Ulipristal

Celine Kurnia - detikHealth
Senin, 26 Jun 2023 23:16 WIB
Ilustrasi Obat Ulipristal Foto: thinkstock
Jakarta -

Bercinta adalah aktivitas seksual yang biasa dilakukan pasutri. Namun, beberapa orang mungkin lupa menggunakan pengaman saat bercinta. Bagi yang tidak berencana memiliki anak, mereka membutuhkan pil kontrasepsi darurat, salah satunya ulipristal.

Meski demikian, penggunaannya tak sembarangan dan harus sesuai resep dokter atau apoteker.

Apa Itu Ulipristal?

Ulipristal adalah pil kontrasepsi darurat yang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tanpa pengaman atau kegagalan metode KB lainnya.

Ulipristal bekerja dengan mencegah atau menunda pelepasan sel telur wanita dari ovarium dengan menghambat pecahnya folikel dan merusak implantasi.

Ulipristal juga dapat mencegah perlekatan sel telur wanita ke dinding rahim. Selain itu, ulipristal menghambat proliferasi sel dan menginduksi apoptosis sehingga mengurangi ukuran fibroid rahim.

Dosis dan Aturan Pakai Ulipristal

Kontrasepsi darurat

  • Dewasa

30 mg diminum sesegera mungkin dalam 120 jam setelah hubungan seksual tanpa pelindung atau kegagalan kontrasepsi. Dosis tambahan harus diberikan jika muntah terjadi dalam waktu 3 jam

  • Anak

Anak pascapubertas sama dengan dosis dewasa.

Fibroid rahim

  • Dewasa

5 mg sekali sehari hingga 3 bulan, dimulai selama minggu pertama menstruasi untuk gejala sedang hingga berat. Pengobatan ulang harus dimulai selama minggu pertama menstruasi kedua setelah selesainya kursus sebelumnya.

Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu ruangan, jauhkan dari panas, lembab, dan cahaya langsung. Jauhkan dari pembekuan. Jauhkan pula dari jangkauan anak-anak.

Bentuk Ulipristal

Tablet

Golongan Ulipristal

Obat resep

Kategori Ulipristal

Hormon progestin

Kontra Indikasi Ulipristal

Penggunaan ulipristal dikontraindikasikan kepada pasien yang mengalami:

  • Perdarahan genital dengan etiologi yang tidak diketahui selain fibroid uterus
  • Kanker payudara, rahim, serviks, atau ovarium
  • Sedang hamil atau menyusui

Interaksi Ulipristal

Interaksi dengan obat lain:

  • Penurunan konsentrasi plasma dan penurunan kemanjuran penginduksi enzim CYP3A4 (misalnya rifampisin, felbamat, karbamazepin, fenobarbital, fenitoin, topiramate).
  • Mengurangi penyerapan dengan obat-obatan yang meningkatkan pH lambung (misalnya antasida, penghambat H2, penghambat pompa proton).
  • Peningkatan konsentrasi plasma dengan penghambat enzim CYP3A4 (misalnya ketokonazol, itrakonazol).
  • Mengurangi tindakan kontrasepsi progestogen dan hormonal lainnya.

Interaksi dengan makanan:

  • Penurunan konsentrasi plasma dengan St. John's wort.

Perhatian Penggunaan Ulipristal

  • Konsumsi ulipristal persis seperti yang diarahkan oleh dokter atau sesuai petunjuk pada label. Jangan mengonsumsi lebih atau kurang dari yang diinstruksikan.
  • Obat ini dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Pertimbangkan untuk mengulang dosis jika muntah terjadi 3 jam setelah pemberian.
  • Ulipristal harus diminum dalam waktu 5 hari setelah melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau jika mengalami kegagalan kontrasepsi.
  • Jangan mengonsumsi Ulipristal jika sedang atau berencana hamil. Obat ini dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Jangan menyusui dalam waktu satu minggu setelah mengonsumsi ulipristal.
  • Hubungi dokter jika mengalami sakit perut bagian bawah yang parah 3-5 minggu setelah minum obat ini. Wanita mungkin mengalami kehamilan di luar rahim yang disebut kehamilan ektopik.
  • Obat ini dapat membuat periode haid berikutnya lebih awal atau lebih lambat. Jika haid berikutnya setelah minum obat ini terlambat lebih dari 1 minggu, segera periksakan ke dokter untuk tes kehamilan.
  • Jangan menggunakan pil darurat tambahan (misalnya levonorgestrel) dalam waktu 5 hari setelah minum obat ini.

Efek Samping Ulipristal

Periksa dengan dokter segera jika salah satu dari efek samping berikut terjadi.

Efek samping umum:

  • Kram
  • Perdarahan hebat
  • Nyeri

Beberapa efek samping dapat terjadi yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Efek samping ini hilang selama perawatan karena tubuh menyesuaikan diri dengan obatnya. Selain itu, dokter mungkin memberi tahu cara mencegah atau mengurangi beberapa efek samping ini.

Efek samping lainnya meliputi:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Sakit perut
  • Lelah atau lemah yang tidak biasa
  • Pusing
  • Noda pada kulit
  • Gatal
  • Pembengkakan besar di wajah, kelopak mata, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, tungkai, kaki, atau organ seks
  • Jerawat
  • Kemerahan pada kulit


Simak Video "Video: Saran Pakar soal Pemberian Susu Formula untuk Bayi Korban Bencana"

(suc/suc)
Berita Terkait

Foto