Sulit Tidur hingga Alami Jantung Berdebar saat Bangun, Apakah Sleep Apnea Dok?

Dokter Menjawab

Sulit Tidur hingga Alami Jantung Berdebar saat Bangun, Apakah Sleep Apnea Dok?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 27 Nov 2023 09:09 WIB
Sulit Tidur hingga Alami Jantung Berdebar saat Bangun, Apakah Sleep Apnea Dok?
Foto ilustrasi: Thinkstock
Jakarta -

Pertanyaan:

Halo Dok, saya pria usia 30 tahun dan sering mengalami sleep apnea. Tidur saya mudah terganggu dan jantung berdebar saat bangun.

Beberapa hari ini badan saya juga lemas, seperti tidak bertenaga. Apa yang terjadi sebenarnya Dok, apakah ini termasuk sleep apnea?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, penyebab sleep apnea itu apa saja dan bagaimana mengatasinya?

FK (pria, 30 tahun)

ADVERTISEMENT

Jawaban:

Jadi yang dimaksud dengan Obstructive Sleep Apnea atau sleep apnea adalah gangguan pernapasan sewaktu tidur. Gejala yang terjadi pada malam hari saat tidur seperti:

  • Mendengkur atau snoring
  • Henti napas saat tidur
  • Gasping atau sensasi seperti tersedak, seperti ada cairan lambung yang naik membuat tersedak sampai kadang-kadang pasien terbangun
  • Tidur yang tidak nyenyak

Kemudian gejala yang muncul pada siang hari, seperti:

  • Bangun pagi yang tidak segar, karena tidur yang tidak nyenyak
  • Bisa menyebabkan sakit kepala pada pagi hari
  • Tenggorokan yang sakit atau kering
  • merasa lelah dan lesu
  • Rasa ngantuk yang berlebihan

Untuk mengidentifikasi penyebab sleep apnea bisa, pasien harus dianalisis terlebih dulu seperti pemeriksaan fisik. Secara fisiologis normal, kita bernapas lewat hidung jadi kemungkinan adanya hambatan saat yang terjadi pada hidung akan dicari. Biasanya, dokter THT akan melakukan pemeriksaan endoskopi, dari hidung sampai laring akan dilihat apakah ada penyempitan atau tidak.

Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti ada sekat hidung yang membagi ruang hidung kanan dan kiri ada yg bengkok. Selain itu adanya pembesaran konka yang menyebabkan sumbatan, polip yang besar, ada amandel di belakang hidung atau adenoid, sumbatan napas, tumor atau tonsil membesar di bawah lidah, serta faring yang menyempit.

Cara mengatasinya:

  • Bisa melakukan tindakan korektif seperti pembedahan untuk mengatur saluran napas
  • Bisa dilakukan pemasangan tekanan oksigen

Jika mulai terlihat gejala-gejala tersebut dan telah dilakukan tindakan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yaitu sleep diagnosis test. Saat tidur, kita ukur kadar oksigennya, ada kenaikan tekanan darah atau tidak, nadinya tambah cepat atau tidak, apakah ada henti napas, atau apakah ini ada pengaruhnya dari perubahan posisi atau tidak.

Sebagai informasi, apnea index yang normal adalah kurang dari 5 atau sama dengan 5. Kalau yang ringan 5-15 kali dalam satu jam. Kalau yang moderat 15-30 kali dalam satu jam, dan kalau yang berat ada lebih dari 30 kali dalam satu jam.

dr Zainal Adhim, SpTHT KL, Subsp, LF (K), PhD

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Subspesialis Laring Faring

RS Pondok Indah - Pondok Indah

Tentang Konsultasi Kesehatan

Pembaca detikcom yang memiliki pertanyaan seputar kesehatan, dapat mengirimkan pertanyaan disertai keterangan nama, usia, dan jenis kelamin melalui form Konsultasi detikHealth, KLIK DI SINI.

Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Kerahasiaan identitas dijamin.

Mau tahu kondisi mental health kamu? Coba ikutan tes psikologi DI SINI.




(sao/suc)

Berita Terkait