Dok saya mau tanya, mata saya sering terlihat merah. Padahal saya tidak sakit mata. Saya istrahat rata-rata 8 jam per hari. Penyebab mata saya terlihat merah apa ya Dok? Terus untuk mengatasinya saya harus bagaimana? Terimakasih Dok.
Alvian Budi (Pria lajang, 21 tahun)
jl.mozilafirefoxXXXX@gmail.com
Tinggi badan 170 cm, berat badan 54
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab mata merah yang tersering adalah konjungtivitis. Penyebab konjungtivitis bisa jadi infeksius (virus, bakteri, atau chlamydial) atau noninfeksius (misalnya alergi, iritan). Sebagian besar kasus konjungtivitis yang disebabkan oleh virus dan bakteri dapat sembuh sendiri.
Berbagai penyebab mata merah lainnya, seperti: blefaritis, abrasi kornea, benda asing, perdarahan di subkonjungtiva, keratitis, iritis, glaukoma, scleritis, dan zat kimiawi yang mudah terbakar (chemical burn).
Konjungtivitis akibat virus (terutama dari adenovirus yang paling mudah menular) biasanya menyebar atau menular melalui kontak langsung dengan jari-jari yang terkontaminasi (virus), instrumen medis, air di kolam renang, atau melalui benda-benda pribadi (handuk, sapu tangan, bantal, guling, dsb). Bila gejala akibat konjungtivitis virus ini belum membaik setelah 7-10 hari, maka segeralah berkonsultasi ke dokter spesialis mata (ophthalmologist).
Konjungtivitis akibat infeksi bakteri bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak, konjungtivitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae, sedangkan pada dewasa seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus.
Solusi
Untuk konjungtivitis virus, diperlukan terapi suportif, termasuk kompres dingin, dekongestan mata, dan air mata buatan. Terapi kortikosteroid topikal untuk penyebab apapun dari mata merah haruslah digunakan di bawah pengawasan dokter spesialis mata.
Untuk konjungtivitis bakteri, diperlukan antibiotik mata (ophthalmic antibiotic) berupa salep dan/atau tetes mata yang sesuai.
Untuk konjungtivitis alergi, dapat diberi agen antihistamine/vasoconstrictor, atau antagonis reseptor H1 histamin topikal generasi kedua, atau golongan mast cell stabilizers, atau obat anti-inflamasi non-steroid yang sesuai.
Untuk mencegah mata merah, caranya mudah. Hindari menggosok mata dengan jari atau tangan. Seringlah cuci tangan. Bila bekerja dengan komputer, maka beristirahatlah setiap 30 menit bekerja selama 10 menit. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin A dan beta karoten. Hindarilah debu atau asap (rokok). Pakailah kaca mata saat mengendarai sepeda motor di jalan raya. Hindari membaca sambil tiduran. Hindari langsung membuka komputer, laptop, atau handphone setelah bangun tidur. Hindari paparan sinar matahari secara langsung. Bila berada di terik sinar matahari, pakailah pelindung berupa kacamata, payung, atau helm.
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.
Salam sehat dan sukses selalu!
Dokter Dito Anurogo
Penulis 15 buku, berkarya di Comprehensive Herbal Medicine Institute (CHMI), Center for Robotic and Intelligent Machines (CRIM), serta Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII), Surya University, Indonesia.
(hrn/up)











































