Malas Bercinta dengan Suami Setelah Melahirkan, Kenapa Begitu?

Malas Bercinta dengan Suami Setelah Melahirkan, Kenapa Begitu?

detikHealth
Kamis, 31 Jan 2013 15:17 WIB
Ditulis oleh:
Malas Bercinta dengan Suami Setelah Melahirkan, Kenapa Begitu?
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Mbak Zoya, kenapa ya saya kalau diajak suami untuk bercinta sering malas sekali. Seperti tidak ada gairah sama sekali, ini terjadi semenjak saya habis melahirkan. Dan juga kalau saya bercinta cuma orgasme satu kali saya sudah tidak mau lagi untuk bermain kedua? Makanan apa saja yang membangkitkan gairah seks? Terima kasih.

Amel (Perempuan Menikah, 24 Tahun), alta_XXXXXXXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 155 Cm dan Berat Badan 50 Kg

Jawaban

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saudari Amel yang baik, meningkatkan gairah bercinta tidak semudah menelan obat dan memakan makanan yang mengandung aphrodisiak (perangsang) untuk meningkatkan gairah bercinta. Melakukan hal itu pun tidak serta merta bisa mengembalikan gairah bercinta Anda.

Saran saya, mulailah berkencan mesra dengan suami Anda. Nampaknya sejak melahirkan Anda terokupasi pada si kecil atau pada rutinitas baru sehingga kurang fokus pada membina keintiman dengan suami. Hati-hati jika Anda kurang mempertahankan ikatan emosi dengan suami, nanti bisa berakibat keretakan rumah tangga.

Mulailah dengan membuat rutinitas baru dengan pasangan agar tetap romantis sebagai suami istri. Nonton TV berdua, lakukan aktifitas yang Anda berdua sukai, berdansa atau jogging berdua.

Lakukan semacam perawatan kecantikan pada diri Anda atau apapun yang bisa membuat Anda merasa nyaman, cantik dan seksi dengan tubuh Anda. Saya yakin jika Anda benar berniat mempertahankan rumah tangga, pasti bisa Anda lakukan. Selamat berkencan.

Zoya Amirin, M.Psi
Psikolog seksual bersertifikasi dengan pendidikan seksual yang berlatar belakang psikologi. Ketua dalam Komunitas Studi mengenai Perilaku Seksual, anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia.

Pengajar mata kuliah Kesehatan Reproduksi, Ilmu Hubungan antar manusia, Public Relation, Ilmu Komunikasi Dasar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

(pah/vit)

Berita Terkait