Batuk Pilek dan Telinga Berdenging, Sakit Apa?

Batuk Pilek dan Telinga Berdenging, Sakit Apa?

detikHealth
Jumat, 20 Mei 2016 12:31 WIB
Ditulis oleh:
Batuk Pilek dan Telinga Berdenging, Sakit Apa?
Foto: thinkstock
Jakarta - Selamat malam Dok, saya mau tanya. Sudah hampir satu bulan saya mengalami pilek (dengan ingus) di hidung sebelah kiri. Batuk dengan berdahak dan telinga selalu berdenging seperti kemasukan air selama hampir 2 minggu, terasa sangat sakit.

Sudah berobat minggu lalu namun tak kunjung sembuh. Kepala terkadang terasa berat. Demam tak tentu. Gigi pun seperti ngilu.

Kira-kira saya kenapa ya Dok? Sungguh tidak betah merasakan pilek dan dengung di telinga. Haruskah saya ke THT?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amelia (Pria, 21 tahun)
nurameliaXXXXX@yahoo.com
Tinggi 162 cm, berat 70 kg

Jawaban

Dear Nur Amelia Ulfa, sebelumnya, saya mau bertanya, keluhan utama yang paling mengganggu Anda apa? Tidak bisa semua keluhan Anda kemukakan sekaligus. Apakah Anda sudah berkonsultasi ke dokter keluarga atau dokter umum terdekat? Anda sangat kami anjurkan untuk berkonsultasi ke dokter umum atau dokter keluarga terlebih dahulu. Lalu, atas rekomendasi beliau, Anda dapat periksa ke dokter spesialis.

Kalau batuk berdahak selama hampir 2 minggu, maka segeralah ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan BTA, apakah ada indikasi mengarah ke tuberkulosis atau tidak.

Pilek (dengan ingus) di hidung sebelah kiri boleh jadi pertanda ada peradangan di rongga hidung, yang berpotensi mengarah ke diagnosis sinusitis atau rhinosinusitis.

Tentang telinga yang selalu berdenging, itu di dunia medis disebut tinnitus. Seringkali, tinnitus menandakan adanya gangguan di: membran timpani, osikel di telinga tengah, telinga dalam, atau saraf kranial ke-8. Perlu segera memeriksakan diri ke dokter spesialis THT, untuk menentukan tipe tinnitus. Apakah tonal tinnitus ataukah nontonal tinnitus.

Bila ternyata terbukti tonal tinnitus, maka ada kemungkinan merupakan penyakit dari telinga bagian tengah dan dalam.

Bila ternyata terbukti nontonal tinnitus, maka ada kemungkinan disebabkan oleh karena:
1. penyakit karotid
2. pseudotumor serebri
3. tumor glomus
4. mioklonus palatal (jarang)

Kemudian, apakah tinnitus bersifat lokal ataukah general.

Kalau tinnitus itu lokal, maka boleh jadi mengarah ke diagnosis atau disebabkan oleh karena:
1. Presbikusis
2. penyakit Meniere
3. noise-induced
4. efek samping obat-obat yang ototoksik, seperti: aminoglikosida, loop diuretik
5. otosklerosis
6. aneurisma/AV malformasi
7. tumor: neuroma akustik, tumor jugulare glomus, tumor badan karotid
8. problematika persendian di temporomandibular
9. serangga (tempayak, dsb)

Kalau tinnitus itu general, maka boleh jadi mengarah ke diagnosis atau disebabkan oleh karena:
1. demam
2. CVS: hipertensi, gagal jantung
3. terkait gangguan peredaran darah hematologis): peningkatan viskositas, anemia
4. sistem saraf pusat: multipel sklerosis
5. akibat efek samping obat-obat/zat tertentu, seperti: aspirin, quinine, alkohol.

Pada kasus Anda ini, sebaiknya tetap berkonsultasi ke dokter umum atau dokter keluarga terlebih dahulu. Atas rekomendasi beliau, Anda dapat memeriksakan diri ke spesialis penyakit dalam, atau ke dokter spesialis saraf (neurolog), atau ke dokter spesialis THT.

Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.

Salam sehat dan sukses selalu.

Dito Anurogo
Penulis 17 buku, sedang studi di S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis FK UGM Yogyakarta.

(hrn/vit)

Berita Terkait