Angin Duduk

Angin Duduk

Atta Kharisma - detikHealth
man with both hands on breast because of hard breathing and angina pectoris on grey background
Ilustrasi angin duduk atau angina. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta -

Pengertian Angin Duduk

Angin duduk (Angina atau Angina Pectoris) adalah kondisi nyeri pada dada yang disebabkan oleh gangguan aliran darah menuju otot jantung. Angin duduk terjadi ketika pembuluh darah jantung mengalami penyempitan, sehingga suplai oksigen ke otot jantung menjadi terganggu.

Angin duduk bisa menyerang kapan saja, baik saat istirahat maupun ketika beraktivitas. Angin duduk juga merupakan salah satu gejala umum dari penyakit jantung koroner.

Penyebab Angin Duduk

Angin duduk dipicu oleh penyempitan pembuluh darah koroner yang membawa darah menuju jantung. Ketika pembuluh darah ini menyempit, maka aliran darah ke jantung menjadi tidak lancar, sehingga suplai oksigen yang ditujukan ke jantung menjadi terhambat. Hal inilah yang kemudian menyebabkan nyeri pada dada.

Angin duduk merupakan salah satu gejala umum dari penyakit jantung koroner. Penyakit tersebut disebabkan oleh penumpukan plak atau lemak pada pembuluh darah. Penumpukan tersebut membuat pembuluh darah semakin sempit sehingga menghambat aliran darah.

Faktor Risiko Angin Duduk

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko angin duduk antara lain:

  • Kolesterol tinggi
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Kebiasaan merokok
  • Minum minuman beralkohol
  • Stres
  • Kurang gerak atau berolahraga
  • Riwayat angin duduk pada keluarga
  • Gejala Angin Duduk

Gejala Angin Duduk

Angin duduk umumnya memiliki gejala berupa nyeri pada dada seperti tertindih atau tertekan benda berat. Rasa nyeri ini bisa menyebar ke seluruh tubuh termasuk leher, lengan, bahu, punggung, hingga gigi.

Gejala lain yang dapat menyertai nyeri dada tersebut di antaranya:

  • Pusing
  • Mual
  • Lemas
  • Keringat dingin
  • Sesak napas

Tipe atau Jenis Angin Duduk

Ada beberapa tipe angin duduk atau angina pectoris. Perbedaannya terletak pada penyebab dan respons terhadap pengobatan dan saat diistirahatkan. Dikutip dari Mayo Clinic, 2 tipe utama angin duduk adalah sebagai berikut:

1. Angina stabil

Merupakan tipe angin duduk yang paling umum. Biasanya terjadi ketika beraktivitas dan mereda dengan diistirahatkan atau pemberian obat. Contohnya adalah nyeri saat jalan mendaki atau saat cuaca dingin.

Angina stabil bisa diprediksi dan biasanya sama pada setiap episode. Nyerinya biasanya singkat antara 5 menit atau kurang.

2. Angina tidak stabil

Merupakan angina yang tidak bisa diprediksi dan bisa muncul saat istirahat. Nyeri pada angina tidak stabil umumnya mengkhawatirkan, lebih parah dan lama dibanding angina stabil, bisa lebih dari 20 menit. Nyeri tidak hilang hanya dengan istirahat atau pemberian obat. Jika tidak membaik, jantung kekurangan oksigen dan terjadi serangan jantung. Angina tidak stabil butuh penanganan emergency.

Kapan Harus ke Dokter?

Pengidap angin duduk berisiko mengalami serangan jantung. Karenanya, jika Anda mengalami gejala di atas, serta memiliki riwayat penyakit seperti diabetes atau hipertensi yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, segera periksakan diri ke dokter.

Diagnosis Angin Duduk

Dokter akan terlebih dahulu memeriksa gejala yang dialami. Untuk mengetahui kondisi pasien secara menyeluruh, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan serta riwayat penyakit pada keluarga pasien.

Lebih lanjut, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

  • Elektrokardiografi (EKG) untuk mengamati irama aliran listrik jantung yang bisa bermasalah saat pasien mengalami penyakit jantung koroner
  • Ekokardiografi untuk mengamati dan mencari tahu kelainan pada struktur jantung dengan menggunakan gelombang suara
  • CT scan
  • Katerisasi jantung untuk mengamati pembuluh darah koroner jantung

Pengobatan Angin Duduk

Angin duduk kerap dipicu oleh penyakit jantung koroner. Karenanya, dokter akan meresepkan obat untuk penyakit jantung koroner, seperti:

  • Nitrat, untuk melemaskan pembuluh darah yang kaku
  • Antagonis kalsium, untuk melancarkan aliran darah jantung dan mencegah angin duduk
  • Pengencer darah, untuk mencegah penggumpalan sel darah
  • ACE inhibitor, untuk menurunkan tekanan darah dan melebarkan pembuluh darah
  • Statin, untuk menurunkan kolesterol dalam darah dan mencegah kerusakan pembuluh darah
  • Penghambat beta, mengurangi beban kerja jantung dengan cara menurunkan tekanan darah dan denyut jantung

Jika angin duduk tidak bisa lagi diobati dengan obat-obatan, langkah penanganan yang bisa dilakukan yakni dengan pemasangan ring jantung atau operasi bypass jantung.

Pencegahan Angin Duduk

Risiko angin duduk dapat diturunkan dan dicegah dengan mengadopsi pola hidup sehat, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang
  • Mengurangi konsumsi lemak jenuh
  • Membatasi asupan kalori sesuai kebutuhan tubuh
  • Pola tidur yang cukup dan teratur
  • Menjaga pikiran agar terhindar dari stres
  • Menjaga berat badan ideal
  • Tidak merokok dan minum minuman beralkohol


Simak Video "Mitos atau Fakta: Sering Kena Angin Berisiko Sebabkan Angin Duduk"
[Gambas:Video 20detik]
(ath/up)