahwa usia tua melahirkan adalah salah satu faktor risiko berbagai cacat bawaan, tingginya body mass index dan tinggi badan (berhubungan dengan hormon yang berpengaruh pada ovulasi), riwayat kembar pada keluarga, dan etnisitas (paling tinggi adalah orang Nigeria dengan insidensi kembar 1 diantara 11 kelahiran, dan paling rendah pada orang Jepang dengan insidensi kembar 1 diantara 250 kehamilan dan tampaknya orang Indonesia berada ditengah-tengah.

Beberapa makanan yang yang mengandung estrogen dan insulin growth factor tinggi, seperti susu, telur, kurma dan banyak yang lain juga telah diteliti berperan meningkatkan kemungkinan kehamilan kembar. 

Walaupun tidak banyak bukti yang menunjukkan peran ayah dalam kejadian kembar, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa proporsi lelaki dengan anak kembar yang memiliki saudara  lelaki (jauh maupun dekat) yang juga merupakan ayah pada anak kembar adalah cukup tinggi.

Ini artinya, faktor keturunan kembar juga ada pada lelaki. Disamping itu, kembar DZ bukan hanya mensyaratkan kemampuan ibu untuk menghasilkan lebih dari satu sel telur pada satu siklus ovulasi, namun juga kemampuan ayah untuk menghasilkan sel-sel sperma yang mampu membuahi lebih dari satu sel telur.

dr. Teguh Haryo Sasongko, PhD
Ahli Genetika Molekuler, (peneliti dan pengajar) di Human Genome Center, School of Medical Sciences, Universiti Sains Malaysia, 16150 Kubang Kerian, Kota Bharu Kelantan, Malaysia.

(ir/ir)

Berita Terkait