Pengertian Zanamivir
Zanamivir mengurangi waktu pasien mengalami gejala flu seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Obat ini juga digunakan untuk mencegah orang terkena flu selama wabah atau jika melakukan kontak dekat dengan seseorang flu.
Zanamivir secara selektif menghambat enzim permukaan neuraminidase virus influenza sehingga berpotensi mengubah agregasi dan pelepasan partikel virus. Zanamivir mengurangi reproduksi virus influenza A dan B dengan menekan pelepasan virion influenza infektif dari sel epitel saluran pernapasan.
Zanamivir tidak akan bekerja untuk pilek, flu jenis lain, atau infeksi virus lainnya.
Dosis dan Aturan Pakai Zanamivir
Influenza A dan B
Dewasa: 10 mg (2 inhalasi) selama 5 hari melalui alat inhalasi. Mulai pengobatan dalam waktu 48 jam setelah timbulnya gejala.
Anak sama dengan atau lebih dari 5 tahun: 10 mg (2 inhalasi) selama 5 hari melalui alat inhalasi. Mulai pengobatan dalam waktu 36 jam setelah timbulnya gejala.
Profilaksis influenza A dan B
Dewasa:
- Kontak rumah tangga atau kontak dekat: 10 mg (2 inhalasi), 1 kali sehari selama 10 hari melalui alat inhalasi
- Wabah komunitas: 10 mg (2 inhalasi), 1 kali sehari hingga 28 hari melalui alat inhalasi. Mulai pengobatan dalam waktu 36 jam setelah paparan
Anak sama dengan atau lebih dari 5 tahun memiliki dosis yang sama dengan dosis dewasa
Bentuk Zanamivir
Serbuk inhalasi oral
Golongan Zanamivir
Obat resep
Kategori Zanamivir
Obat antivirus penghambat neuraminidase
Kontra Indikasi Zanamivir
Penggunaan zanamivir dikontraindikasikan untuk pasien yang mengalami:
- Hipersensitivitas terhadap zanamivir
- Kebingungan
- Mengigau
- Halusinasi
- Kejang
- Penyakit paru obstruktif kronis
- Asma persisten yang parah
Interaksi Zanamivir
Beri tahu dokter jika telah menerima vaksin flu di hidung dalam dua minggu terakhir. Jika diberikan terlalu berdekatan, zanamivir dapat mengganggu perlindungan dari vaksin flu yang diberikan. Tunggu setidaknya 2 hari setelah pengobatan zanamivir berakhir sebelum menerima vaksin flu melalui hidung.
Obat lain dapat memengaruhi zanamivir, termasuk obat resep dan obat bebas, vitamin, dan produk herbal. Beri tahu dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi.
Perhatian Penggunaan Zanamivir
Pasien tidak boleh menggunakan obat ini jika alergi terhadap zanamivir atau laktosa (gula susu).
Jangan gunakan zanamivir untuk mengobati gejala flu pada anak di bawah 7 tahun. Anak-anak berusia 5 tahun dapat menggunakan zanamivir untuk mencegah gejala flu.
Beri tahu dokter jika pernah mengalami asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau kondisi paru-paru kronis lainnya.
Tidak diketahui apakah obat ini akan membahayakan bayi yang belum lahir. Namun, sakit influenza selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang menyebabkan cacat lahir, berat badan lahir rendah, persalinan prematur, atau lahir mati. Dokter akan memutuskan apakah ibu hamil harus menggunakan zanamivir atau tidak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan wanita hamil menerima vaksin flu tahunan untuk mencegah influenza. Zanamivir tidak digunakan sebagai pengganti suntikan flu tahunan.
Efek Samping Zanamivir
Dapatkan bantuan medis darurat jika mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Beberapa orang yang menggunakan zanamivir (terutama anak-anak) tiba-tiba mengalami perubahan suasana hati atau perilaku yang tidak biasa. Hubungi dokter jika mengalami efek samping seperti:
- Kebingungan tiba-tiba
- Kesulitan berbicara
- Tremor atau gemetar
- Kejang
- Halusinasi
Hentikan penggunaan zanamivir dan segera hubungi dokter jika mengalami mengi, masalah pernapasan berat, atau merasa akan pingsan.
Efek samping yang umum dari zanamivir mungkin termasuk:
- Sakit kepala, pusing
- Mual, muntah, diare
- Batuk, mengi, kesulitan bernapas
- Sakit telinga
- Gejala pilek seperti hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan
Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Perlukah Minum Oseltamivir Saat Kena Flu?"
(suc/suc)