Dexamethasone termasuk dalam obat golongan kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan cara menghambat respons sistem kekebalan tubuh berlebih yang memicu peradangan. Dengan begitu, gejala yang menyertai peradangan bisa membaik. Simak dosis hingga efek sampingnya berikut ini.
Apa itu Obat Dexamethasone?
Dexamethasone adalah jenis obat kortikosteroid, yaitu kelompok obat yang mengandung hormon steroid yang diproduksi dalam kelenjar adrenalin. Obat ini seringkali dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hormon steorid pada tubuh yang tidak memproduksi dalam jumlah yang cukup.
Selain itu, obat ini juga membantu meredakan peradangan (pembengkakan, panas, kemerahan, dan rasa sakit) dan digunakan untuk menangani berbagai jenis arthritis, berbagai gangguan pada kulit, darah, ginjal, mata, tiroid, dan gangguan usus, alergi, dan asma. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan beberapa jenis kanker.
Dosis dan Aturan Pakai Dexamethasone
Dosis dan aturan pakai obat dexamethasone berbeda-beda tergantung dari penyakit yang dialami.
Pada kasus peradangan sendi
- Orang dewasa: 333 mcg sampai 5 mg tergantung tingkat peradangan yang dialami, ukurannya, dan lokasi sendi
- Untuk jaringan lunak: 2-6 mg
- Anak-anak: 167-333 mcg/kg setiap harinya
Pada kasus syok
- Orang dewasa: 1,67-5 mg/kg secara perlahan selama beberapa menit, bisa diulang dalam jangka 2 sampai 6 jam hingga kondisi stabil, umumnya berlangsung selama 72 jam.
- Anak-anak: 167-333 mcg/kg setiap harinya.
Pada kasus Diabetik Macular Edema (DME) dan uveitis
- Orang dewasa: Implan intravitreal mengandung 700 mcg dan diinjeksikan pada mata yang terinfeksi
Pada kasus peradangan mata
- Orang dewasa: Cairan mengandung 0,1 persen dexamethasone, diteteskan satu kali sebanyak 4 sampai 6 kali sehari. Dalam kondisi lebih parah, diteteskan satu kali setiap jam, dikurangi secara berkala menjadi satu tetes setiap 4 jam ketika peradangan mulai reda.
Pada obat imunosupresan atau antiperadangan
- Orang dewasa: 0,5-9 mg per hari, dibagi dalam beberapa dosis. Maksimal 1,5 mg per harinya. Dosis disesuaikan dengan penyakit yang diobati dan bagaimana tubuh pasien merespons terhadap obat.
- Anak-anak: 0,02-0,3 mg/kg per harinya, dibagi dalam tiga sampai 4 dosis. Dosis disesuaikan dengan tingkat keparahan dan respons pasien.
Pada kondisi multiple sclerosis
- Orang dewasa: 30 mg per hari selama satu minggu, diikuti dengan 4-12 mg per hari selama 1 bulan.
Pada kondisi tes skrining untuk diagnosis sindrom cushing
- Orang dewasa: 2 mg setiap pukul 11 malam, diikuti dengan tes darah pada pukul 8 pagi keesokan harinya. Sebagai alternatif, 500 mcg setiap 6 jam selama 48 jam, dan melakukan tes plasma kortisol pada pagi ke-3 sejak mengonsumsi obat.
Pada kondisi peradangan otic
- Orang dewasa: Cairan mengandung 0,1 persen dexamethasone, diteteskan sebanyak 3 sampai 4 kali.
Pada kondisi pembengkakan otak atau edema serebral
- Orang dewasa: 8,3 mg via IV atau infus, diikuti dengan 3,3 mg via IM secara berkala dalam 6 jam sampai gejala reda.
- Anak-anak: 167-333 mcg/kg setiap harinya.
Bentuk Obat Dexamethasone
Obat dexamethasone umumnya dalam bentuk tablet, kaplet, sirop, dan bisa juga diberikan dalam bentuk suntikan.
Golongan Dexamethasone
Obat resep
Kategori Dexamethasone
Kortikosteroid
Kontra Indikasi Dexamethasone
Infeksi jamur sistemik, infeksi sistemik kecuali disertai dengan obat-obatan anti-infektif, perforasi membran timpani (otic), pemberian vaksin virus hidup.
Interaksi Dexamethasone
- Penurunan efektivitas bila dikonsumsi bersamaan dengan barbiturates, carbamazephine, ephedrine, phenytoin, rifabutin, rifampicin.
- Peningkatan risiko efek samping bila dikonsumsi bersama dengan erythromycin, ketoconazole, dan ritonavir.
- Peningkatan dampak hypokalaemic diuretik bila dikonsumsi bersama dengan acetazolamide, loop, dan thiazide.
- Peningkatkan risiko pendarahan jika dikonsumsi bersama dengan obat pengencer darah seperti warfarin.
- Bisa berakibat fatal atau obat tidak bekerja bila digunakan dengan vaksin hidup
Perhatian Penggunaan Dexamethasone
- Harus dikonsumsi bersama dengan makanan atau sesudah makan.
- Sebelum mengonsumsi obat ini, perlu untuk memperhatikan sejumlah kondisi agar tidak menimbulan efek samping yang tidak diinginkan, antara lain:
- Pastikan tidak memiliki alergi terhadap deaxmethasone, aspirin, tatrazine, atau obat-obatan lainnya
- Beri tahu dokter bila sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya secara rutin, khususnya obat-obatan pengencer darah, vitamin, obat-obatan arthritis, dan sebagainya.
- Jangan konsumsi dexamethasone bila memiliki infeksi jamur pada bagian tubuh lain selain kulit sebelum mengonsultasikan pada dokter
- Beri tahu dokter jika sedang mengidap atau memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, usus, atau hati, diabetes, kelenjar tiroid, tekanan darah tinggi, gangguan mental, osteoporosis, infeksi mata herpes, tuberkulosis atau TBC, kejang, atau ulkus.
- Beri tahu dokter sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi
- Beri tahu dokter bila sedang hamil atau berencana untuk hamil atau sedang menyusui atau mengalami kehamilan di tengah mengonsumsi obat ini
- Batasi konsumsi alkohol selama mengonsumsi obat ini
Efek Samping Dexamethasone
Obat ini bisa menimbulkan berbagai efek samping, seperti:
- Nyeri perut
- Iritasi perut
- Muntah
- Sakit kepala
- Pusing
- Insomnia
- Rasa gelisah atau cemas
- Depresi
- Peningkatan penumbuhan rambut
- Mudah memar
- Siklus menstruasi terganggu
Simak Video "Video Jawaban Ikatan Apoteker Indonesia soal Keluhan Stok Obat Kosong"
(suc/suc)