Sebenarnya bagaimana proses mengecek keperawanan? Saya takut jika kelak saya harus menjalani test keperawanan. Jadi parno sendiri. Apakah prosesnya menyakitkan? Terimakasih.
Novi (Wanita, 22 tahun)
novi99.XXXXXXX@gmail.com
Tinggi 165 cm, berat 60 kg
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pengecekan utuh tidaknya selaput dara sangat tidak objektif pada perempuan yang terkena trauma, misalnya jatuh pada bokongnya sehingga selaput dara bisa koyak. Juga pada olahraga yang banyak menimbulkan gesekan pada daerah selangkangan, misalnya menunggang kuda, bersepeda, bisa juga membuat hymen koyak.
Baca juga: Tes Keperawanan Itu Seperti Apa?
Sebaliknya, pada perempuan yang selaput daranya kenyal, bisa tetap utuh kendatipun sudah sering melakukan hubungan seksual dengan pria.
Karena itu menurut saya pemeriksaan ini sungguh tidak menghormati kesetaraan gender karena sangat menyentuh dan merendahkan hak azasi perempuan. Lagipula jika tes keperawanan dilakukan, kenapa tes keperjakaan tidak dilakukan juga?
Dr. Andri Wanananda MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta
(hrn/vit)











































