Retno (Wanita lajang, 24 tahun)
eno_XXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 160 cm, berat badan 54 kg
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari keluhan singkat Retno di atas, kami menemukan petunjuk kunci berupa 'sakit tenggorokan saat menelan makanan dan minum' atau dengan kata lain 'nyeri tenggorokan'.
Sebenarnya masih ada beberapa hal yang perlu ditanyakan dan diperiksa secara lebih detail dan teliti, yaitu:
1. Apakah disertai demam lebih dari 38 derajat Celsius?
2. Tidak disertai batuk?
3. Dengan pemeriksaan fisik oleh dokter dijumpai "tender anterior cervical adenopathy".
4. Adakah eksudat atau pembengkakan amandel (tonsillar swelling)?
Bila mayoritas jawaban dari pertanyaan di atas adalah 'iya' maka ada kemungkinan diagnosis mengarah ke 'Group GABHS (group A beta-hemolytic streptococcal) pharyngitis'.
Masih banyak lagi kemungkinan diagnosis (diagnosis banding) dari nyeri tenggorokan atau sakit tenggorokan selain faringitis, misalnya: tonsillitis, tansilofaringitis, abses peritonsil, dsb.
Berbicara tentang penyebab, sakit tenggorokan atau nyeri tenggorokan 50-80% disebabkan oleh infeksi virus, misalnya: Adenovirus, influenza virus, parainfluenza virus, RSV (respiratory syncytial virus), cytomegalovirus, virus Epstein-Barr (infectious mononucleosis). Sisanya (20-50%) disebabkan oleh bakteri, seperti: Streptococcus pyogenes grup A, Fusobacterium necrophorum, Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Neisseria gonorrhoeae, Haemophilus influenza type B, Candida (Candidiasis), dsb.
Selain virus dan bakteri, ada lagi kemungkinan lain dari penyebab nyeri tenggorokan atau sakit tenggorokan, misalnya: GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), Postnasal Drip (allergic rhinitis atau penyakit pernafasan lainnya), tiroiditis akut, batuk persisten, trauma (cedera, luka), nyeri gigi yang beralih/menjalar (referred dental pain).
Solusinya: segera periksa dan berobat ke dokter keluarga atau puskesmas terdekat. Bila memiliki Jamsostek atau BPJS, maka obat akan ditanggung, sehingga tidak memerlukan tambahan biaya untuk menebus resep obat alias gratis.
Rekomendasi lainnya: sementara ini, hindari semua yang bercita-rasa pedas dan panas, hindari gorengan jajanan pasar (misalnya: mendoan, tahu petis, tahu susur, bakwan, dsb), minumlah yang hangat, perbanyak minum air putih, perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, jaga stamina tubuh, istirahat teratur, perbanyak beribadah, tingkatkan spiritualitas, berpola hidup sehat, selaras, serasi dan seimbang.
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.
Salam sehat dan sukses selalu!
Dokter Dito Anurogo
Dokter Dito Anurogo
Penulis 14 buku. Berkarya di Neuroscience department, Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII) Surya University, Indonesia.
(hrn/vta)











































