Pengertian Gagal Jantung
Gagal jantung (heart failure) adalah kondisi ketika jantung melemah dan tidak mampu lagi memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh. Gagal jantung dikenal juga dengan istilah congestive heart failure.
Meski kerap dialami orang berusia lanjut alias lanjut usia (lansia), gagal jantung juga dapat menyerang kelompok usia muda. Jika tidak ditangani sedini mungkin, gagal jantung bisa memicu komplikasi yang mengancam nyawa.
Penyebab Gagal Jantung
Gagal jantung terjadi ketika jantung melemah, mengalami kerusakan, atau menegang. Beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya gagal jantung antara lain:
- Penyakit arteri koroner
- Serangan jantung
- Kardiomiopati (genetik atau virus)
- Penyakit jantung bawaan
- Diabetes
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Aritmia
- Penyakit ginjal
- Indeks massa tubuh (Body Mass Index/BMI) melebihi 30
- Peradangan pada otot jantung (miokarditis)
Gejala Gagal Jantung
Gejala gagal jantung bisa muncul secara tiba-tiba maupun secara perlahan. Adapun gejalanya yang muncul, seperti:
- Kesulitan bernapas saat beraktivitas atau berbaring
- Lelah dan lemas
- Bengkak di kaki atau pergelangan kaki
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan
- Muncul suara siulan saat bernapas (wheezing)
- Mual
- Selera makan menurun
- Nyeri pada dada
- Sering buang air kecil di malam hari
- Kesulitan bernapas di malam hari
- Batuk kering
Gejala gagal jantung terkadang bisa ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak memiliki kondisi tersebut. Seiring berjalannya waktu, gejala gagal jantung dapat bertambah dan semakin parah.
Faktor Risiko Gagal Jantung
Risiko gagal jantung dapat meningkat jika pasien memiliki faktor berikut:
- Berusia lebih dari 65 tahun
- Punya kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Sedentary life
- Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan garam
- Memiliki tekanan darah tinggi
- Memiliki penyakit arteri koroner
- Pernah mengalami serangan jantung
- Riwayat penyakit gagal jantung pada keluarga
Tahapan Gagal Jantung
Gagal jantung dapat semakin parah seiring berjalannya waktu. Penyakit ini terbagi menjadi empat tahapan, di antaranya:
1. Stage A
Pada tahapan ini, Anda teridentifikasi memiliki risiko tinggi mengalami gagal jantung. Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor, seperti riwayat pada keluarga atau kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, penyakit arteri koroner, dan lain sebagainya.
2. Stage B
Pada tahapan ini, ventrikel sebelah kiri pasien sudah tidak berfungsi dengan semestinya, atau memiliki struktur yang tidak normal. Pasien pada tahapan ini umumnya masih belum menunjukkan gejala gagal jantung.
3. Stage C
Pasien pada tahapan ini sudah mengalami gagal jantung dan sudah menunjukkan satu atau lebih gejala.
4. Stage D dan EF
Tahapan akhir gagal jantung. Pasien pada tahapan ini memiliki gejala parah yang tidak lagi bisa membaik dengan pengobatan.
Diagnosis Gagal Jantung
Untuk mendiagnosis gagal jantung, dokter umumnya akan menanyakan tentang:
- Kondisi kesehatan secara menyeluruh
- Riwayat penyakit pada keluarga
- Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol
- Riwayat kemoterapi atau terapi radiasi lainnya
- Obat-obatan yang dikonsumsi
Dokter juga mungkin saja melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes darah
- Kateterisasi jantung
- X-ray
- Ekokardiografi
- MRI scan
- CT scan
- Elektrokardiografi (EKG)
- Multigated Acquisition (MUGA) scan
- Tes genetik
Pengobatan Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan kondisi yang terjadi dalam jangka panjang. Karena itu, pengobatan gagal jantung biasanya bertujuan untuk:
- Meringankan gejala gagal jantung
- Meningkatkan kekuatan jantung
- Mencegah terjadinya komplikasi
Adapun metode pengobatan yang dapat digunakan antara lain:
1. Obat-obatan
Obat-obatan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot jantung, mengurangi beban kerja jantung, dan meredakan gejala, seperti:
- Obat diuretik, seperti spironolactone, furosemide, indapamide, dan acetazolamide
- Penghambat beta, seperti bisoprolol dan carvedilol
- ACE inhibitor
- Angiotensin II receptor blockers (ARB), untuk mengurangi ketegangan pada pembuluh darah
- Digoxin
- Ivabradine
- Empagliflozin
- Tolvaptan
2. Operasi
Operasi dilakukan untuk menangani penyebab kerusakan jantung. Prosedur yang dapat dilakukan antara lain:
- Operasi katup jantung
- Operasi bypass jantung
- Transplantasi jantung
- Operasi angioplasty atau pemasangan ring
3. Pemasangan Implan
Pemasangan implan bertujuan untuk membantu kerja jantung sehingga dapat memompa darah dengan lebih efisien. Adapun alat yang dapat membantu kerja jantung tersebut di antaranya:
- Alat pacu jantung, memberikan rangsangan listrik pada jantung agar dapat memompa darah secara efisien
- Implantable Cardioverter-Defibrillator (ICD), mengirim sinyal kejut ketika detak jantung melemah atau berhenti
- Left Ventricular Assist Device (LVAD), dipasang di luar jantung untuk membantu memompa darah. Umumnya digunakan pasien yang menunggu transplantasi jantung
Komplikasi Gagal Jantung
Penting bagi pasien gagal jantung untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Jika tidak segera ditangani, gagal jantung dapat memicu gangguan lain, seperti:
- Gagal ginjal
- Serangan jantung
- Stroke
- Kerusakan hati
- Hipertensi pulmonal
- Edema paru-paru
- Kematian mendadak
Bagaimana Cara Mencegah Gagal Jantung?
Cara terbaik untuk mencegah gagal jantung adalah dengan menerapkan polah hidup yang sehat, di antaranya:
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Mengurangi asupan gula dan garam
- Pola tidur yang teratur dan berkualitas
- Mengurangi atau stop mengonsumsi minuman beralkohol
- Mengonsumsi makanan tinggi serat dan protein
- Mengelola stres dengan baik
- Tidak merokok
- Rutin melakukan pemeriksaan, terutama tekanan darah, gula darah, dan kolesterol
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri saat mengalami gejala seperti nyeri pada dada, lemas dan serasa ingin pingsan, detak jantung tak beraturan, atau mendadak kesulitan dan sesak napas. Gejala-gejala tersebut bisa saja dipicu oleh kondisi gagal jantung.
Bagi yang sudah mengalami gagal jantung, Anda perlu waspada ketika:
- Gejala yang dialami bertambah parah
- Muncul gejala baru
- Berat badan bertambah drastis hanya dalam hitungan hari
Kondisi di atas bisa menjadi indikasi penyakit gagal jantung yang dialami semakin parah atau pengobatan yang dijalani tidak efektif.
Simak Video "Gagal Jantung, Kenali Gejala dan Cara Tanganinya"
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)