Campak

Campak

Celine Kurnia - detikHealth
Campak
Ilustrasi campak (Foto: iStock)
Jakarta - Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Selama 2022, kasus campak di Indonesia meningkat secara signifikan. Kementerian Kesehatan RI mencatat ada 3.341 kasus campak atau naik 32 kali lipat dibandingkan tahun 2021. Yuk, ketahui seputar penyakit campak melalui penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Campak?

Campak adalah menular yang disebabkan oleh infeksi virus campak yang ditandai dengan demam tinggi dan ruam kemerahan di kulit. Penyakit yang memiliki nama lain Morbili ini umumnya terjadi pada masa kanak-kanak, tetapi dapat juga menyerang remaja dan orang dewasa yang memiliki kekebalan tubuh yang buruk.

Campak adalah penyakit yang sangat menular dan akan menimbulkan kesakitan pada anak, yang mana akan berdampak buruk pada kesehatan tumbuh kembangnya. Penyakit ini ditularkan melalui droplet di udara dari orang lain yang terinfeksi ketika batuk, bersin, bicara atau ketika menyentuh permukaan yang infeksius.

Anak anak yang belum diimunisasi, pengidap gangguan kekebalan tubuh sangat rentan untuk tertular. Tenaga medis mendiagnosis campak berdasarkan ruam kemerahan menimbul yang khas, yang disertai dengan demam tinggi.

Gejala Campak

Pengidap campak awalnya akan mengalami gejala demam ringan, batuk, beringus dan mata merah selama 3-5 hari. Setelah itu akan timbul ruam merah di kulit yang akan muncul pertama kali di belakang telinga, sekitar leher dan menyebar sampai di seluruh tubuh. Demam pada saat ini akan mencapai puncaknya, yaitu 40 selsius.

Demam tinggi ini berlangsung selama sekitar 3 hari setelah ruam muncul. Apabila tidak mengalami komplikasi, maka selanjutnya pengidap akan masuk fase penyembuhan yang ditandai dengan demam yang berangsur turun dan ruam kemerahan yang mulai menghitam. Ruam ini akan memudar dan kulit penderita akan tampak mengelupas.

Gejala lainnya yang dapat dialami adalah

Lemas badan

Hilangnya nafsu makan

Diare

Pengobatan Campak

Sampai saat ini tidak ada obat khusus untuk membunuh virus campak. Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Obat obatan yang diberikan bersifat suportif seperti obat penurun panas, Vitamin A, asupan nutrisi dan cairan yang cukup. Antibiotik hanya diberikan apabila terdapat bukti adanya infeksi tambahan oleh bakteri.

Komplikasi Campak

Komplikasi dari campak sangat banyak sekali. Komplikasi-komplikasi tersebut adalah:

  • Infeksi telinga
  • Radang paru ( pneumonia)
  • Radang pita suara
  • Radang otot jantung
  • Diare
  • Potensi mengalami gangguan gizi
  • Infeksi kulit
  • Keradangan mata
  • Radang otak
  • Keguguran pada wanita hamil

Terdapat komplikasi di otak yang bisa terjadi setelah 7 tahun sembuh dari campak yaitu SSPE (Subacute sclerosing panencephalitis). Komplikasi ini langka tetapi memiliki tingkat kematian 100% dalam 6-9 bulan setelah timbulnya gejala.

Pencegahan Campak

Imunisasi merupakan satu-satunya cara untuk mencegah terkena campak dan wajib diberikan untuk memutus rantai penularan penyakit ini. Kurangnya cakupan imunisasi campak akan mengakibatkan banyak munculnya kasus campak di suatu daerah.

Dosis pertama imunisasi campak (vaksin MR: Morbili Rubela) diberikan mulai usia 9 bulan, yang diikuti dengan dosis kedua pada usia 15-18 bulan, dan dosis ketiga pada usia 5-7 tahun.

Ditinjau oleh:

dr Alogo Octavianus Karuban Parasian Napitupulu, SpA

Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Betang Pambelum

dr. Alogo Octavianus Karuban Parasian Napitupulu, Sp. A, Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Betang Pambelumdr. Alogo Octavianus Karuban Parasian Napitupulu, Sp. A, Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Betang Pambelum Foto: Primaya Hospital Betang Pambelum



Simak Video "Video: detikers, Campak Bisa Timbulkan Komplikasi Penyakit Serius"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Berita Terkait