Lupus Nefritis

Lupus Nefritis

Atta Kharisma - detikHealth
Ilustrasi ginjal
Ilustrasi lupus nefritis. (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Pengertian Lupus Nefritis

Lupus nefritis adalah peradangan pada ginjal yang disebabkan oleh penyakit systemic lupus erythematosus (SLE) atau yang lebih dikenal dengan sebutan lupus. Lupus nefritis termasuk satu komplikasi yang bisa terjadi akibat lupus.

Sama seperti lupus, lupus nefritis tergolong dalam penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang ada di ginjal. Akibatnya, ginjal mengalami peradangan dan mengalami masalah, seperti tekanan darah tinggi, gangguan fungsi penyaringan, hingga gagal ginjal.

Penyebab Lupus Nefritis

Pada kondisi normal, sistem kekebalan tubuh akan menyerang zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Namun pada pengidap lupus nefritis, sistem imun mengalami kelainan sehingga menganggap sel-sel sehat pada ginjal sebagai 'musuh' dan memberantasnya. Hal ini yang membuat ginjal kemudian mengalami sejumlah gangguan.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan perubahan yang membuat sistem imun menyerang sel-sel sehat di ginjal. Namun, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko, seperti:

  • Berjenis kelamin wanita
  • Terpapar racun atau bahan kimia tertentu
  • Riwayat lupus dalam keluarga
  • Mengidap penyakit autoimun lainnya

Pengidap lupus nefritis dapat mengalami kekambuhan ketika terpapar faktor pemicu, di antaranya:

  • Terpapar sinar matahari secara langsung
  • Terpapar air raksa
  • Terpapar silika
  • Merokok
  • Stres
  • Mengonsumsi obat-obatan
  • Mengalami perubahan hormon, misalnya ketika menstruasi atau kehamilan
  • Mengalami infeksi, baik karena bakteri maupun virus

Gejala Lupus Nefritis

Lupus nefritis memiliki gejala yang tidak jauh berbeda dengan gangguan ginjal lainnya. Gejala tersebut bisa muncul baik setelah atau bersamaan dengan munculnya gejala lupus.

Beberapa gejala tersebut antara lain:

  • Darah dalam urine (hematuria)
  • Urine berbusa
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari
  • Berat badan bertambah akibat peningkatan cairan dalam tubuh
  • Tekanan darah tinggi
  • Bengkak di betis, pergelangan, atau telapak kaki
  • Nyeri otot dan sendi
  • Protein dalam urine (proteinuria)
  • Demam
  • Ruam pada kulit

Diagnosis Lupus Nefritis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek gejala-gejala yang dialami pada tubuh pasien, misalnya demam, ruam, dan lain sebagainya.

Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan berupa:

1. Tes urine

Tes urine dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal, dan mengukur kadar protein dan sel darah dalam urine.

2. Tes darah

Tes ini dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal dengan melihat kandungan zat-zat sisa dalam darah seperti kreatinin dan ureum.

3. Pemeriksaan urine 24 jam

Tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan ginjal dalam menyaring zat-zat sisa dalam tubuh. Lewat tes ini, dapat diketahui seberapa banyak kandungan protein yang muncul dalam urine selama 24 jam.

4. USG perut

Pemeriksaan USG dilakukan untuk mengetahui kondisi ginjal secara lebih detail.

5. Biopsi ginjal

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengambil sampel dari jaringan ginjal untuk diperiksa menggunakan mikroskop. Gunanya untuk mencari tahu kerusakan jaringan ginjal dan penyebabnya.

Pengobatan Lupus Nefritis

Pengobatan lupus nefritis bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul. Metode pengobatan yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan lupus nefritis yang dialami pasien.

Metode-metode yang dapat digunakan antara lain:

1. Obat kortikosteroid

Obat kortikosteroid bertujuan untuk mengurangi peradangan, terutama pada ginjal. Contoh obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati lupus nefritis adalah methylprednisolone.

2. Obat imunosupresif

Obat imunosupresif digunakan untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mengurangi kerusakan jaringan ginjal akibat serangan sistem imun. Contoh obat ini adalah hydroxychloroquinone, mycophenolate mofetil, dan cyclophosphamide.

3. Obat antihipertensi

Obat ini bertujuan untuk mengurangi peningkatan tekanan darah yang dapat terjadi akibat kerusakan pada jaringan ginjal yang disebabkan oleh lupus nefritis. Contoh obat antihipertensi yang dapat digunakan pada penderita lupus nefritis antara lain:

  • ACE inhibitor
  • Penghambat beta
  • ARB
  • Diuretik
  • Antagonis kalsium

Komplikasi Lupus Nefritis

Komplikasi paling parah dari lupus nefritis adalah gagal ginjal. Pasien yang mengalami gagal ginjal harus melakukan hemodialisis atau cuci darah untuk menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring zat-zat sisa dalam tubuh, mengendalikan tekanan darah, dan menjaga keseimbangan kadar mineral di dalam darah.

Pencegahan Lupus Nefritis

Lupus nefritis dan gagal ginjal dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Rutin berolahraga
  • Tidak merokok
  • Minum air putih yang cukup
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
  • Menjaga tekanan darah agar tetap normal
  • Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam
  • Mengurangi makan makanan yang tinggi kolesterol
  • Menghindari pemakaian obat-obatan yang bisa memengaruhi fungsi ginjal

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke dokter jika mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas. Pemeriksaan dini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.

Selain itu, periksakan diri jika mengalami gejala-gejala yang bisa menjadi indikasi gagal ginjal, seperti:

  • Nyeri hebat di perut
  • Gangguan buang air kecil
  • Gampang lelah
  • Urine berbusa
  • Nafsu makan menurun
  • Sesak napas
  • Penurunan kesadaran
  • Bengkak di kaki, wajah, atau kelopak mata


Simak Video "Video Experience Analisis Kondisi Kulit Pakai AI "
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)