Sakit Tulang Belakang dan Ada Riwayat Asam Lambung Tinggi, Ada Hubungannya?

Sakit Tulang Belakang dan Ada Riwayat Asam Lambung Tinggi, Ada Hubungannya?

detikHealth
Jumat, 10 Jan 2014 15:45 WIB
Ditulis oleh:
Sakit Tulang Belakang dan Ada Riwayat Asam Lambung Tinggi, Ada Hubungannya?
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Dok, belakangan ini, saya sering merasa sakit pada tulang belakang, itu sudah terjadi dua minggu ini. Hal itu terasa setelah saya main futsal, tapi biasanya ini tidak terjadi selama ini. Kalau saya ruku, terasa sakit di bagian tulang ekor belakang saya.

Apa mungkin itu karena tulang rapuh atau ada hal yang lain, karena saya punya riwayat penyakit asam lambung tinggi, apa ada hubungannya atau tidak? Terimakasih.

Ilham (Pria lajang, 22 tahun)
ilmhy.XXXXX@gmail.com
Tinggi badan 167 cm, berat badan 70 kg

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawaban

Yth Mas Ilham,

Tulang rapuh (osteoporosis) pada umumnya dialami oleh orang usia lanjut, meski pada orang muda yang mengidap penyakit tertentu, hal ini dapat pula terjadi. Sakit lambung (gastritis) memang sering pula disertai rasa nyeri yang menjalar hingga ke bagian belakang tubuh tetapi tidak sampai ke daerah tulang ekor. Keluhan rasa sakit yang Anda rasakan pada tulang belakang (bagian ekor) tersebut dapat diakibatkan oleh struktur jaringan keras (tulang dan sendi) maupun jaringan lunak/ non tulang (otot, ligament).

Untuk mendiagnosis keluhan ini, selain informasi yang sudah disampaikan, kami perlu menanyakan adakah riwayat cedera/ jatuh, selanjutnya kami akan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang terhadap tulang belakang Anda. Pemeriksaan fisik meliputi beberapa pemeriksaan, yaitu: menentukan lokasi nyeri, mengamati adanya perubahan bentuk (deformitas) maupun mengetahui adanya rasa nyeri terhadap perubahan posisi. Sementara pemeriksaan penunjang terhadap tulang belakang meliputi: foto rontgen (xray) bertujuan untuk mengetahui kondisi tulang/sendi, Magnetic Resonance Imaging (MRI) bertujuan untuk mengetahui keadaan struktur jaringan lunak/ non tulang.

Pemeriksaan-pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui penyebab (mendiagnosis) keluhan Anda sehingga dapat dilakukan perencanaan terapi yang tepat dan adekuat.

Apabila terdapat cedera pada struktur non-tulang (otot, ligament) terapi yang diberikan, bisa mulai: obat anti-radang (oral, gel, suppositoria) hingga latihan otot/ fisioterapi.

Kami menyarankan Anda berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan advis terapi yang terbaik terhadap keluhan ini.

Benedictus Megaputera, dr.SpOT, MSi

Spesialis Orthopaedi & Traumatologi, Sub Spesialis Sports Medicine & Arthroscopy. Dosen Tetap di Fakultas Kedokteran Unika Widya Mandala Surabaya. Anggota dari: Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Ahli Bedah Orthopaedi Indonesia (PABOI), Indonesian Orthopaedic Society for Sports Medicine & Arthroscopy (IOSSMA)
Praktik: Klinik Spesialis Bethany Care, Jl. Nginden Intan Timur I/ 29, Surabaya, Telp 031-5912727 (hunting)
Siloam Hospitals Surabaya
Jl. Raya Gubeng 70, Surabaya
Telp (031) 503 1533
Follow twitter @SbyKneeCenter

(hrn/vit)

Berita Terkait