Sulistyasih (Wanita lajang, 24 tahun)
sulisXXXXXX@gmail.com
Tinggi badan 156 cm, berat badan 58 kg
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pertanyaan Sulis di atas, terungkap data singkat sebagai berikut:
1. Batuk hampir 4 bulan,
2. Paling parah malam hari atau sekitar jam 3 pagi,
3. Pernah sembuh, namun kambuh lagi.
Amatlah disayangkan karena Sulis belum menyebutkan secara detail, apakah:
1. batuk berdahak atau kering? Misal ada dahak, apa warnanya?
2. kerongkongan terasa kering?
3. tenggorokan terasa gatal, nyeri, atau sakit?
4. disertai suara serak?
5. hidung tersumbat atau beringus?
6. ada cairan seolah mengalir/tertelan di kerongkongan?
7. disertai mengi dan nafas pendek, seolah tersengal-sengal?
8. dada terasa terbakar atau sesak?
9. mulut terasa (m)asam?
10. batuk disertai darah?
11. sering terpapar asap rokok, polusi udara, debu?
Batuk adalah refleks aksi saluran pernafasan yang digunakan untuk membersihkan saluran nafas bagian atas.
Batuk kronis berlangsung selama lebih dari 8 minggu. Hal ini sering dijumpai di masyarakat.
Penyebab
Penyebab utama batuk kronis adalah multifaktor, antara lain:
1. sindrom postnasal drip (rhinosinusitis), yaitu: hidung atau rongga hidung memproduksi mukus.
2. gastroesophageal reflux disease (GERD), yaitu: asam lambung mengalir kembali menuju saluran yang menghubungkan perut dan kerongkongan (seofagus).
3. asma, dapat memburuk saat terpapar udara dingin, zat kimiawi tertentu, dsb.
4. infeksi
5. obat tertentu, misalnya: golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, dsb.
6. bronkitis kronis.
7. merokok atau terpapar asap rokok, polusi lingkungan, terutama particulates.
8. beragam penyakit penyebab batuk kronis, misalnya: bronkitis eosinofilik, penyakit paru obstruksi kronis (chronic obstructive pulmonary disease), fibrosis paru-paru, dan bronchiectasis (kerusakan, pelebaran saluran pernafasan).
Penyebab tersering dari batuk kering kronis adalah kelompok yang terkait dengan rinitis kronis, sinusitis, dan postnasal drip. Batuk kronis juga seringkali terkait dengan peningkatan respon terhadap agen-agen tussive, seperti: capsaicin.
Pada kasus-kasus ini, refleks batuk mungkin tersensitisasi melalui aksi mediator peradangan dari selaput lendir (mukosa) hidung pada saluran pernafasan atau refleks sensitisasi dari saraf sensoris pernafasan.
Tachykinins dapat terlibat di dalam mekanisme sensitisasi refleks batuk, dan perkembangan antagonis neuropeptide membuka cakrawala riset baru.
Pengendalian efektif batuk memerlukan pengendalian penyakit (penyebab) yang mendasari terjadinya batuk dan desensitisasi jalur/mekanisme batuk.
Pemeriksaan Penunjang
Dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan penunjang berikut ini untuk memastikan diagnosis batuk kronis: tes darah, pemeriksaan fungsi paru-paru (spirometri), mengukur kadar oksigen di dalam darah, pemeriksaan dahak (sputum), foto rontgen dada (chest x-ray), CT (computerised tomography) scan.
Solusi
Obat antibatuk (antitussives) yang tersedia saat ini, seperti: dextromethorphan atau codeine berhasil dan efektif mengendalikan batuk.
Pendekatan medikamentosa lainnya untuk mengatasi batuk kronis antara lain: golongan antibiotik (bila disebabkan karena bakteri), antihistamin dan dekongestan (bila ada alergi), obat-obat asma inhalasi (dihirup), golongan penghambat asam, supresan (penekan) batuk. Pemberian kortikosteroid direkomendasikan untuk mengurangi peradangan atau inflamasi di paru-paru. Sebaiknya meminta rekomendasi dan resep dokter sebelum membeli obat serta tidak mengobati diri sendiri, mengingat potensi efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk herbal, daun kentut (Paederia foetida), fraksi alkaloid daun pulai (Alstonia scholaris), kencur (Kaempferia galanga L.), daun waru (Hibiscus tiliaceus L.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia L., Citrus aurantifolia Swingle), adas (Foeniculum vulgare Mill.), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), poko atau menta (Mentha arvensis L.), sereh (Cymbopogon nardus L.), daun sirih (Piper betle L.) memiliki khasiat sebagai antitusif, yakni efektif mengatasi batuk.
Demikian penjelasan ini. Semoga memberi solusi.
Salam sehat dan sukses selalu!
Dokter Dito Anurogo
Pelopor dokter online (dokter digital), konsultan detik.com, penemu konsep hematopsikiatri, penulis 13 buku, salah satunya “5 Menit Memahami 55 Problematika Kesehatan”. Juara pertama kompetisi “2013 World Young Doctors’ Organization (WYDO) Indonesia Essay Contest Award”.
Penggagas dan pelopor konsep neuroedutainment (cara asyik dan mudah memahami medis, neurosains, dan neurologi) melalui permainan Brain Card Games (BCG).
Saat ini mengabdi dan berkarya di Neuroscience Department, Brain Circulation Institute of Indonesia, Surya University (BCII SU), Indonesia.
(hrn/vit)











































