Annis (Wanita, 22 tahun)
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pilihan/kombinasi terapi yang umumnya direkomendasikan oleh dokter keluarga atau dokter gigi antara lain: amlexanox 5 pers paste, dexamethasone 0,1 persen ointment, silver nitrate cautery, montelukast atau prednison sistemik, suplementasi vitamin B12, asam lemak omega-3.
Beberapa terapi seperti: thalidomide, dapsone, levamisole, pentoxifylline, atau colchicine terbukti efektif mengatasi sariawan, namun mengingat efek samping, maka tidak lagi direkomendasikan.
Apa saja terapi topikal yang tersedia dan kapan obat-obat itu dapat digunakan?
Setiap kali obat diperlukan, karena kejadian terus-menerus dan rasa sakit telah memengaruhi kualitas hidup seseorang, pilihan pertama adalah pengobatan topikal. Jika penderita mengalami manifestasi prodromic (gejala awal) dari penyakit, agen anti-inflamasi seperti amlexanox 5%, atau kortikosteroid topikal seperti triamcinolone acetonide 0,1 persen, secara khusus diindikasikan untuk mencegah pembentukan lesi. Dalam kasus sariawan sudah terjadi, obat tersebut dapat digunakan untuk mengurangi peradangan, meskipun dalam kombinasi dengan antiseptik seperti chlorhexidine dan triclosan, antibiotik seperti tetrasiklin, asam hyaluronic atau minyak rambut (pomades) mengandung zat alami seperti myrtle atau quercetin, dimaksudkan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan ulkus.
Apa saja terapi sistemik yang tersedia dan kapan dapat dipergunakan?
Terapi sistemik diindikasikan ketika wabah berlangsung secara konstan dan agresif, sariawan terasa sangat sakit dan berkelanjutan, dan terapi topikal tidak dapat meredakan gejala. Terapi berbeda dapat digunakan untuk mengendalikan gejala, seperti colchicine 1,5 mg / hari, dapson 50 mg / hari, klofazimin 100 mg / hari atau pentoxifylline 400 mg tiga kali sehari, meskipun penatalaksanaan yang terbanyak digunakan terdiri dari kortikosteroid sistemik seperti prednison 25 mg / hari dan modulator imun seperti thalidomide 50-100 mg / hari, mampu remisi lengkap atau hampir lengkap, Meskipun demikian, kemungkinan efek samping harus benar-benar dipertimbangkan.
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.
Salam sehat dan sukses selalu.
Dokter Dito Anurogo, penulis 17 buku, sedang studi di S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis FK UGM Yogyakarta. (hrn/vit)











































