Penyakit diabetes menjadi salah satu permasalahan kesehatan global dengan angka prevalasi yang tinggi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian terbesar di dunia.
Merujuk pada laporan International Diabetes Federation (IDF), jumlah pengidap diabetes tipe 1 di Indonesia mencapai total 41.817 orang pada 2022. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat pertama di antara negara-negara di ASEAN.
Apa Itu Penyakit Diabetes?
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention AS (CDC), diabetes adalah penyakit kronis jangka panjang yang mempengaruhi bagaimana tubuh memproses makanan menjadi energi.
Tubuh memecah sebagian besar makanan yang dikonsumsi menjadi glukosa atau gula dan melepaskannya ke aliran darah. Ketika kadar gula darah naik, ini akan memberikan sinyal pada pankreas untuk melepaskan insulin. Insulin memegang peranan kunci untuk menjadikan gula darah dalam sel tubuh menjadi energi.
Ketika seseorang mengidap diabetes, tubuh tidak memproduksi insulin dalam kadar yang cukup atau tidak bisa memanfaatkan insulin ini sebagaimana mestinya. Saat tidak cukup insulin atau sel tubuh berhenti memberikan respons terhadap insulin, akan menjadikan kadar gula darah yang mengendap di aliran darah terlalu tinggi.
Seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa menyebabkan permasalahan kesehatan yang serius, seperti kerusakan hati, kehilangan penglihatan, dan gangguan ginjal.
Diabetes sendiri memiliki beberapa jenis, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.
Gejala Diabetes
Secara umum, gejala diabetes adalah sebagai berikut.
- Sering buang air kecil, khususnya di malam hari
- Sering merasa haus
- Berat badan turun tanpa alasan yang jelas
- Sering merasa lapar
- Penglihatan buram
- Tangan atau kaki terasa kebas atau mati rasa atau ada rasa menggelitik
- Mudah merasa lelah
- Kulit sangat kering
- Terdapat memar atau rasa nyeri yang sulit hilang
- Lebih banyak mengalami infeksi dibanding biasanya
Pada pengidap diabetes tipe 1, umumnya juga mengalami gejala lain seperti rasa mual, sakit atau nyeri perut, dan muntah. Gejala pada diabetes jenis ini umumnya bisa terjadi sejak masih berusia anak-anak atau remaja, namun tak menutup kemungkinan dialami orang dewasa.
Pada pengidap diabetes tipe 2, gejala umumnya membutuhkan waktu beberapa tahun untuk muncul. Bahkan, dalam beberapa kasus, mereka tidak merasakan adanya gejala appaun dan baru merasakan gejala di usia dewasa atau usia lanjut.
Sedangkan pada pengidap diabetes gestasional, umumnya memang tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Dalam masa kehamilan saat memasuki minggu ke 24 sampai 28, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan untuk melihat apakah adanya kondisi diabetes ini pada ibu.
Penyebab Diabetes
Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang umumnya disebabkan oleh reaksi autoimun dalam tubuh yang menyebabkan tubuh berhenti memproduksi insulin.
Diabetes Tipe 2
Diabetes Tipe 2 adalah ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin sebagaimana mestinya dan tidak bisa mempertahankan kadar gula darah dalam batasan kadar normal. Umumnya, penyakit ini berkembang dalam waktu beberapa tahun dan didiagnosis pada orang dewasa. Namun, kini semakin banyak juga pengidap diabetes tipe 2 pada usia yang lebih muda.
Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak memiliki kondisi diabetes. Bila seorang hamil mengidap kondisi ini, bayi dalam kandungannya juga akan memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan kesehatan, seperti obesitas dan juga diabetes tipe 2.
Umumnya, diabetes jenis ini akan hilang ketika sudah melahirkan. Namun, kondisi ini juga akan meningkatkan risiko sang ibu untuk terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Faktor Risiko Diabetes
Masing-masing jenis diabetes memiliki faktor risikonya sendiri. Untuk diabetes tipe 1, belum diketahui secara jelas apa saja faktor risiko yang bisa mempengaruhi karena kondisi ini umumnya disebabkan oleh autoimun dalam tubuh. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang mungkin memicu kondisi diabetes tipe 1:
- Riwayat keluarga: Adanya riwayat dalam keluarga, seperti memiliki orang tua atau saudara kandung yang mengidap kondisi ini bisa meningkatkan risiko untuk mengalami hal serupa.
- Faktor umur: Diabetes tipe 1 bisa dialami oleh seluruh kalangan usia, namun umumnya diabetes jenis ini berkembang pada anak-anak atau usia remaja.
Sedangkan untuk diabetes tipe 2, faktor risikonya meliputi:
- Memiliki kondisi prediabetes
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Berusia 45 tahun ke atas
- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit diabetes
- Tidak beraktivitas fisik secara aktif, kurang dari tiga kali dalam satu minggu
- Pernah mengalami diabetes gestasional saat masa kehamilan atau melahirkan bayi yang berbobot lebih dari 4 kg
Sementara faktor risiko diabetes gestasional, seperti:
- Memiliki riwayat diabetes gestasional pada masa kehamilan sebelumnya
- Pernah melahirkan bayi yang berbobot lebih dari 4 kg
- Memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas
- Berusia di atas 25 tahun
- Memiliki riwayat keluarga penyakit diabetes
- Memiliki kondisi gangguan hormon sindrom polikistik ovarium atau PCOS
Komplikasi Diabetes
Diabetes bisa mengarah pada komplikasi organ-organ tubuh lainnya, meliputi gangguan hati, gangguan ginjal, kerusakan saraf, gangguan pada kaki, gangguan kesehatan mulut, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan gangguan kesehatan mental.
Diagnosis Diabetes
Kondisi diabetes pada umumnya memerlukan pemeriksaan atau tes darah untuk memastikan kadar gula darah dalam tubuh. Tes yang umumnya dilakukan adalah tes darah puasa, yaitu mengukur gula darah setelah menjalankan puasa selama 8 sampai 12 jam sebelum menjalani tes.
Kadar gula darah yang normal berkisar sekitar 99 mg/dL atau di bawahnya, 100 sampai 125 mg/dL mengindikasikan kondisi prediabetes, dan 126 mg/dL atau lebih tinggi mengindikasikan kondisi diabetes.
Untuk mendiagnosis diabetes gestasional, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan untuk melihat apakah adanya kondisi diabetes ini pada ibu saat masa kehamilan memasuki minggu ke 24 sampai 28,
Pengobatan Diabetes
Sejauh ini, belum ada obat dari penyakit ini. Namun, untuk diabetes tipe 2, bisa mencegah dan menurunkan risiko dengan mengubah gaya hidup dan pola makan, seperti menurunkan berat badan, mengonsumsi makanan-makanan sehat dan seimbang, serta aktif menjalankan aktivitas seperti berolahraga secara rutin.
Pada kasus diabetes jenis lain, yang bisa dilakukan adalah untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mengontrol gejala pada tubuh, sesuai anjuran dokter.
Pengidap diabetes tipe 1 diharuskan untuk mendapat asupan insulin setiap harinya untuk bisa bertahan hidup karena tubuh mereka tidak mampu untuk memproduksinya sendiri.
Kapan Harus ke Dokter?
Mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes dalam keluarga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan atau tes darah secara rutin.
Selain itu, terdapat sejumlah tanda-tanda yang perlu diperhatikan untuk menentukan kapan harus melakukan pemeriksaan ke dokter, seperti:
- Kadar gula darah yang tinggi selama lebih dari 24 jam
- Mulai mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Mengalami diare atau muntah dan tidak bisa menahan makanan dalam tubuh
- Sakit atau nyeri perut yang berkelanjutan
- Demam tinggi yang tidak kian reda
- Ada perubahan dalam bernapas
- Rasa sulit untuk bangun atau sering mengantuk dan sering merasa bingung
Simak Video "Video: Kenali Tanda-tanda Gejala Diabetes di Pagi Hari"
(suc/suc)