Pernah Dipukul, Kepala Jadi Pusing Serta Daya Ingat Menurun

Pernah Dipukul, Kepala Jadi Pusing Serta Daya Ingat Menurun

detikHealth
Selasa, 05 Agu 2014 14:18 WIB
Ditulis oleh:
Pernah Dipukul, Kepala Jadi Pusing Serta Daya Ingat Menurun
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Assalamualaikum, salam sejahtera untuk Dokter. Saya punya pertanyaan tentang otak/bagian kepala. Dulu waktu saya SMP kepala saya pernah dipukul tepat di ubun-ubun setelah itu muntah darah. Efek dari pemukulan itu baru terasa sekarang kepala saya sering pusing yang menyiksa kadang separuh/seluruh kepala dan daya ingat saya turun tajam. Kira-kira kondisi kelainan kepala seperti apa yang saya alami Dok?

Eko Praboowo (Pri lajang, 21 tahun)
ekopraboowoXXXXX@gmail.com
Tinggi badan 165 cm, berat badan 63 kg

Jawaban

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dear saudara Eko Prabowo, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami. Kami turut berempati dan bersimpati dengan kondisi Anda. Semoga segera diberiNya kesembuhan. Amin.


Ada petunjuk kunci dari riwayat singkat di atas, yaitu: kepala sering pusing dan penurunan daya ingat. Mari kita bahas beragam kemungkinan dari dua kondisi ini.

Tentang kepala sering pusing, ada kemungkinan mengarah ke gangguan sakit kepala simtomatis, mengingat ada riwayat trauma (cedera) kepala. Namun, sebagai diagnosis banding, bisa juga mengarah ke sakit kepala idiopatik, seperti:
1. tension type headache,
2. migraine,
3. sakit kepala kluster dan gangguan sakit kepala trigeminoautonomic
4. sakit kepala primer lainnya

Untuk memastikannya, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

Beberapa pemeriksaan umum dan neurologis (persarafan) untuk diagnosis awal sakit kepala (pusing):
1. Pemeriksaan neurologis (dikhususkan pada status saraf serebral/otak, status refleks, sensasi, sistim lokomotor dan koordinasi, tes neuropsikologis dasar)
2. Pemeriksaan cervical spine (tulang belakang servikal), meliputi: mobilitas segmen atas cervical spine, nyeri tekan pada otot perikranial, inspeksi tulang belakang secara keseluruhan
3. Pemeriksaan fungsi rahang dan status ortodontik (gigi), termasuk membran mukosa
4. Pengukuran tekanan darah
5. Penilaian status vaskuler (pembuluh darah), misalnya: arteri temporal, auskultasi A.carotis
6. Auskultasi (mendengarkan bunyi) jantung dan paru-paru
7. Palpasi (penekanan) rongga perut
8. Inspeksi (melihat, mengamati) kulit

Bila diperlukan, maka dokter akan merekomendasikan CT scan, MRI, digital substraction angiography, ultrasonography, electroencephalogram, rontgen atau radiography cervical spine/sinus sesuai indikasi.

Adapun tentang penurunan daya ingat, ada beberapa kemungkinan diagnosis banding, seperti:
1. subjective cognitive impairment
2. mild cognitive impairment
3. malingering

Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.

Salam sehat dan sukses selalu!

Dokter Dito Anurogo
Penulis 15 buku, berkarya di Comprehensive Herbal Medicine Institute (CHMI), Center for Robotic and Intelligent Machines (CRIM), serta Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII), Surya University, Indonesia.

(hrn/up)

Berita Terkait