Menyikapi Suami yang Gemar Buka Konten Porno Ketimbang Bercinta dengan Istri

Menyikapi Suami yang Gemar Buka Konten Porno Ketimbang Bercinta dengan Istri

detikHealth
Rabu, 26 Okt 2016 15:17 WIB
Wulan Ayu Ramadhani M.Psi
Ditulis oleh:
Wulan Ayu Ramadhani M.Psi
Psikolog Perkawinan dan Keluarga di Klinik Rumah Hati Jl. Muhasyim VII no. 41, Cilandak, Jakarta Selatan Twitter: @wulanayur dan @twitpranikah http://pranikah.org/
Menyikapi Suami yang Gemar Buka Konten Porno Ketimbang Bercinta dengan Istri
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Kami sudah menikah empat bulan dan umumya berhubungan badan satu kali dalam seminggu. Saat berhubungan, sering kali kemaluan suami tiba-tiba layu sebelum ejakulasi.

Secara diam-diam saya tahu suami gemar browsing video porno di handphone-nya saat di kamar mandi. Meski sakit hati, saya mendiamkannya. Di kamar tidur suami saya jarang menyentuh saya kecuali kalau mau berhubungan badan.

Apakah saya perlu memberi tahu suami kalau saya tahu dia sering melihat video porno, supaya dia berhenti? Bagaimana caranya supaya dia berhenti menonton video porno dan lebih memilih berhubungan badan dengan saya? Apalagi saya ingin segera hamil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terimakasih untuk bantuannya.

D (Wanita, 30 tahun)

Jawaban

Dear Mbak D,

Merasa bahwa suami lebih memilih menonton film porno ketimbang berhubungan dengan istri sendiri memang kerap banyak menimbulkan perasaan kecewa, dikhianati, merasa tidak cukup baik, tidak bisa memuaskan suami, dan sebagainya. Yang Anda rasakan pada situasi tersebut merupakan hal yang wajar. Sebelum menyimpulkan apakah masalah yang terjadi benar-benar karena suami lebih senang melihat film porno atau hal lainnya, tentu saja masih perlu kita telusuri lebih lanjut.

Anda menyebutkan 'sering saat berhubungan, kemaluan suami saya tiba-tiba layu sebelum ejakulasi', berarti ada masa-masa di mana suami juga bisa berhubungan dengan Anda kah? Ingat-ingat situasi di mana Anda bisa berhubungan seksual dengan pasangan. Siapa yang memulai? Apa yang Anda lakukan? Apa yang suami lakukan, dan seterusnya. Kalau itu dilakukan kembali, ada hasil yang berbedakah?

Dari cerita Anda, saya masih melihat adanya inisiatif dan usaha dari suami untuk melakukan hubungan seksual dengan Anda. Jadi, kemungkinan bahwa ia lebih memilih menonton film porno daripada berhubungan dengan Anda bisa kita perkecil ya, meskipun tidak bisa kita hilangkan kemungkinan ini.

Anda menyatakan bahwa suami hanya menyentuh Anda ketika hendak berhubungan badan. Bagaimana dengan sentuhan-sentuhan lainnya? Apakah ia terbiasa untuk menyentuh Anda, meskipun hanya sentuhan ringan seperti berpegangan tangan, memberi kecupan, membelai rambut Anda, dan sebagainya? Jika hal ini tidak terjadi, ada kemungkinan pasangan Anda termasuk orang yang memang tidak terbiasa untuk melakukan sentuhan. Hal seperti ini memang akhirnya bisa berpengaruh terhadap relasi dalam hubungan suami istri, termasuk dalam relasi seksual.

Film porno memang bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebab pasangan tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan Anda. Bukan berarti karena ia tidak mendapatkan kepuasan dari istrinya, tetapi ada kepuasan secara visual di saat ia menonton video porno karena aktivitas bercinta juga bisa lebih memuaskan ketika dibarengi atau dibantu adanya imajinasi atau fantasi pada orang-orang tertentu.

Namun, bisa juga menonton film porno ini adalah akibat dari tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Apa yang membuat tidak bisa? Tidak terbiasa dengan sentuhan, kekhawatiran tidak bisa memuaskan pasangan, kekhawatiran akan ejakulasi dini, dan seterusnya. Karena adanya kebutuhan biologis yang tetap perlu disalurkan, akhirnya film porno menjadi alternatif solusi penyelesaian untuk menyalurkannya, meskipun hanya solusi salah satu pihak. Masalah-masalah ini biasa muncul pada pasangan yang baru menikah dan berhubungan seksual untuk pertama kalinya.

Hal lain yang bisa terjadi adalah kekhawatiran atau ketikdaksiapan untuk menjadi orang tua. Pada beberapa kasus yang saya tangani, ketidaksiapan mental menjadi orang tua bisa menjadi salah satu alasan pasangan tidak bisa berhubungan seksual dengan pasangan mereka. Hal ini terutama terjadi ketika salah satu pasangan amat sangat menginginkan anak sementara yang satu lagi belum siap.

Jadi, memang ada banyak alternatif yang bisa saja terjadi di dalam kasus Anda. Karena Anda adalah orang yang paling memungkinkan untuk berinteraksi dengan suami, cari tahu lebih lanjut dari kemungkinan-kemungkinan yang ada ya.

Berhubung kekhawatiran dan yang Anda rasakan masih didasari atas persepsi atas apa yang terjadi, sebaiknya sampaikan dan komunikasikan kepada suami tentang apa yang Anda rasakan. Hubungi psikolog klinis dewasa jika kondisi ini sudah membuat Anda sangat terganggu dan tidak bisa berkomunikasi dengan suami, agar bisa mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih utuh.

Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi
Psikolog Perkawinan dan Keluarga di Klinik Rumah Hati
Jl. Muhasyim VII no. 41, Cilandak, Jakarta Selatan
Twitter: @wulanayur dan @twitpranikah
http://pranikah.org/ (hrn/vit)

Berita Terkait