Merry (Perempuan, 26 tahun)
Jawaban
Selamat sore Ibu Merry, terimakasih atas pertanyaannya. Proses pembentukan ASI (laktogenesis) dimulai pada saat ibu mengandung. Pada saat hamil, kelenjar penghasil ASI di payudara bertambah banyak jumlahnya. Akan tetapi, ASI belum dikeluarkan dari payudara karena masih terdapat plasenta (ari-ari) di dalam rahim ibu. Plasenta tersebut mengeluarkan hormon yang menghambat pengeluaran ASI meskipun ASI sudah mulai terbentuk.
Pada saat persalinan, plasenta (ari-ari) ibu akan keluar bersama bayi. Akan tetapi, hormon plasenta yang terdapat dalam darah ibu jumlahnya masih tinggi. Itulah sebabnya ASI sudah bisa keluar walaupun dalam jumlah yang belum terlalu banyak. Seiring berjalannya waktu, kurang lebih sekitar 72 pasca melahirkan, hormon plasenta dalam darah ibu sudah sangat berkurang, dan saat itulah ASI ibu bisa keluar dalam jumlah yang melimpah.
Hal ini akan berlanjut sampai kurang lebih 8 hari pasca melahirkan. Setelah hari ke-8 dan seterusnya, produksi ASI ibu akan sangat bergantung pada hisapan bayi. Semakin sering payudara ibu dihisap oleh bayi, semakin sering payudara dikosongkan, produksi ASI ibu akan semakin banyak.
Persiapan menyusui yang perlu ibu lakukan adalah berkunjung ke klinik laktasi untuk menerima konseling pranatal tentang menyusui, manfaat ASI, bahaya pemberian susu formula, dan masalah-masalah yang dapat muncul pada saat menyusui. Di klinik laktasi, ibu juga dapat memeriksakan keadaan puting ibu sebagai bekal menyusui nanti. Ibu dan suami juga perlu mempertimbangkan mengenai pilihan tempat bersalin yang pro ASI. Tempat bersalin yang pro ASI sangat menunjang keberhasilan proses menyusui sejak hari-hari pertama pasca melahirkan.
dr. Asti Praborini, SpA, IBCLC
Dokter Laktasi dan Ibu Menyusui di RS Permata Depok
Ketua Tim Laktasi RS Permata Depok
Koordinator Pelatihan Manajemen Laktasi Perinasia Pusat
www.rspermatadepok.com
(hrn/up)
