Jarang BAB Meski Porsi dan Pola Makan Normal

Jarang BAB Meski Porsi dan Pola Makan Normal

detikHealth
Selasa, 26 Apr 2016 16:42 WIB
Ditulis oleh:
Jarang BAB Meski Porsi dan Pola Makan Normal
Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya ingin bertanya, kenapa saya jarang BAB padahal porsi dan pola makan saya normal. Saya makan 3 kali sehari dengan porsi standar (tidak dalam program diet) tapi sangat jarang BAB.

Dalam satu minggu hanya 1-2 kali BAB saja. Menurut dokter normal atau tidak hal itu? Dan apakah akibat yang bisa terjadi dari BAB yang tidak rutin tersebut, dan hal apakah yang harus saya lakukan agar BAB menjadi lancar (normal intervalnya)? Terimakasih Dok.

Nugraha (Pria, 25 tahun)
gigigerigiXXXXXX@gmail.com
Tinggi 173 cm, berat 52 kg

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawaban

Defekasi atau proses BAB adalah suatu proses fisiologis yang melibatkan:
1. kontraksi yang baik dari otot-otot polos dan serat lintang yang terlibat,
2. koordinasi susunan saraf pusat dan perifer, serta sistem refleks,
3. kesadaran dan kemampuan untuk mencapai tempat BAB.

Sebelum menegakkan diagnosis, ada beberapa hal yang perlu kami pastikan terlebih dahulu:
1. Sudah berapa lama keluhan ini berlangsung?
2. Bagaimana konsistensi BAB Anda, padat atau cair?
3. Apakah disertai mengejan dengan keras saat BAB?
4. Apakah disertai rasa tidak tuntas saat BAB?
5. Apakah Anda pernah menggunakan obat-obat pencahar untuk dapat BAB?
6. Adakah rasa sakit pada perut saat BAB?
7. Apakah disertai kesulitan memulai dan menyelesaikan BAB?
8. Seberapa sering Anda mengonsumsi serat, sayuran, buah-buahan? Bila sering, seberapa banyak?

Kriteria konstipasi menurut Holson di dalam dunia kedokteran, telah berlangsung dalam waktu tiga bulan, dan dijumpai paling sedikit dua dari keluhan berikut ini:
1. konsistensi tinja keras
2. mengejan dengan keras saat BAB
3. rasa tidak tuntas saat BAB
4. frekuensi BAB dua kali seminggu atau kurang

Berdasarkan kriteria di atas, kami belum dapat memastikan apakah Anda konstipasi ataukah tidak.

Solusinya:
1. diet kaya serat.
2. asupan cairan 6-8 gelas sehari.
3. cukup aktivitas, mobilitas, dan olahraga.
4. perbanyak konsumsi sayuran segar dan buah-buahan segar. Dijus atau diblender lebih baik lagi.
5. berpola hidup sehat, serasi, dan seimbang. Baik jasmani maupun rohani.
6. bila modifikasi perilaku belum berhasil, dokter akan memberikan obat pencahar sesuai indikasi.

Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.

Salam sehat dan sukses selalu!

Dito Anurogo, penulis 17 buku, sedang studi di S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis FK UGM Yogyakarta. (hrn/vit)

Berita Terkait