Pengertian Gagal Hati
Gagal hati terjadi ketika sebagian besar hati rusak tidak dapat diperbaiki dan berfungsi lagi. Gagal hati adalah kondisi yang mengancam jiwa yang membutuhkan perawatan medis segera. Kondisi ini dapat terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun.
Ini adalah tahap akhir dari banyak penyakit hati. Namun, kondisi lebih langka yang dikenal sebagai gagal hati akut terjadi dengan cepat (setidaknya dalam 48 jam) dan sulit dideteksi pada awalnya.
Ada dua jenis gagal hati:
1. Akut
Gagal hati akut terjadi ketika organ hati berhenti bekerja dalam hitungan hari atau minggu. Kebanyakan orang yang mengalami ini tidak memiliki jenis penyakit atau masalah hati apa pun sebelum kejadian.
2. Gagal hati kronis
Kerusakan hati menumpuk dari waktu ke waktu dan menyebabkannya berhenti bekerja. Biasanya terjadi pada orang yang telah mengalami infeksi hati kronis, seperti infeksi hepatitis B dan C.
Gejala Gagal Hati
Gejala awal gagal hati mirip dengan penyakit hati dan kondisi lainnya. Karena itu, gagal hati mungkin sulit didiagnosis pada awalnya. Gejala awal meliputi:
- Mual
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan
- Diare
- Ketika gagal hati berlanjut, gejala menjadi lebih serius dan membutuhkan perawatan segera. Gejala-gejala ini meliputi:
- Penyakit kuning
- Mudah berdarah
- Perut bengkak
- Ensefalopati hepatik (kondisi gangguan kesadaran akibat toksin yang tidak bisa di detoksifikasi
akibat kerusakan hati) - Kantuk (perubahan pola tidur)
Penyebab Gagal Hati
Banyak penyakit dan kondisi yang menyebabkan gagal hati, termasuk,hepatitis B dan C, penyakit hati berlemak yang tidak terkait alkohol (fatty liver), penyalahgunaan alkohol, dan hemokromatosis.
Dalam banyak kasus, gagal hati kronis terjadi akibat sirosis. Sirosis adalah tumpukan jaringan parut pada hati dari cedera berulang atau jangka panjang, seperti dari minum alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama atau infeksi virus hepatitis kronis.
Saat jaringan parut menggantikan jaringan hati yang sehat, maka organ hati kehilangan kemampuannya untuk berfungsi. Sementara gagal hati akut sering disebabkan oleh:
- Infeksi virus, seperti Hepatitis B
- Penggunaan obat tertentu secara berlebihan, seperti ascetaminofphen, antibiotik tertentu, antidepresan, obat antikejang, hormon buatan, obat antijamur, dan herbal
- Gangguan metabolik (biologis) atau vaskular, seperti penyakit Wilson dan hepatitis autoimun
Faktor Risiko Gagal Hati
Orang yang paling berisiko mengalami gagal hati adalah mereka yang:
- Memiliki infeksi hati kronis (jangka panjang) seperti hepatitis B atau C
- Minum alkohol berlebihan
- Memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya yang membuat gagal hati lebih mungkin, seperti hemokromatosis, penyakit hati berlemak terkait non-alkohol (fatty liver), penyakit autoimun, dan penyakit Wilson
Komplikasi Gagal Hati
Dokter akan bekerja untuk mencegah komplikasi, yang meliputi:
1. Edema serebral
Penumpukan cairan dalam gagal hati. Selain perut, itu cairan juga bisa dapat menggenang menumpuk di otak dan menyebabkan tekanan darah tinggi
2. Masalah pembekuan darah
Organ hati memainkan peran besar dalam membantu pembekuan darah. Jika tidak bisa melakukan itu, pasien berisiko mengalami perdarahan
3. Infeksi, seperti pneumonia dan infeksi saluran kemih (ISK)
Penyakit hati stadium akhir dapat membuat pasien lebih mungkin terkena infeksi
4. Gagal ginjal
Gagal hati dapat mengubah cara kerja ginjal dan menyebabkan kegagalan ginjal
Diagnosis Gagal Hati
Tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis gagal hati dan penyakit hati:
1. Tes darah
Ini Pemeriksaan ini memberitahu menginformasikan dokter seberapa baik organ hati bekerja. Pasien mungkin mendapatkan tes waktu protrombin yang mengukur berapa lama darah membeku.
Dengan gagal hati akut, darah tidak menggumpal secepat lebih lambat dari yang seharusnya.
2. Tes pencitraan
Tes ini mengambil gambar yang memungkinkan dokter melihat apa yang terjadi di hati dan mencari tahu penyebab masalahnya. Mereka Pemeriksaan yang biasa dilakukan menggunakan mungkin merekomendasikan USG, CT- scanning Scan, dan atau MRI.
3. Biopsi
Dokter menggunakan jarum untuk mengangkat mengambil sebagian kecil jaringan hati dan memeriksanya di laboratorium. Biopsi hati transjugular adalah prosedur khusus yang memungkinkan dokter memasukkan jarum ke pembuluh darah di leher.
Akan tetapi, biasanya dokter akan lebih mudah mendapatkan jaringan langsung melalui kulit menuju organ hati dengan panduan USG.
Pengobatan Gagal Hati
Perawatan gagal hati akut dapat meliputi:
1. Obat untuk mengatasi keracunan
Gagal hati akut yang disebabkan oleh overdosis acetaminophen diobati dengan acetylcysteine. Obat ini juga membantu mengobati penyebab lain dari gagal hati akut.
Jamur dan keracunan lainnya juga dapat diobati dengan obat yang dapat membalikkan efek toksin dan mengurangi kerusakan hati.
2. Transplantasi hati
Ketika gagal hati akut tidak dapat disembuhkan, satu-satunya pengobatan mungkin adalah transplantasi hati. Selama transplantasi hati, ahli bedah mengangkat hati yang rusak dan menggantinya dengan hati sehat dari donor.
Kapan Harus ke Dokter?
Hubungi dokter atau segera pergi ke unit gawat darurat jika mengalami gejala gagal hati seperti yang disebutkan di atas.
Di samping itu, memahami kemungkinan terjadinya gagal hati pada orang yang berisiko dapat membantu mencegah atau memperlambat kerusakan hati. Misalnya, memiliki infeksi hepatitis B atau C, yang sebaiknya diperiksa terlebih dahulu, apakah virus yang mengidap dalam tubuh sedang aktif atau tidak. Adanya virus yang sedang aktif menjadi indikasi untuk pengobatan hepatitis virus.
Demikian pula dengan kerusakan hati kronik akibat proses metabolik. Seseorang yang memiliki indeks massa tubuh 27,5 kg/m2 atau lebih, sebaiknya dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kesehatan organ hatinya.
Secara sederhana, kondisi gagal hati yang berlangsung akut, seperti risiko kecelakaan, karena dapat terjadi tiba-tiba, meskipun tidak ada faktor risiko sebelumnya. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh hepatitis autoimun, hepatitis A akut yang sangat berat, keracunan logam, infeksi berat, gangguan perfusi pada jaringan hati pada infeksi berat atau kondisi lainnya, dan sebagainya.
Pemeriksaan elastografi adalah salah satu pemeriksaan yang penting dalam menilai kerusakan jaringan hati. Prinsip kerja elastografi ini adalah menilai kepadatan jaringan ikat di hati, yang ditunjukkan dengan "kerasnya" organ hati ini.
Pengukuran "kerasnya" organ hati dalam skala kPa. Yang selanjutnya akan dikonversi dalam tahapan banyaknya tumpukan jaringan parut di hati atau fibrosis, mulai dari F0 sampai F4.
Selanjutnya elastografi juga bisa mengukur tumpukan lemak pada jaringan hati, yang dinilai dalam skala dB/m. Dari skala dB/m tersebut, juga akan dikonversi ke dalam tahapan Steatosis, S0-S3. Dengan pemeriksaan elastografi, dokter akan menganjurkan beberapa nasihat yang diperlukan untuk menghindari risiko kejadian gagal hati.
Ditinjau oleh:
dr Duddy Mulyawan I K Djajadisastra, SpPD, Subsp G E H
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi RS Pondok Indah - Puri Indah
dr. Duddy Mulyawan I. K. Djajadisastra, Sp. P. D, Subsp. G. E. HDokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi RS Pondok Indah – Puri Indah Foto: RS Pondok Indah (Puri Indah) |
Simak Video "Riwayat Penyakit Gagal Hati Steve Harwell Sebelum Meninggal"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)












































