Bakteremia

Bakteremia

Dinda Zahra Ghaisani Usdi - detikHealth
Bakteremia
Ilustrasi Bakteremia Foto: Shutterstock
Jakarta - Bakteri dapat ditemukan di mana saja, mulai dari lingkungan terdekat seperti rumah, hingga rumah sakit. Bakteri pun bisa masuk ke dalam tubuh dan menyusup dalam aliran darah. Inilah yang disebut dengan bakteremia.

Masuknya bakteri ke dalam tubuh dalam beberapa kasus tidak menunjukkan gejala. Biasanya sistem kekebalan tubuh juga dapat membersihkan bakteri dengan sendirinya. Namun, bakteremia perlu diwaspadai. Pasalnya, jika tidak terobati dapat menyebabkan komplikasi serius.

Apa Itu Bakteremia?

Dikutip dari National Library of Medicine, bakteremia mengacu pada bakteri yang hidup dalam darah. Istilah lain yang lebih umum adalah keracunan darah, tetapi ini bukanlah istilah medis. Bakteri terkadang dapat masuk ke aliran darah karena hal-hal seperti membersihkan gigi atau menjalani prosedur medis ringan.

Dalam beberapa kasus, bakteremia bisa asimtomatik, yang artinya tidak ada gejala. Dalam kasus lain, gejala mungkin muncul dan ada potensi risiko komplikasi serius.

Pada orang sehat, kondisi ini bersifat sementara dan tidak menyebabkan gejala lebih lanjut. Namun, ketika mekanisme respon imun gagal atau menjadi kewalahan, bakteremia menjadi infeksi aliran darah yang dapat berkembang menjadi banyak spektrum klinis.

Bakteremia yang tidak diobati dan secara signifikan dapat berkembang menjadi sindrom respon inflamasi sistemik (SIRS), sepsis, syok septik, dan sindrom disfungsi organ (MODS).

Gejala Bakteremia

Beberapa kasus bakteremia tidak menunjukkan gejala. Ketika ini terjadi, sistem kekebalan akan membersihkan bakteri dengan sendirinya.

Saat bakteremia menyebabkan infeksi dalam darah, seseorang mungkin akan mengalami gejala seperti:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Gemetar atau menggigil

Penyebab Bakteremia

Sumber infeksi utama bakterimia umumnya terjadi pada pasien rawat inap. Sementara itu, infeksi saluran kemih yang tidak diobati menjadi penyebab umum bakteremia pada masyarakat.

Selain itu, penyebab terjadinya bakteremia adalah:

  • Melalui prosedur gigi seperti pembersihan gigi rutin atau melalui pencabutan gigi
  • Menjalani operasi atau prosedur
  • Infeksi menyebar dari bagian lain dari tubuh ke dalam aliran darah
  • Melalui perangkat medis, terutama kateter dan tabung pernapasan
  • Melalui luka parah atau luka bakar

Faktor Risiko Bakteremia

Jika infeksi aliran darah tidak diobati, seseorang berisiko mengalami komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa, seperti sepsis dan syok septik.

Sepsis terjadi karena respon imun yang kuat terhadap infeksi. Respons ini dapat memicu perubahan pada tubuh Anda seperti peradangan. Perubahan ini bisa berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan organ. Saat syok septik terjadi, tekanan darah tubuh turun drastis dan kegagalan organ juga dapat terjadi.

Beberapa kelompok lebih berisiko mengalami sepsis atau syok septik akibat infeksi aliran darah. Kelompok-kelompok ini meliputi:

  • Anak-anak berusia kurang dari 1 tahun
  • Orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun
  • Orang dengan sistem kekebalan yang lemah
  • Individu dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti diabetes, penyakit ginjal, atau kanker
  • Mereka yang sudah sangat sakit atau dirawat di rumah sakit

Komplikasi Bakteremia

Selain sepsis dan syok septik, infeksi aliran darah yang tidak diobati dapat berisiko mengalami komplikasi lain, seperti

  • Meningitis: Peradangan pada jaringan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang
  • Pneumonia: Infeksi pernapasan yang berpotensi serius
  • Endokarditis: Peradangan pada lapisan dalam jantung
  • Osteomielitis: Infeksi tulang
  • Infectious arthritis: Infeksi yang terjadi pada persendian
  • Selulitis : Infeksi pada kulit
  • Peritonitis: Peradangan pada jaringan yang mengelilingi perut dan organ

Diagnosis Bakteremia

Bakteremia dapat didiagnosis menggunakan kultur darah. Untuk melakukan ini, sampel darah akan diambil dari pembuluh darah di lengan. Hasil sampel kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diuji keberadaan bakteri.

Tergantung pada penyebab infeksi, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan, seperti:

  • Kultur dahak jika seseorang tampaknya mengalami infeksi pernapasan atau menggunakan selang pernapasan
  • Kultur luka jika terluka, terbakar, atau baru saja menjalani operasi
  • Mengambil sampel dari kateter yang tinggal di dalam atau perangkat lain
  • Tes pencitraan seperti sinar-X, CT scan, atau ultrasound juga dapat digunakan. Ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi letak potensial infeksi dalam tubuh.

Pengobatan Bakteremia

Perawatan untuk infeksi aliran darah memerlukan penggunaan antibiotik segera. Ini dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi seperti sepsis. Seseorang akan dirawat di rumah sakit selama perawatan.

Ketika bakteri dikonfirmasi dalam ada darah, kemungkinan besar pengobatan akan mulai dengan antibiotik spektrum luas, biasanya melalui infus. Selama waktu ini, jenis bakteri penyebab infeksi dapat diidentifikasi dan pengujian sensitivitas antibiotik dapat diselesaikan. Dengan hasil ini, dokter mungkin menyesuaikan antibiotik agar lebih spesifik untuk penyebab infeksi

Lama pengobatan dapat bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan infeksi. Seseorang mungkin perlu minum antibiotik selama 1 hingga 2 minggu. Cairan infus dan obat lain juga dapat diberikan selama perawatan untuk membantu menstabilkan kondisi.

Kapan Harus ke Dokter?

Tanda-tanda bakteremia sering kali tidak jelas dan dapat meniru kondisi lain. Namun, segera temui dokter jika mengalami demam, menggigil, dan gemetaran yang datang tiba-tiba.

Ini terutama penting diperhatikan jika seseorang sedang berada di situasi yang membuatnya berisiko terkena bakteremia. Situasi ini seperti:

  • Sedang melawan infeksi di tubuh bagian lain, seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau pneumonia
  • Baru saja menjalani pencabutan gigi, prosedur medis, atau operasi
  • Baru-baru ini dirawat di rumah sakit

Ditinjau oleh:

dr Anna Ghozali, SpPD

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Primaya Hospital Evasari

dr Anna Ghozali,Sp.PD primaya hospital evasaridr Anna Ghozali,Sp.PD primaya hospital evasari Foto: primaya hospital evasari



Simak Video "Video: BPOM Temukan 17% MBG Terkontaminasi Bakteri Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Berita Terkait