Kanker Sarkoma Jaringan Lunak

Kanker Sarkoma Jaringan Lunak

Atta Kharisma - detikHealth
Kanker sarkoma
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Pengertian Kanker Sarkoma Jaringan Lunak

Kanker sarkoma jaringan lunak (soft tissue sarcoma) adalah jenis kanker yang muncul pada jaringan lunak tubuh, yakni jaringan yang menopang dan menghubungkan struktur tubuh. Adapun yang termasuk jaringan lunak di antaranya seperti otot, lemak, pembuluh darah, saraf, tendon, serta lapisan persendian.

Kanker sarkoma jaringan lunak dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya muncul di area perut, lengan, dan kaki.

Terdapat lebih dari 50 jenis kanker sarkoma jaringan lunak. Beberapa jenis kanker ini ada yang cenderung menyerang anak-anak, dan ada pula jenis yang lebih sering terjadi pada orang dewasa. Jenis kanker ini bisa sulit terdeteksi karena terkadang didiagnosis sebagai kondisi yang lain.

Penyebab Kanker Sarkoma Jaringan Lunak

Kanker sarkoma jaringan lunak terjadi ketika sel pada jaringan lunak mengalami mutasi DNA. Mutasi ini membuat sel jaringan yang tadinya sehat, berubah menjadi sel kanker yang kemudian tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.

Sel kanker tersebut lalu membentuk tumor. Pada beberapa jenis kanker sarkoma jaringan lunak, sel kanker dapat menetap di satu lokasi dan terus mereplikasi diri hingga membentuk tumor berukuran besar. Sementara pada jenis kanker sarkoma jaringan lunak lainnya, sel kanker dapat memisahkan diri dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Jenis sel yang mengalami mutasi DNA menentukan jenis sarkoma jaringan lunak yang menyerang tubuh. Misalnya, mutasi sel pada lapisan pembuluh darah dapat memicu angiosarcoma, mutasi sel pada jaringan lemak memicu liposarcoma, dan seterusnya.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab sel-sel tersebut mengalami mutasi DNA. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker sarkoma. Di antaranya:

  • Riwayat sindrom genetik pada keluarga yang meningkatkan risiko kanker sarkoma jaringan lunak, seperti retinoblastoma, sindrom Li-Fraumeni, sindrom Werner, dan lain sebagainya.
  • Paparan radiasi, misalnya dari pengobatan kanker dengan radioterapi.
  • Paparan herbisida atau zat kimia tertentu, seperti arsenik dan dioxin.

Gejala Kanker Sarkoma Jaringan Lunak

Kanker sarkoma jaringan lunak bisa saja tidak menimbulkan gejala di awal-awal. Seiring membesarnya tumor, gejala yang dapat timbul antara lain berupa:

  • Muncul bengkak atau benjolan pada bagian tubuh
  • Nyeri, biasanya disebabkan oleh tumor yang menekan saraf atau otot
  • Nyeri perut, jika benjolan tumbuh di perut
  • Batuk dan sesak napas, jika benjolan tumbuh di sekitar paru-paru

Diagnosis Kanker Sarkoma Jaringan Lunak

Selain menanyakan seputar gejala, dokter dapat melakukan sejumlah tes penunjang untuk menegakkan diagnosis kanker sarkoma jaringan lunak, antara lain:

  • Pemindaian rontgen
  • CT scan
  • MRI
  • PET scan
  • Biopsi, atau pengambilan sampel jaringan untuk memastikan jenis dan keganasan tumor

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan tingkat keparahan (stadium) dan penyebaran kanker sarkoma. Adapun stadium kanker sarkoma terbagi menjadi:

Stadium 1A

Tumor baru berukuran sekitar 5 cm, belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ tubuh lain, dan belum menunjukkan pertumbuhan atau penyebaran yang cepat

Stadium 1B

Tumor dapat berukuran lebih dari 5 cm, belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ tubuh lain, dan masih menunjukkan pertumbuhan dan penyebaran yang lambat

Stadium 2

Tumor berukuran sekitar 5 cm dan terlihat dapat tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat, namun belum menjalar ke kelenjar getah bening atau organ lain

Stadium 3A

Tumor berukuran 5-10 cm, terlihat dapat tumbuh dengan cepat, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain.

Stadium 3B

Stadium 3B menandakan bahwa tumor berukuran lebih dari 10 cm, terlihat dapat tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain.

Stadium 4

Pada stadium ini, tumor bisa berukuran berapa pun dan sudah menyebar ke jaringan getah bening atau organ tubuh yang jauh, seperti paru-paru.

Pengobatan Kanker Sarkoma Jaringan Lunak

Umumnya, kanker sarkoma jaringan lunak dapat ditangani melalui prosedur operasi pengangkatan sel kanker. Selain mengangkat sel kanker, dokter juga akan mengangkat jaringan di sekitar sel kanker untuk memastikan tidak ada jaringan kanker yang tertinggal.

Pada beberapa kasus, kanker sarkoma jaringan lunak dapat berukuran sangat besar dan tumbuh di tangan atau kaki sehingga dokter harus mengamputasi bagian tersebut untuk bisa mengangkat sel kanker secara menyeluruh. Pengobatan juga bisa dilakukan dengan bantuan radioterapi atau kemoterapi untuk mengecilkan ukuran tumor sehingga kanker dapat diangkat tanpa amputasi.

Selain lewat prosedur operasi, penangan kanker sarkoma jaringan lunak juga dapat dilakukan dengan prosedur berikut.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker yang sudah menyebar. Beberapa jenis kanker sarkoma jaringan lunak juga diketahui lebih merespons terhadap pengobatan secara kemoterapi.

Radioterapi

Pengobatan ini menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti X-ray atau proton, untuk membunuh sel kanker. Radioterapi dapat diakukan sebelum (untuk mengecilkan ukuran tumor), saat (agar radiasi dapat lebih mengenai sel kanker) , atau sesudah operasi kanker sarkoma jaringan lunak (untuk membunuh sel kanker yang tersisa).

Terapi target

Terapi target adalah pemberian obat-obatan tertentu untuk menyerang gen atau protein spesifik yang berperan dalam perkembangan sel kanker.

Pencegahan Kanker Sarkoma Jaringan Lunak

Walaupun kanker sarkoma jaringan lunak tidak dapat sepenuhnya dicegah, seseorang bisa menurunkan risiko terserang penyakit ini dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Menghindari paparan radiasi
  • Menghindari paparan zat kimia
  • Memeriksakan diri ke dokter jika mengidap kelainan genetik


Simak Video "Video Menkes Budi Tekankan Pentingnya Diagnosis Dini Penyakit Kanker"
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)