Tidak Setiap Hari BAB, Apa Solusinya?

Tidak Setiap Hari BAB, Apa Solusinya?

detikHealth
Kamis, 27 Sep 2012 11:33 WIB
Ditulis oleh:
Tidak Setiap Hari BAB, Apa Solusinya?
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Dokter Dito Yth, saya mengalami masalah pencernaan. BAB saya tidak tiap hari walaupun saya sudah makan banyak buah-buahan dan sayur. Kadang malah masih ada sayuran yang masih berbentuk daun pada feses.

Saya pernah coba teh jati Cina untuk melancarkan BAB, tapi tidak terlalu ngefek. Tetap saja BAB-nya tidak tiap hari. Bagaimana solusi buat masalah saya ya Dok? Terimakasih atas pencerahannya.

Ponnie (Perempuan Lajang, 22 Tahun) reliXXXX@gmail.com,
Tinggi Badan 157 Cm, Berat Badan 55 Kg

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawaban:

Problematika (termasuk kesulitan) buang air besar (BAB) di dalam medis disebut sebagai konstipasi. Konstipasi yang berlanjut sehingga menahun (kronis) di dalam medis disebut sebagai obstipasi.

Solusi konstipasi amat bergantung pada penyebabnya. Penyebab konstipasi antara lain:

1. Medikasi
Obat-obatan golongan penghambat kalsium atau kalsium bloker, opiat, antikolinergik, suplemen zat besi, barium sulfat, antidepresan.

2. Penyakit sistemik
Misalnya kencing manis, hipotiroidisme, sklerosis sistemik, distrofi miotonik.

3. Penyakit atau gangguan
Contohnya obstruksi kolon (berupa keganasan atau neoplasma, striktur, iskemik, divertikular, peradangan/inflamasi, dsb), spasme sfingter anus (berupa anal fissure, dsb), gangguan makan, depresi, penyalahgunaan obat/NAPZA, hipotiroidisme, hiperkalsemia, parkinsonisme, multipel sklerosis, spinal cord injury, progressive systemic sclerosis, anismus, rectocele, pelvic floor dysfunction, descending perineum syndrome, megakolon, Chagas, dsb.

4. Berbagai faktor predisposisi
Contohnya kurang beraktivitas, kurang berolahraga, sakit lama atau menahun yang mengharuskan penderita bed rest, gangguan yang menyebabkan nyeri saat BAB (misalnya: wasir/hemoroid, anal fissures, dsb).

Solusi:

1. Disesuaikan penyebabnya.
2. Berolahraga teratur.
3. Konsumsi cukup cairan secara teratur dan berkesinambungan.
4. Suplementasi serat (fiber supplementation), diet serat sebanyak 20-30 gram/hari. Suplemen serat seperti: bekatul atau psyllium diberi air 2-4 kali sehari boleh dikonsumsi sebagai alternatif.
5. Pencahar golongan laksatif, misalnya: laksatif emolien (docusate sodium, mineral oil, dsb), katartik stimulan (castor oil, antrakuinon, bisakodil, dsb), katartik osmotik (garam magnesium, laktulose, solusi polietilen glikol, fosfosoda, dsb). Bagi penderita gagal ginjal, maka harus berkonsultasi ke dokter sebelum minum semua golongan obat ini.
6. Enema seperti sodium bifosfat dapat digunakan pada kasus konstipasi ringan hingga sedang dan untuk pembersih usus (bowel cleansing) sebelum dilakukan sigmoidoscopy. Terapi ini dilarang untuk penderita gagal ginjal karena risiko berkembang menjadi hiperfosfatemia dan hipokalsemia subsekuen.
7. Untuk penderita konstipasi fungsional, dokter akan memberikan obat golongan agonis reseptor 5-HT4 (seperti: prucalopride atau tegaserod).
8. Amat disarankan untuk memperbanyak konsumsi buah (seperti pepaya, apel, anggur, melon, pir, dsb) di jus atau di blender lebih baik.
9. Bila penderita konstipasi mengalami gangguan evakuasi dan transit/motilitas, maka dokter akan menganjurkan pelvic floor retraining (biofeedback dan relaksasi otot), konseling psikologis, dan nasihat dietetik, diikuti oleh tindakan colectomy dan ileorectosomy.
10. Bila belum berhasil, maka segeralah mbak Ponnie berkonsultasi ke dokter.

Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat.

 
dr. Dito Anurogo

Saat ini berkarya di RSI PKU Muhammadiyah, Universitas Palangka Raya, Universitas PGRI Palangka Raya. Konsultan kesehatan Netsains.com. Dokter peneliti hematopsikiatri dan medicopomology. Penulis buku 'Cara Jitu Mengatasi Impotensi' dan 'Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid', menulis karya ilmiah tentang Biomarker Stroke bersama ilmuwan di University Wisconsin, USA. Saat ini sedang melakukan riset tentang pharmacogenetic dan pharmacogenomic bersama ilmuwan dari University of California, Irvine, USA.

Peneliti hematopsikiatri (ilmu yang mempelajari hubungan golongan darah dengan kepribadian, gaya hidup dan kecenderungan pola penyakit, pencegahan serta solusinya). Peneliti Medicopomology (buah berkhasiat obat).

(up/ir)

Berita Terkait