Saya pikir orang-orang sekitar saya heran kenapa saya belum menikah lagi. Sepupu ibu saya bilang mungkin ada syarat tertentu yang saya inginkan. Itu tidak sepenuhnya benar. Saya tertarik kepada ras kaukasian, tentu tidak semua. Ada 3 yang membuat saya nyaman tapi secara teknis sulit karena beda negara. Saya mencoba tetap bergaul tetapi sulit tertarik kepada pria lajang Indonesia seusia saya.
Saat ini saya sedang menerima tamu pria Eropa, yang saya kenal sejak 2008. Tahun itu dia ke Indonesia kemudian pulang dan baru bisa datang lagi sekarang. Saya tertarik padanya, tapi masih takut dekat lebih intim, karena saya ingin kenal dia lebih jauh. Suatu waktu saya membaca artikel bahwa seorang anak perempuan yang sejak kecil ayahnya meninggal akan kurang memerlukan laki-laki. Memang ayah saya meninggal saat saya masih kelas 5 SD, dan hidup membuat saya merasa harus melindungi diri sendiri. Betulkah begitu? Terimakasih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jawaban :
Dear Ibu,
Satu permasalahan memang bisa menjadi masalah tunggal, namun bisa pula masalah yang ada saling terkait satu sama lain. Misalnya, memang bisa saja kepergian Ayah di usia muda memang membuat Anda kurang perlu memerlukan laki-laki. Jika ternyata ada beberapa teman pria yang punya potensi menarik hati, apapun rasnya, dan tetap Anda juga tidak tertarik, mungkin saja kedua masalah ini memang berhubungan.
Masalah juga bisa berhubungan lewat bentuk lain. Misalnya, kehilangan Ayah membuat Anda tertarik pada pria dengan karakteristik tertentu. Pada kenyataannya, Anda memang tetap bisa tertarik pada laki-laki lain dan ada keinginan untuk menjalin hubungan, kan? Bisa saja Anda menganggap pria ras Kaukasian memiliki karakteristik yang sama dengan ayah, entah dari segi fisik, kedewasaan, dsb, berdasarkan ingatan dan kenangan Anda terhadap Ayah.
Atau bisa juga Anda terkesan 'ingin sendiri' karena Anda sudah kehilangan dua orang yang pernah berarti dalam hidup Anda, yaitu Ayah dan mantan suami. Agak sulit bagi Anda untuk kembali menjalin hubungan dan kehilangan lagi. Jadi, pada dasarnya apapun masih mungkin terjadi. Termasuk Anda untuk menjalin hubungan kembali.
Agak sulit memberi masukan dari cerita singkat Anda. Bagaimana jika Anda membuat janji dengan psikolog klinis dewasa jika Anda merasa hal ini mengganggu Anda? Masalah Anda akan dipetakan dengan lebih detil dan bisa melihat alternatif solusi yang dapat dilakukan ke depannya.
Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi
Psikolog Perkawinan dan Keluarga di Klinik Rumah Hati
Jl. Muhasyim VII no. 41, Cilandak, Jakarta Selatan
Twitter: @wulanayur dan @twitpranikah
http://pranikah.org/
(hrn/vit)











































