Apa Itu Batu Empedu?
Batu empedu adalah potongan-potongan bahan empedu yang terkonsentrasi seperti kerikil. Cairan empedu mengandung kolesterol, bilirubin, garam empedu, dan lesitin. Batu empedu biasanya terdiri dari kolesterol atau bilirubin yang terkumpul di dasar kantong empedu hingga mengeras menjadi 'batu'.
Batu empedu bisa sekecil butiran pasir atau sebesar bola golf. Mereka tumbuh secara bertahap karena empedu terus membasuhnya dan mengumpulkan bahan tambahan. Sebenarnya, batu yang lebih kecillah yang lebih mungkin menimbulkan masalah. Itu karena batu yang lebih kecil dapat bergerak sedangkan yang besar cenderung diam. Batu empedu yang bergerak mungkin tersangkut di suatu tempat dan membuat penyumbatan.
Cholelithiasis adalah kondisi ketika orang memiliki batu empedu. Banyak orang mengidap cholelithiasis dan tidak mengetahuinya. Batu empedu belum tentu menimbulkan masalah, kecuali jika terjadi penyumbatan.
Jenis batu empedu yang dapat terbentuk di kantong empedu antara lain:
- Batu empedu kolesterol. Jenis batu empedu yang paling umum dan sering berwarna kuning. Batu empedu ini sebagian besar terdiri dari kolesterol yang tidak larut, tetapi mungkin mengandung komponen lain.
- Batu empedu pigmen. Batu coklat tua atau hitam ini terbentuk ketika empedu mengandung terlalu banyak bilirubin.
Gejala Batu Empedu
Batu empedu mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala. Jika batu empedu bersarang di saluran dan menyebabkan penyumbatan, tanda dan gejala yang timbul antara lain:
- Nyeri yang tiba-tiba dan meningkat dengan cepat di bagian kanan atas perut
- Nyeri yang tiba-tiba dan meningkat dengan cepat di bagian tengah perut, tepat di bawah tulang dada
- Nyeri punggung di antara tulang belikat
- Nyeri di bahu kanan
- Mual atau muntah
- Nyeri batu empedu dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam
Penyebab Batu Empedu
Sebanyak 75 persen batu empedu ditemukan pada orang yang kelebihan kolesterol. Dapat dikatakan bahwa kelebihan kolesterol dalam darah adalah penyebab utama batu empedu.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap batu empedu meliputi:
1. Kelebihan bilirubin
Sekitar 25 persen dari batu empedu terdiri dari kelebihan bilirubin, bukan kolesterol. Bilirubin adalah produk sampingan yang dihasilkan saat hati memecah sel darah merah. Gangguan medis tertentu dapat menyebabkan hati menghasilkan bilirubin ekstra saat melakukan tugasnya.
2. Stasis kandung empedu
Usus kecil memberi sinyal ke kantong empedu untuk mengirim empedu ketika ada lemak untuk dicerna. Ketika kantong empedu sehat, ia berkontraksi mengeluarkan empedu secara efisien bila diperlukan. Jika kantong empedu tidak berkontraksi dengan cukup baik, beberapa empedu mungkin tertinggal. Empedu ini secara bertahap terkonsentrasi menjadi semacam lumpur di bagian bawah kantong empedu yang kemudian mengkristal.
Faktor Risiko Batu Empedu
1. Faktor risiko gaya hidup
- Obesitas
- Diet tinggi lemak atau kolesterol dan rendah serat
- Mengalami penurunan berat badan yang cepat
- Hidup dengan diabetes tipe 2
2. Faktor risiko genetik
- Perempuan
- Keturunan asli Amerika atau Meksiko
- Keluarga memiliki riwayat batu empedu
- Berusia 60 tahun atau lebih
3. Faktor risiko medis
- Hidup dengan sirosis
- Sedang hamil
- Minum obat tertentu untuk menurunkan kolesterol
- Minum obat dengan kandungan estrogen tinggi (seperti alat kontrasepsi tertentu)
Komplikasi Batu Empedu
Komplikasi batu empedu mungkin termasuk:
1. Peradangan pada kantong empedu
Batu empedu yang tersangkut di leher kantong empedu dapat menyebabkan peradangan pada kantong empedu (kolesistitis). Kolesistitis dapat menyebabkan nyeri hebat dan demam.
2. Penyumbatan saluran empedu
Batu empedu dapat menyumbat saluran tempat empedu mengalir dari kantong empedu atau hati ke usus kecil. Nyeri hebat, penyakit kuning dan infeksi saluran empedu dapat terjadi.
3. Penyumbatan saluran pankreas
Batu empedu dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pankreas yang menyebabkan radang pankreas (pankreatitis). Pankreatitis menyebabkan nyeri perut yang intens dan konstan.
4. Kanker kandung empedu
Orang dengan riwayat batu empedu memiliki peningkatan risiko kanker kandung empedu. Namun, kanker kandung empedu sangat jarang terjadi.
Diagnosis Batu Empedu
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi mata dan kulit untuk perubahan warna yang terlihat. Warna kekuningan mungkin merupakan tanda penyakit kuning akibat terlalu banyak bilirubin dalam tubuh.
Tes yang mungkin dilakukan misalnya:
- Ultrasonografi menghasilkan gambar perut. Ini untuk memastikan bahwa pasien memiliki batu empedu dan menunjukkan kelainan terkait dengan kolesistitis akut.
- CT scan perut untuk mengambil gambar hati dan daerah perut.
- Pemindaian radionuklida kandung empedu. Pemindaian ini bertujuan untuk menunjukkan infeksi atau penyumbatan saluran empedu dari batu.
- Tes darah untuk mengukur jumlah bilirubin dalam darah dan menentukan seberapa baik hati berfungsi.
Pengobatan Batu Empedu
Kebanyakan orang dengan batu empedu tanpa gejala tidak memerlukan pengobatan.
Dokter mungkin menyarankan agar waspada terhadap gejala komplikasi batu empedu, seperti rasa sakit yang semakin parah di perut kanan atas. Jika tanda dan gejala batu empedu terjadi di kemudian hari, perawatan yang dapat dilakukan adalah:
Pembedahan untuk mengangkat kantong empedu (kolesistektomi). Setelah kantong empedu diangkat, empedu mengalir langsung dari hati ke usus kecil. Pengeluaran kantong empedu tidak memengaruhi kemampuan mencerna makanan, tetapi dapat menyebabkan diare sementara.
Obat untuk melarutkan batu empedu. Obat untuk batu empedu tidak umum digunakan dan diperuntukkan bagi orang yang tidak dapat menjalani operasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Temui dokter jika mulai mengalami gejala batu empedu. Jika dokter mencurigai ada batu empedu, pasien mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis sistem pencernaan (gastroenterolog) atau ke ahli bedah perut.
Simak Video "Video: Update dari Raffi Ahmad soal Operasi Batu Empedu Fahmi Bo"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)











































