Ejakulasi Dini

Ejakulasi Dini

Atta Kharisma - detikHealth
A young man suffering from prostatitis or from a venereal disease. Healthcare concept.
Ilustrasi ejakulasi dini. (Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato)
Jakarta -

Pengertian Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini (premature ejaculation) adalah kondisi ketika pria terlalu cepat mengeluarkan sperma (ejakulasi) saat melakukan hubungan seksual. Ejakulasi dini membuat pria sulit mencapai klimaks, sehingga dapat mengurangi kenikmatan seksual bagi dirinya maupun pasangan.

Ejakulasi dini adalah salah satu keluhan seksual yang paling umum. Ejakulasi dini yang terjadi sesekali merupakan kondisi yang normal, tapi perlu diperiksa ke dokter jika:

  • Selalu ejakulasi dalam waktu 1 hingga 3 menit setelah penetrasi
  • Tidak mampu menahan atau menunda ejakulasi saat berhubungan seks
  • Menimbulkan stres atau frustasi, dan cenderung menghindari aktivitas seksual

Penyebab Ejakulasi Dini

Penyebab ejakulasi dini hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, sejumlah pakar kesehatan menyebut ejakulasi dini adalah kondisi yang melibatkan interaksi kompleks antara faktor biologi/fisik dan psikologi.

Faktor Biologis

  • Tingkat brain chemical atau neurotransmitter seperti dopamine, serotonin, oksitosin, dan endorphin yang tidak normal
  • Bengkak atau infeksi pada prostat atau uretra
  • Bawaan genetik

Faktor Psikologi

  • Trauma pengalaman seksual
  • Kekerasan seksual
  • Stres
  • Depresi
  • Minder dengan kondisi fisik
  • Kecemasan atau ansietas
  • Rasa bersalah
  • Pengaruh hubungan yang tak harmonis

Ejakulasi dini juga bisa disebabkan oleh penyakit seperti disfungsi ereksi

Diagnosa Ejakulasi Dini

Urolog akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk mengetahui kondisi ejakulasi dini yang dialami pasien, di antaranya:

  • Seberapa sering ejakulasi dini terjadi?
  • Apakah ejakulasi dini terjadi sejak lama, atau muncul baru-baru ini?
  • Apakah terjadi pada satu pasangan saja, atau juga terjadi dengan pasangan sebelumnya?
  • Apakah terjadi setiap berhubungan seks?
  • Jenis aktivitas seksual yang paling sering dilakukan (eg. foreplay, penetrasi vaginal, masturbasi, oral, dan lain-lain) ?
  • Apakah ejakulasi dini berdampak signifikan ke kehidupan seksual?
  • Bagaimana hubungan dengan pasangan?
  • Kebiasaan lain yang membuat ejakulasi dini berkurang atau makin parah (eg. merokok, minuman beralkohol, dan lain-lain) ?

Urolog juga biasanya akan menanyakan tentang obat-obatan yang pernah atau sedang dikonsumsi, termasuk produk herbal dan suplemen. Pada kasus yang langka, urolog juga akan melakukan tes laboratorium jika pasien diduga memiliki penyakit penyerta.

Pengobatan Ejakulasi Dini

Penanganan terhadap ejakulasi dini berbeda-beda tergantung penyebabnya. Jika ejakulasi dini dipicu oleh faktor psikologis atau kecemasan performa seksual, maka urolog biasanya akan menganjurkan terapi behavioral atau konseling.

Terapi Behavioral

Meliputi beragam metode untuk menunda terjadinya orgasme. Tujuan terapi ini adalah untuk membantu pasien mengontrol fungsi organ vital dan emosinya saat berhubungan seks. Terapi ini antara lain:

  • Start and Stop

Pria atau pasangan memberikan stimulasi pada penis hingga hampir mencapai orgasme, kemudian berhenti selama 30 detik sampai pria bisa mengendalikan responsnya.

  • Terapi 'Squeeze'

Saat pria hampir mencapai orgasme, kepala penis digenggam atau 'diremas' selama 30 detik sampai ereksi berkurang sehingga mencegah ejakulasi.

  • Mengalihkan Pikiran

Metode ini membuat pria memikirkan hal-hal yang bersifat non-seksual guna mengurangi stimulasi seksual yang dirasakan. Contohnya dengan menyebut nama-nama tim olahraga favorit atau produk-produk yang ada di supermarket dalam kepala.

Selain terapi, ejakulasi dini juga bisa diatasi dengan bantuan obat-obatan seperti antidepresan, krim anastesi atau tisu magic, dan obat-obatan untuk mengatasi disfungsi ereksi seperti viagra, tadalafil, vardenafil, dan avanafil. Beberapa obat yang dimaksud termasuk obat keras, konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsinya.

Kenapa Ejakulasi Dini Harus Ditangani?

Ejakulasi dini bisa berdampak pada performa seksual pria, misalnya membuat pria menjadi tidak percaya diri atau minder saat berhubungan seksual. Hal ini dapat berdampak pada keharmonisan hubungan dengan pasangan.

Selain itu, ejakulasi dini juga bisa mempersulit kehamilan.



Simak Video "Video Experience Analisis Kondisi Kulit Pakai AI "
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)