Romi (Lelaki menikah, 32 tahun)
romi.romdhoniXXXXX@yahoo.co.id
Tinggi badan 169 cm, berat badan 60 kg
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memiliki anak yang sering tantrum memang sebuah tantangan yang luar biasa dan semoga Bapak tetap bisa mengatasinya. Tantrum adalah perilaku yang akan muncul pada setiap anak ketika sesuatu terjadi diluar harapannya sehingga ia merespon hal tersebut dengan tantrum.
Ketika anak memunculkan tantrum, sebenarnya itu adalah masa di mana ia belajar meregulasi dirinya ketika menerima sebuah situasi tidak nyaman. Apa yang harus dilakukan oleh orangtua? Mendampingi anak yang sedang tantrum dan tidak bereaksi marah atau memaksa ia menghentikan tangisannya. Mengapa harus didampingi? Karena anak yang sedang tantrum membutuhkan pemantauan serta ia tetap merasa secure karena tidak ditinggalkan.
Beri batasan kepada anak bahwa ia boleh menangis tetapi orangtua tetap tidak bisa memenuhi apa yang diminta jika memang hal tersebut diluar kesepakatan. Ketika anak mulai memukul maka orangtua perlu mengingatkan untuk tidak memukul. Jika anak sudah selesai menangis dan kondisinya sudah mereda maka orang tua dapat mengajak anak untuk berbicara.
Hal pertama yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah tantrum berlebihan adalah dengan mengalihkan perhatian anak kepada hal-hal yang sifatnya bermain. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya anak membutuhkan bermain dan permainan yang bisa dilakukan dimanapun dengan frekuensi yang sering.
Tetap semangat ya Pak, semoga berhasil.
Ratih Zulhaqqi, M.Psi
Psikolog Anak lulusan Magister Profesi Klinis Anak Universitas Indonesia. Saat ini berpraktik di RaQQi - Human Development & Learning Centre
Jl. Tebet Barat IX No 11 Jakarta Selatan Telp (021) 85585261/96633076. Follow Twitter Ratih: @ratihyepe.
(hrn/up)











































