Alzheimer

Alzheimer

Atta Kharisma - detikHealth
wanita dan pria lansia
Ilustrasi alzheimer. (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Pengertian Alzheimer

Alzheimer adalah penyakit degeneratif yang membuat otak mengalami penurunan secara progresif dalam sejumlah aspek. Pengidap alzheimer biasanya akan mengalami penurunan daya ingat, kemampuan kognitif, berpikir, berbicara, hingga perubahan perilaku.

Pada awalnya, pengidap alzheimer akan mengalami lupa ingatan ringan seperti kesulitan mengingat nama benda, atau percakapan atau peristiwa yang belum lama terjadi. Seiring berjalannya waktu, alzheimer bertambah buruk dan membuat pengidapnya menjadi linglung, cemas, hingga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Alzheimer umumnya dialami oleh orang yang sudah berusia 60 tahun ke atas. Namun pada beberapa kasus, alzheimer juga bisa menyerang orang muda yang masih berusia 20-an tahun hingga anak-anak.

Penyebab Alzheimer

Alzheimer disebabkan oleh adanya penumpukan protein di dalam dan/atau sekitar sel otak. Ada dua protein yang memicu alzheimer, yakni protein amyloid dan protein tau.

Penumpukan protein tersebut memengaruhi kinerja sel otak (neuron). Ketika neuron mengalami kerusakan, sel otak kehilangan koneksi antar satu sama lain hingga akhirnya mati.

Hingga saat ini, penyebab terjadinya penumpukan protein yang memicu alzheimer tersebut masih belum diketahui. Namun, peneliti menemukan penumpukan bisa mulai terjadi bertahun-tahun sebelum simtom alzheimer muncul.

Faktor Risiko Alzheimer

Beberapa faktor yang memicu alzheimer antara lain:

  • Usia
  • Riwayat alzheimer pada keluarga
  • Sindrom Down (Down Syndrome)
  • Trauma di kepala
  • Penyakit kardiovaskular yang dipicu kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, obesitas, sedentary life, dan lain-lain.

Gejala Alzheimer

Gejala alzheimer dapat berkembang sesuai dengan tahapan penyakitnya.

Tahap Awal

  • Kesulitan mengingat nama tempat dan benda
  • Lupa dengan percakapan yang belum lama dilakukan
  • Gampang tersesat
  • Meletakkan benda di tempat yang tidak seharusnya
  • Bingung dan linglung
  • Kesulitan dalam berpikir dan memecahkan masalah

Tahap Pertengahan

  • Daya ingat semakin menurun
  • Disorientasi tempat dan waktu
  • Perubahan suasana hari yang cepat
  • Perilaku impulsif
  • Mengalami masalah komunikasi

Tahap Akhir

  • Kehilangan hampir seluruh ingatan
  • Tidak responsif terhadap keadaan di sekitar
  • Membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, duduk, dan berjalan
  • Kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi. Kosakata menjadi terbatas beberapa kata dan kalimat saja
  • Kehilangan kemampuan untuk mengontrol buang air kecil dan BAB
  • Rentan terkena infeksi, khususnya kulit dan pneumonia

Dampak Alzheimer terhadap Perubahan Perilaku

Alzheimer dapat memicu perubahan pada sel-sel otak. Hal ini dapat membuat pengidapnya mengalami perubahan perilaku, seperti:

  • Depresi
  • Kehilangan minat untuk beraktivitas
  • Enggan berinteraksi (social withdrawal)
  • Mood yang gampang berubah
  • Curiga dengan orang lain
  • Mudah marah
  • Perubahan pola tidur
  • Suka keluyuran sembarangan
  • Delusi

Kapan Harus ke Dokter?

Segera memeriksakan diri saat seseorang atau orang terdekatnya menunjukkan gejala-gejala alzheimer. Diagnosis biasanya akan dilakukan dengan menanyakan sejumlah pertanyaan, di antaranya:

  • Kondisi kesehatan secara menyeluruh
  • Gejala yang dikhawatirkan
  • Kemampuan daya ingat

Dokter juga akan meminta pasien melakukan sejumlah tes untuk mengetahui apakah ada gangguan di fungsi otak. Bila diperlukan, dokter juga akan melakukan tes darah untuk mengetahui apakah ada obat-obatan tertentu yang membuat pasien mengalami gejala yang dirasakan.

Lebih lanjut, dokter nantinya bisa merujuk pasien alzheimer untuk mendapat penanganan spesialis seperti psikiater atau ahli neurologi.

Apa Alzheimer Bisa Disembuhkan?

Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan alzheimer. Meski begitu, ada sejumlah obat-obatan yang dapat memperlambat perkembangan alzheimer.

Obat utama yang digunakan untuk menangani alzheimer antara lain:

Acetylcholinesterase (AChE) inhibitor

Obat yang digunakan untuk meningkatkan acetylcholine dalam tubuh yang berfungsi membantu sel untuk berkomunikasi satu sama lain

Memantine

Obat ini bekerja dengan cara menghambat efek glutamat yang berlebihan pada otak. Memantine biasanya digunakan untuk pasien alzheimer tahap menengah dan parah, atau mereka yang sudah tidak mampan dengan AChE inhibitor.

Perkembangan alzheimer juga dapat dihambat melalui sejumlah terapi dan aktivitas yang merangsang kemampuan kognitif atau memori pasien.

Cara Mencegah Alzheimer

Alzheimer dapat dicegah salah satunya dengan mengadopsi pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit kardiovaskular. Adapun pola hidup sehat tersebut antara lain:

  • Stop merokok
  • Tidak minum minuman beralkohol
  • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang
  • Berolahraga setidaknya 150 menit setiap minggu
  • Rutin mengecek dan menjaga tekanan darah


Simak Video "Kisah Pangeran Arab yang Koma 20 Tahun hingga Meninggal"
[Gambas:Video 20detik]
(ath/up)