Sel Telur Kecil-kecil Bisa Hambat Kehamilan?

Sel Telur Kecil-kecil Bisa Hambat Kehamilan?

detikHealth
Selasa, 20 Sep 2016 16:08 WIB
Ditulis oleh:
Sel Telur Kecil-kecil Bisa Hambat Kehamilan?
Foto: thinkstock
Jakarta - Sore Dok, saya sudah menikah sekitar 9 bulan, pada Mei lalu haid saya telat dan saya cek ke dokter kandungan, hasil masih negatif, saya diminta untuk cek lab dan saya positif toxo iGg dan Rubella IGg, sedangkan IgM negatif.

Saya diminta minum obat selama 6 bulan, dan saya juga diberikan obat peluruh haid, saya juga di berikan vitamin/suplemen makanan tapi sampai Oktober saya belum juga hamil, maka suami cek sperma dan hasilnya oligoastenozoospermia, minggu lalu saya USG T-Vaginal dan telur saya kecil-kecil Dok, dokter tersebut menyarankan saya di haid berikutnya untuk suntik gonal F dan Ovidrel.

Saya kurang yakin, maka saya cari alternatif lain untuk konsultasi dengan dokter yang berbeda, dokter kedua tersebut bilang usia pernikahan saya belum genap 1 tahun dan proses ini terlalu cepat, karena seharusnya dari pihak suami terlebih dahulu yang diobati karena hasil sperma yang kurang bagus, dan harusnya virus ini tidak diobati karena ini iGg bukan IgM, lalu saya di T-Vaginal kembali hasilnya dokter bilang telur saya kecil-kecil seperti mutiara, dan saya didiagnosis PCO.
Yang ingin saya tanyakan:
- Jika IGg tidak perlu diobati, apakah bahaya karena saya sudah minum obat selama 6 bulan ini Dok?
- Apakah PCO bahaya dan menghambat kehamilan?
- Bagaimana agar sperma suami normal, dan PCO saya sembuh Dok? Terimakasih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Feni (Wanita, 23 tahun)

Jawaban

Pemeriksaan laboratorium Toxoplasma dan Rubella melalui deteksi IgG dan IgM perlu diketahui bukan untuk mendeteksi adanya virus, melainkan mendeteksi respons imun tubuh terhadap virus tersebut. Pada IgM yang meningkat, berarti memberi makna infeksi baru saja terjadi dan seringkali virus tersebut masih ada, sedangkan meningkatnya IgG dengan IgM rendah, menandakan bahwa pernah ada infeksi virus tersebut di masa lampau, tetapi virus tersebut tidak aktif dan tidak perlu pengobatan. Apabila sudah dapat pengobatan tidak masalah dan tidak berbahaya.

Perlu diingat bahwa kemungkinan hamil pada pasangan usia subur (21-35 tahun) apabila berhubungan teratur (setiap 2-3 hari sekali) tanpa kontrasepsi akan hamil sekitar 30 persen pada 3 bulan pertama, 50 persen pada 6 bulan, 70 persen pada 9 bulan, dan 90 persen pada 12 bulan. Memang prosedur program kehamilan baru akan kita mulai setelah 12 bulan menikah dan berhubungan teratur tanpa kontrasepsi dan belum hamil.

Penyebab kesulitan punya keturunan sekitar 30 persen faktor laki-laki, 30 persen dari saluran telur pada wanita dan 30 persen dari indung telur. Perlu dilakukan evaluasi dari kedua belah pihak secara simultan.

PCOS memang salah satu penyebab terbesar sulitnya punya keturunan, seringkali ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur, menstruasi jarang, bahkan tidak menstruasi. PCOS ini seringkali disebabkan juga oleh karena sindroma metabolik. Dikatakan dengan menurunkan berat badan 10 persen, dapat meningkatkan kemampuan hamil hingga 50 persen.

Selain memperbaiki keadaan Ibu dengan menurunkan berat badan, dapat dilakukan pemberian obat-obatan stimulasi ovulasi. Untuk sperma yang tidak normal sebaiknya menemui dokter ahli andrologi untuk dilakukan pemeriksaan apakah ada kelainan di fungsi reproduksi pria

dr. Hari Nugroho, SpOG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Staf Divisi Ginekologi Onkologi - Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr Soetomo - Universitas Airlangga, Surabaya
Akun Twitter: @drharinugroho (hrn/vit)

Berita Terkait