Haryono Abyan (Laki laki menikah)
haryono.XXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 170 cm, berat badan 60 kg
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muntah pada anak (bayi, batita, balita, termasuk anak kecil) memiliki beberapa kemungkinan diagnosis, antara lain:
1. Anafilaksis
2. Benda asing di kerongkongan
3. Cyclic vomiting syndrome
4. Gangguan metabolik atau endokrin, misalnya: diabetic ketoacidosis, congenital adrenal hyperplasia, inborn errors of metabolism.
5. Eosinophilic esophagitis
6. Gastroenteritis (akut)
7. Gastroesophageal reflux
8. Gastroparesis (tertundanya pengosongan lambung)
9. Hipertensi intrakranial
10. Indirect Inguinal Hernia (jarang pada anak perempuan)
11. Infantile hypertrophic pyloric stenosis
12. Infeksi dan/atau inflamasi (radang), misalnya: esophagitis, peptic ulcer disease, hepatitis, cholecystitis, dsb.
13. Intussusception ('usus makan usus', masuknya sebagian lumen usus ke bagian usus yang lainnya, biasa pada usia 3-18 bulan).
14. Krisis adrenal
15. Munchausen syndrome by proxy
16. Pancreatitis (radang pankreas)
17. Penyakit kantong empedu (gall bladder disease)
18. Penyakit sistem saraf pusat, misalnya: concussion/postconcussion syndrome, peningkatan tekanan intrakranial , migraine, meningitis akibat virus.
19. Penyakit ginjal, misalnya: gagal ginjal akut atau kronis (menahun), infeksi saluran kemih pada bayi baru lahir (neonatus), pyelonephritis (infeksi parenkim ginjal), batu ginjal.
20. Problematika psikologis, misalnya: anorexia nervosa dan bulimia.
21. Problematika di paru-paru.
22. Radang usus buntu (appendicitis).
23. Streptococcal pharyngitis (sakit di tenggorokan akibat bakteri Streptococcus, jarang dialami anak berusia kurang dari dua tahun).
24. Stres
25. Volvulus (usus terpuntir, bisa terjadi di usia berapapun)
Penyebab
Penyebab muntah pada anak beragam, misalnya: membaliknya makanan ke kerongkongan (gastroesophageal reflux), diare atau infectious gastroenteritis, infeksi saluran kemih, keracunan atau penyakit yang bermula dari makanan (foodborne illness), obat-obatan (acetaminophen, alkohol, aspirin, digoxin, furadantin, erythromycin, iron/zat besi, opiat, theophylline, dsb), proses peningkatan tekanan intracranial (misalnya pada kasus: meningitis, tumor intrakranial, pseudotumor cerebri, dsb), gangguan metabolik (seperti pada kasus: galactosemia, peningkatan ammonia, Congenital Adrenal Hyperplasia, phenylketonuria, organic acidemia, hypokalemia, hypermagnesemia, hypercalcemia, dsb), infeksi (misalnya: radang telinga tengah atau otitis media, radang paru-paru atau pneumonia, infeksi/keracunan darah alias sepsis, batuk rejan atau pertussis, dsb), kelainan/malformasi anatomi (misalnya: esophageal atresia, intestinal atresia, penyakit Hirschsprung, annular pancreas, anus imperforate, meconium ileus, dsb).
Untuk lebih memastikan diagnosis dan penyebabnya, kami rekomendasikan agar segera memeriksakan ke dokter umum atau dokter keluarga terdekat.
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.
Salam sehat dan sukses selalu!
Dokter Dito Anurogo
Penulis 15 buku, berkarya di Comprehensive Herbal Medicine Institute (CHMI), Center for Robotic and Intelligent Machines (CRIM), serta Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII), Surya University, Indonesia.
(hrn/up)











































