Andre (Laki laki menikah, 23 tahun)
gendozXXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 170 cm, berat badan 60 kg
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pertanyaan di atas kami menangkap beberapa petunjuk inti sebagai berikut ini:
1. Istri cepat orgasme
2. Jka diteruskan perih
3. Saat orgasme banyak cairan menyemprot keluar seperti kencing.
Dari beberapa petunjuk di atas, maka ada kemungkinan istri Bapak Andre mengalami gangguan orgasme pada wanita.
Baiklah mari kita bahas secara terinci, dimulai dari apa itu orgasme pada wanita.
Orgasme pada wanita adalah sensasi puncak sesaat atau sementara yang berubah-ubah dari kesenangan kuat menciptakan perubahan kondisi kesadaran, biasanya disertai kontraksi ritmis serta involunter dari otot pelvic striated circumvaginal seringkali disertai kontraksi kandungan dan anus secara bersamaan dan myotonia yang menyebabkan sexually-induced vasocongestion (terkadang hanya sebagian), biasanya dengan induksi kesejahteraan, kesehatan, dan kepuasan hati. Intinya, orgasme (pada wanita) adalah sensasi subjektif dan kontraksi otot panggul (pelvic). Jadi, orgasme bukan sekadar refleks.
Myotonia adalah tertundanya relaksasi dan memanjangnya kontraksi otot-otot skeletal setelah kontraksi volunter atau stimulasi elektris. Vasokongesti adalah pembengkakan beragam jaringan yang disebabkan oleh peningkatan aliran darah vaskuler dan peningkatan tekanan darah setempat.
Orgasme pada wanita itu ada dua macam, orgasme vaginal dan orgasme clitorical. Sebagian besar wanita mengalami orgasme dari rangsangan (stimulation) klitoris. Semua orgasme mengikuti pola refleks yang sama. Selain itu, untuk dapat menuju sensasi puncak (orgasme) ini, refleks sakrum yang utuh/lengkap juga mutlak diperlukan.
Tentang rasa atau sensasi perih atau nyeri (saat, selama, setelah) bersenggama itu bisa disebabkan salah satunya karena kurang terjadi pelumasan (lubrikasi) di saat fase pemanasan (foreplay). Selain itu, rumusan 'NEUROSAINS' berikut ini amat efektif di dalam dunia seksologi:
N = Norma - nikmat
E = Etik - enlightenment (pencerahan)
U = Universal - unik
R = Rasio(nal) - Ra(h)sa
O = Olahrasa, olahraga, olahjiwa
S = suka sama suka, senang, semangat (dilakukan dengan "smart")
A = Agama - alami(ah), apersepsi (menghindari persepsi negatif kepada pasangan)
I = Ibadah - intuitif
N = Natural - netral
S = Spiritual - Syukur - Sehat
Penyebab
Beberapa penyebab gangguan orgasme pada wanita adalah:
1. tekanan pernikahan (marital distress)
2. tekanan interpersonal
3. tekanan psikologis
4. gangguan psikiatris
5. penggunaan obat antidepresan, terutama golongan SSRIs (selective serotonin reuptake inhibitors)
6. usia
7. edukasi
8. kelas sosial
9. agama dan spiritualitas
10. beragam faktor psikososial
Evaluasi
Untuk mengevaluasi penderita wanita dengan gangguan orgasme, maka dilakukan beberapa penilaian, antara lain:
1. menentukan hubungan (rapport), pokok-pokok permasalahan, termasuk tentang nyeri saat bersetubuh (coital pain)
2. menyelidiki riwayat psikologis, medis, dan penggunaan medikamentosa (seperti: amfetamin, obat anoreksia, antipsikotik, benzodiazepine, metildopa, narkotik, depresan trisiklik, dan SSRI)
3. mengobservasi keteraturan orgasme
4. menanyakan tentang ada tidaknya gangguan hormonal
5. menemukan ada tidaknya riwayat gangguan persarafan
6. melakukan pemeriksaan fisik
7. memeriksa keasaman (pH) vagina
8. menyarankan pemeriksaan laboratorium (sesuai indikasi)
Melalui pemeriksaan fMRI, daerah otak yang teraktivasi selama orgasme antara lain: nucleus tractus solitarii (NTS), hypothalamic paraventricular nucleus, amygdala, hippocampus, cingulated cortex, insula dan nucleus accumbens. Semua regio otak ini aktif terutama pada wanita yang melakukan swa-stimulasi vaginal-cervical sehingga mendapatkan sensasi orgasme.
Bagian amygdala dan regio lain dari basal ganglia diaktivasi setelah sedikitnya dua menit swa-stimulasi servikal, sebagaimana bagian korteks cingulate dan insula. Basal ganglia menunjukkan aktivasi yang nyata dan dahsyat selama orgasme. Dua regio otak yang teraktivasi selama orgasme, namun bukan sebelum orgasme, adalah nukleus paraventrikular dari hipotalamus dan hippocampus.
Diantara beragam studi fMRI tentang otak yang menarik, amygdala tidak teraktivasi selama orgasme karena imajinasi, namun teraktivasi selama orgasme karena rangsang organ genital (kelamin).
Solusi
Untuk wanita dengan gangguan orgasme, solusi berikut ini dapat direkomendasikan oleh dokter:
1. Psikoterapi, berupa cognitive behavioral therapy (CBT).
2. Latihan Kegel.
3. Biofeedback retraining dari otot-otot lantai dasar pelvis.
4. Farmakoterapi, misalnya: bupropion dan sildenafil citrate.
5. Edukasi (misal: terapi seks bersama suami).
Tentang cairan yang banyak keluar saat orgasme itu wajar saja, asalkan maksimal 5 cc dan tidak disertai perdarahan.
Banyak wanita yang mengalami ejakulasi (saat orgasme), pengeluaran 3-5 cc cairan dari saluran kencing (urethra), yang secara kimiawi sangat berbeda dari air kencing (urin). Ini adalah keadaan normal. Cairan ini berasal dari kelenjar prostat wanita (G spot), yang dahulu dinamakan kelenjar paraurethral.
Demikian penjelasan ini. Semoga memberi solusi.
Salam sehat dan sukses selalu!
Dokter Dito Anurogo
Pelopor dokter online (dokter digital), konsultan detik.com, penemu konsep hematopsikiatri, penulis 13 buku, salah satunya “5 Menit Memahami 55 Problematika Kesehatan”. Juara pertama kompetisi “2013 World Young Doctors’ Organization (WYDO) Indonesia Essay Contest Award”.
Penggagas dan pelopor konsep neuroedutainment (cara asyik dan mudah memahami medis, neurosains, dan neurologi) melalui permainan Brain Card Games (BCG).
Saat ini mengabdi dan berkarya di Neuroscience Department, Brain Circulation Institute of Indonesia, Surya University (BCII SU), Indonesia.
(hrn/mer)











































