Epoprostenol adalah obat kelompok prostaglandin. Obat ini bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan darah ke paru-paru, sehingga mengurangi beban kerja jantung.
Indikasi:
Untuk mengobati tekanan darah tinggi dalam pembuluh darah yang berhubungan dengan paru-paru.
Dosis:
- Kisaran dosis keras untuk menentukan dosis yang dapat ditoleransi: 2 ng/kg/menit dengan melanjutkan melalui pembuluh darah (intra venous).
- Tingkatkan dengan kenaikan 2 ng/kg/menit setiap 15 menit atau lebih lama sampai pengaruh dari batasan dosis tersebut tercapai.
- Infus awal berlanjut terus-menerus: 4 ng/kg/menit lebih sedikit dari nilai maksimum infus yang ditoleransi menentukan selama dosis tinggi mencakup.
- Jika nilai maksimum infus yang ditoleransi kurang dari 5 ng/kg/menit, nilai infus terus-menerus harus berkisar setengah dari nilai infus maksimum yang ditoleransi.
- Boleh sesuaikan dosis berdasarkan gejala PH dan boleh ditingkatkan dengan kenaikan 1-2 ng/kg/menit setiap 15 menit atau lebih lama.
Efek Samping:
- Efek pembatasan dosis: nyeri di dada, gelisah, kepeningan, perubahan detak jantung, dyspnea, N/V, sakit kepala, hipotensi, kulit kemerahan.
- Efek lainnya: nyeri otot, sakit rahang.
- Kejadian merugikan yang berhubungan dengan sistim pengiriman lebih serius dan dihubungkan dengan malfungsi pompa, infeksi titik lokal, kerusakan catheter dan sepsis.
Instruksi Khusus:
- Hindari pada pasien dengan gagal jantung kongestif (CHF) karena disfungsi sistolik ventrikuler kiri dan pada mereka yang mengembangkan edema pulmonary selama pemberian dosis.
- Berikan dengan melanjutkan infus melalui pembuluh jantung (intra venous) melalui chateter vena utama dengan menggunakan pompa infus ambulatory; selama pemberian dosis, bisa diberikan di sekelilingnya.
- Penghentian Epoprostenol denngan tiba-tiba harus dihindari karena risiko keminculan PH kembali.
- Diperlukan pengawasan hematologis dan CV.