Solusi dan Cara Mencegah Polip Hidung

Jakarta - Saya sering mendengkur saat tidur dan terkadang mengalami sulit bernapas, terutama di ruangan ber-AC. Setelah ke dokter dinyatakan ada pembengkakan dalam hidung, karena flu yang terlalu sering.

Pada saat itu cuma diberikan obat flu dan batuk, tapi saya merasa dari hidung dan mulut saya selalu ada lendir atau dahak meskipun dalam kondisi tidak flu. Mohon bantuannya Dok jika memang pembengkakan dalam hidung saya ini adalah polip.

Cara pengobatan yang tepat bagaimana Dok? Dan bagaimana mencegah agar tidak kembali membengkak dalam hidung karena saya sudah merasakan susah bernapas sejak 2 tahun terakhir namun saya abaikan. Terimakasih Dokter.

Lia Mustika (Wanita lajang, 24 tahun)
lia3cuaemXXXXXX@yahoo.com
Tinggi 157 cm, berat 47 kg

Jawaban

Polip di hidung perlu dibedakan dari rinitis alergi, juvenile nasopharyngeal angiofibroma, tumor ganas rongga hidung, dan disfungsi turbinate.

Polip dapat dijelaskan dari sisi neurosains. Leukotrien terbentuk selama proses breakdown asam arakidonat oleh enzim 5-lipoxygenase. Semua ini adalah mediator inflamasi (peradangan) yang berperan dalam proses perjalanan polip, yang sekaligus menjadi target untuk modulasi terapi.

Beberapa pilihan terapi yang direkomendasikan oleh dokter, antara lain: obat dari golongan kortikosteroid nasal, kortikosteroid oral/injeksi. Kortikosteroid memiliki respon antiperadangan nonspesifik yang mengurangi ukuran polip dan meredakan gejala-gejala yang terkait dengan sumbatan hidung.

Pilihan lain juga ada, misalnya: golongan antihistamin, antibiotik makrolid (bila ada infeksi), terapi diuretik topikal, asam asetilsalisilat-lisin intranasal, atau antagonis reseptor Leukotrien. Berkomunikasilah dengan dokter untuk mendapatkan terapi yang sesuai dengan kondisi Anda.

Bila sudah diobati namun belum sembuh juga, maka dokter akan merekomendasikan untuk dioperasi, dengan teknik endoscopic surgery.

Pencegahan
Polip dapat dicegah dengan cara:
1. Kebiasaan higiene tangan, maksudnya sering mencuci tangan dan hindari kebiasaan memasukkan jari ke dalam hidung.
2. Untuk membersihkan hidung, gunakan air garam (saline) dalam bentuk spray atau nasal lavage.
3. Upayakan agar udara di rumah lembab.
4. Hindari iritan hidung, misalnya: alergen, debu, asap (rokok, kendaraan bermotor, dsb), uap dari zat kimia.
5. Manajemen alergi dan asma. Hal ini dapat dikonsultasikan dengan dokter.

Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.

Salam sehat dan sukses selalu.

Dokter Dito Anurogo
Medical doctor at Indonesian Young Health Professionals' Society (IYHPS).

(hrn/vit)