Dewi Setiawatie (Wanita, 25 tahun)
setiawatieXXXXX@gmail.com
Tinggi badan 150 cm, berat badan 59 kg
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Gangguan sistem keseimbangan, misalnya: gangguan di labirin (organ keseimbangan di telinga)
2. Zat/obat-obatan tertentu, misalnya: alkohol, antidepresan, anticemas, antihipertensi, antikonvulsan (antikejang), aspirin, barbiturat, kafein, kinine, psikotropik, sedatif, streptomycin, tranquilizer, dsb.
3. Penyakit atau gangguan di otak, berupa: stroke batang otak, perdarahan serebelum
4. Cedera (di kepala, leher)
5. Penyakit umum yang berat, misalnya: infeksi (pneumonia, tifus, dsb)
6. Gangguan metabolisme tubuh, berupa: gangguan hati dan uremia. Komplikasi kencing manis (diabetes melitus) dapat menyebabkan arteriosclerosis (pengerasan pembuluh darah arteri) yang memicu penurunan aliran darah ke otak, menyebabkan gejala-gejala vertigo.
7. Gangguan psikologis/kejiwaan, stres emosional
8. Gangguan penglihatan, misal: melihat dobel.
Baca juga: Ingin Terbebas dari Vertigo? Kata Dokter, Ini Caranya
Pencegahan
Mencegah vertigo itu mudah. Caranya:
1. Konsumsi coklat, keju, teh, kopi sewajarnya.
2. Penderita vertigo yang sistem keseimbangannya terganggu, maka hendaklah berhati-hati saat berjalan dan dijaga agar tidak cedera karena jatuh.
3. Batasi asupan garam, terutama bila juga menderita penyakit Meniere. Penyakit Meniere adalah terdapatnya gangguan telinga bagian dalam, ditandai oleh vertigo, telinga berdenging, telinga terasa penuh, dan hilang pendengaran.
4. Bila memiliki faktor risiko terkena stroke, sebaiknya mengendalikan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Hindari terpapar asap rokok. Bila merokok, maka segera berhenti merokok.
5. Tingkatkan spiritualitas, seimbangkan aktivitas (antara bekerja, berolahraga, istirahat, rekreasi, dsb).
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.
Salam sehat dan sukses selalu.
dr. Dito Anurogo, bekerja di Indonesian Young Health Professionals' Society (IYHPS).
(hrn/vit)











































