Umumnya, batuk berdahak adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang imun tubuh, sama halnya dengan flu. Bagi orang awam, menelan dahak menjadi salah satu kebiasaan yang tidak dapat dihindarkan.
Padahal hal ini justru bisa menambah masalah karena semakin banyak lendir yang mengendap dalam paru-paru sehingga memperlambat penyembuhan. Maka dari itu, pengidap diharuskan untuk membuang dahak. Bila sulit, sebagian dokter akan meresepkan obat generik, seperti ambroxol untuk meredakannya.
Golongan Obat Ambroxol
- Obat resep
Kategori Obat Ambroxol
- Mukolitik (pengencer dahak)
Indikasi Umum Ambroxol
Jenis obat generik ini diberikan kepada orang dengan sakit tenggorokan, batuk berdahak, dan bronkitis.
Komposisi Ambroxol
Ambroxol
Dosis dan Aturan Pakai Ambroxol
Dikutip dari Monthly Index of Medical Specialities (MIMS), ambroxol sebaiknya dikonsumsi segera setelah makan secara rutin sesuai petunjuk dosis yang telah ditentukan berdasarkan usia.
1. Dewasa: 30-60 mg dua sampai tiga kali sehari.
2. Anak (Khusus anak-anak, dosis yang diberikan berbeda sesuai tingkatan umurnya).
- Anak di bawah 6 bulan: 3 mg dua kali sehari.
- Anak 7-12 bulan: 6 mg dua kali sehari .
- Anak 1-2 tahun: 7,5 mg dua kali sehari.
- Anak 2-5 tahun: 7,5 mg tiga kali sehari.
- Anak 6-11 tahun: 15 mg tiga kali sehari.
- Anak di atas 12 tahun diberikan dosis yang sama seperti orang dewasa.
Produk obat ini harus disimpan pada ruangan tertutup di bawah 30 derajat celsius dan hindarkan dari jangkauan anak-anak. Apabila tidak kunjung sembuh dalam waktu 3-14 hari, lakukan konsultasi ulang pada dokter untuk melihat perkembangan dari penyakit tersebut.
Perhatian Penggunaan Ambroxol
Sayangnya, ibu hamil yang tengah memasuki trimester pertama, menyusui, dan anak-anak di bawah 12 tahun tidak dianjurkan meminum ambroxol karena mereka memiliki sensitivitas yang lebih besar. Jadi, lebih baik untuk memeriksakan diri dahulu ke dokter atau apoteker sebelum menerima obat ini.
Kontra Indikasi Ambroxol
Bagi pengidap tukak lambung, diskinesia silia, hipersensitif, asma bronkial, gangguan ginjal dan hati harus memiliki kewaspadaan khusus bila ingin mengonsumsi obat ini. Sebab, memungkinkan terjadinya kondisi fatal, seperti reaksi anafilaksis.
Interaksi dengan Obat Lain Ambroxol
Pencampuran ambroxol bisa meningkatkan konsentrasi antibiotik di jaringan paru-paru bila diminum bersamaan dengan Cefuroxime, Doksisiklin, Eritromisin, dan Amoksisilin. Oleh karenanya, obat keras semacam ini tidak bisa sembarang dicampurkan dengan obat lain, kecuali atas perintah dokter.
Efek Samping dan Bahaya Ambroxol
Ambroxol memberikan efek samping berupa gangguan gastrointestinal:
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Dispepsia (rasa tidak nyaman di perut).
- Mulut atau tenggorokan kering.
- Mulas.
- Hipestesia (mati rasa) oral atau faring.
Jika gejala muncul lebih parah atau bahkan berulang dalam jangka panjang, segera laporkan ke dokter untuk menerima pemeriksaan yang lebih rinci lagi.
Bentuk Obat Ambroxol
Dalam pengemasannya, ambroxol dapat dikonsumsi dengan bentuk tablet ataupun sirup sesuai anjuran ahli medis terkait.
Manufaktur dan No. Registrasi (TBC) Ambroxol
- Obat generik
Ditinjau oleh:
dr Barry Anggara, SpPD
Ketua Komite Farmasi dan Terapi
Primaya Hospital Bekasi Timur
dr Barry Anggara Putra, SpPD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Primaya Hospital Bekasi Timur Foto: dr Barry Anggara Putra, SpPD |
Simak Video "Video BPOM soal Obat Batuk Picu Kematian di India: Tak Beredar di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)












































