Uring-uringan Tiap Mau Menstruasi, Mengapa?

Uring-uringan Tiap Mau Menstruasi, Mengapa?

Suherni Sulaeman - detikHealth
Kamis, 24 Jul 2014 13:25 WIB
Uring-uringan Tiap Mau Menstruasi, Mengapa?
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Dok, kenapa setiap mau mens saya uring-uringan parah? Alhasil suami yang kena sasaran. Lalu kenapa kencing saya berbau menyengat? Tapi bukan bau pesing, lebih mirip bau amis. Apalagi kalau kurang minum air. Keputihan tidak berbau dan tidak gatal. Keputihan cuma tiap 2 hari setelah mens dan masa subur. Dulu pernah keguguran. Apa ada hubungannya? Saya pernah kena infeksi saluran kencing juga.

Ami (Perempuan menikah, 22 tahun)
mamirientXXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 159 cm, berat badan 53 kg

Jawaban
 
Halo Mbak Ami,

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau melihat gejalanya sepertinya Mbak Ami terkena PMS (premenstrual syndrome). Oleh American College of Obstetricians and Gynecologists, PMS dikatakan sebagai suatu disfungsi ekonomi dan sosial yang terjadi selama 5 hari sebelum mens dan terjadi selama minimal 3 kali mens berturut-turut. Gangguan psikologis PMS ini adalah mood swing alias perubahan mood secara mendadak. Mudah marah, cemas, sedih, depresi, peningkatan selera makan hingga hilangnya keinginan untuk melakukan sesuatu. Gangguan ini juga bisa mengakibatkan gangguan fisik seperti mual, tubuh terasa sangat lelah, nyeri di payudara, pusing dan panas. Dikatakan di literatur sekitar 75-80% wanita mengalami PMS, walapun hanya sekitar 3-8% yang mengalami PMS berat.

Pengobatan PMS paling sederhana adalah perubahan gaya hidup. Yaitu meningkatkan aktivitas fisik dan olahraga teratur. Apabila tidak berhasil bisa digunakan berbagai macam obat mulai obat penenang, pil kb hingga suntikan penekan hormonal.

Kencing bau menyengat bisa jadi karena Mbak Ami dalam keadaan dehidrasi, kekurangan cairan, sehingga kecing sangat pekat. Bisa juga karena infeksi saluran kencing. Sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk dilakukan beberapa test urine.

Keputihan yang terjadi mengikuti siklus mens, tidak gatal dan tidak berbau masih dikatakan dalam batas normal. Tidak perlu diberikan pengobatan. Tidak ada hubungan antara keputihan yang normal dengan kejadian keguguran.

Semoga bermanfaat.

dr. Hari Nugroho, SpOG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Staf Divisi Ginekologi Onkologi - Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr Soetomo - Universitas Airlangga, Surabaya
Akun Twitter: @drharinugroho

(hrn/up)

Berita Terkait