Limfadenitis

Limfadenitis

Atta Kharisma - detikHealth
Ilustrasi Limfadenitis
Ilustrasi limfadenitis. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Eakkarat Thiemubol)
Jakarta -

Pengertian Limfadenitis

Limfadenitis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar getah bening (limfe). Kelenjar getah bening adalah kelenjar-kelenjar kecil yang ada di hampir seluruh tubuh, mulai dari leher, ketiak, selangkangan, rongga perut, hingga rongga dada. Kelenjar ini berfungsi menangkap dan membunuh virus, bakteri, serta zat asing lain yang masuk ke dalam tubuh.

Limfadenitis sendiri disebabkan oleh infeksi akibat virus, bakteri, atau zat asing lain yang menyerang kelenjar getah bening. Infeksi ini dapat mengakibatkan peradangan, serta pembengkakan pad area yang meradang.

Ada dua jenis limfadenitis, yakni limfadenitis lokal yang menyebabkan peradangan di beberapa kelenjar getah bening dekat area yang terinfeksi, dan limfadenitis umum yang sudah menyebar melalui aliran darah dan menimbulkan peradangan di bagian tubuh lain.

Penyebab Limfadenitis

Limfadenitis disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, atau zat asing lain yang masuk ke dalam tubuh. Umumnya, kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus dan staphylococcus. Pada beberapa kasus, limfadenitis juga bisa dipicu oleh infeksi virus, seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV), atau bakteri seperti tuberkulosis dan bartonella.

Selain infeksi bakteri, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko limfadenitis di antaranya:

  • Kanker
  • Reaksi terhadap obat-obatan tertentu, seperti antibiotik atau obat kejang
  • Juvenile rheumatoid, penyakit autoimun yang menyerang sendi dan kerap dialami orang berusia 17 tahun ke bawah
  • Penyakit genetik, seperti anemia sel sabit, thalasemia, limfoma, atau penyakit kawasaki

Gejala Limfadenitis

Beberapa gejala yang terjadi pada pengidap limfadenitis, antara lain:

  • Demam
  • Bengkak pada kelenjar getah bening, biasa terjadi di leher, ketiak, atau selangkangan
  • Nyeri pada kelenjar getah bening
  • Kemerahan pada area peradangan
  • Abses (nanah) di kelenjar yang bengkak

Diagnosis Limfadenitis

Selain menanyakan seputar gejala yang dialami dan riwayat penyakit pada keluarga, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis, seperti:

  • Tes darah
  • Kultur darah atau cairan getah bening, untuk mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi dan melihat apakah infeksi sudah menyebar ke aliran darah
  • Biopsi kelenjar getah bening
  • USG, rontgen, PET, atau CT scan

Pengobatan Limfadenitis

Pengobatan untuk limfadenitis disesuaikan dengan tingkat keparahan serta kondisi pasien. Adapun beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Memberikan obat-obatan, seperti obat antibiotik, antivirus, antijamur, antiparasit, atau pereda nyeri seperti ibuprofen
  • Operasi, untuk mengatasi limfadenitis yang sudah menyebabkan munculnya abses. Tujuannya untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar yang bengkak

Komplikasi Limfadenitis

Limfadenitis yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti:

  • Selulitis, yakni infeksi bakteri di kulit dan jaringan di bawahnya
  • Fistula, yaitu pembentukan saluran yang terhubung secara tidak normal antara dua rongga tubuh yang seharusnya terpisah
  • Sepsis, komplikasi berbahaya yang dipicu respons tubuh dalam menghadapi infeksi

Pencegahan Limfadenitis

Karena limfadenitis disebabkan oleh infeksi bakteri, maka salah satu cara untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menerapkan gaya hidup bersih, seperti:

  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan dan sesudah dari kamar mandi
  • Rutin membersihkan alat makan dan barang pribadi lain, seperti sikat gigi
  • Memasak makanan, seperti daging dan sayuran, hingga benar-benar matang untuk membunuh bakteri
  • Menghindari konsumsi air dari sumber yang tidak jernih, seperti sungai atau danau
  • Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas, terutama pembengkakan yang disertai demam dan nyeri. Selain itu, lakukan pemeriksaan jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Demam yang tak kunjung sembuh
  • Keringat dingin di malam hari
  • Bengkak di tungkai
  • Berat badan turun mendadak
  • Muncul gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas, seperti sakit saat menelan atau berbicara


Simak Video "Video: Gambaran Seseorang yang Terinfeksi Penyakit Menular Seksual "
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)