Pengertian Lupus Nefritis
Lupus nefritis adalah peradangan pada ginjal yang disebabkan oleh penyakit systemic lupus erythematosus (SLE) atau yang lebih dikenal dengan sebutan lupus. Lupus nefritis termasuk satu komplikasi yang bisa terjadi akibat lupus.
Sama seperti lupus, lupus nefritis tergolong dalam penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang ada di ginjal. Akibatnya, ginjal mengalami peradangan dan mengalami masalah, seperti tekanan darah tinggi, gangguan fungsi penyaringan, hingga gagal ginjal.
Penyebab Lupus Nefritis
Pada kondisi normal, sistem kekebalan tubuh akan menyerang zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Namun pada pengidap lupus nefritis, sistem imun mengalami kelainan sehingga menganggap sel-sel sehat pada ginjal sebagai 'musuh' dan memberantasnya. Hal ini yang membuat ginjal kemudian mengalami sejumlah gangguan.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan perubahan yang membuat sistem imun menyerang sel-sel sehat di ginjal. Namun, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko, seperti:
- Berjenis kelamin wanita
- Terpapar racun atau bahan kimia tertentu
- Riwayat lupus dalam keluarga
- Mengidap penyakit autoimun lainnya
Pengidap lupus nefritis dapat mengalami kekambuhan ketika terpapar faktor pemicu, di antaranya:
- Terpapar sinar matahari secara langsung
- Terpapar air raksa
- Terpapar silika
- Merokok
- Stres
- Mengonsumsi obat-obatan
- Mengalami perubahan hormon, misalnya ketika menstruasi atau kehamilan
- Mengalami infeksi, baik karena bakteri maupun virus
Gejala Lupus Nefritis
Lupus nefritis memiliki gejala yang tidak jauh berbeda dengan gangguan ginjal lainnya. Gejala tersebut bisa muncul baik setelah atau bersamaan dengan munculnya gejala lupus.
Beberapa gejala tersebut antara lain:
- Darah dalam urine (hematuria)
- Urine berbusa
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Berat badan bertambah akibat peningkatan cairan dalam tubuh
- Tekanan darah tinggi
- Bengkak di betis, pergelangan, atau telapak kaki
- Nyeri otot dan sendi
- Protein dalam urine (proteinuria)
- Demam
- Ruam pada kulit
Diagnosis Lupus Nefritis
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek gejala-gejala yang dialami pada tubuh pasien, misalnya demam, ruam, dan lain sebagainya.
Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan berupa:
1. Tes urine
Tes urine dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal, dan mengukur kadar protein dan sel darah dalam urine.
2. Tes darah
Tes ini dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal dengan melihat kandungan zat-zat sisa dalam darah seperti kreatinin dan ureum.
3. Pemeriksaan urine 24 jam
Tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan ginjal dalam menyaring zat-zat sisa dalam tubuh. Lewat tes ini, dapat diketahui seberapa banyak kandungan protein yang muncul dalam urine selama 24 jam.
4. USG perut
Pemeriksaan USG dilakukan untuk mengetahui kondisi ginjal secara lebih detail.
5. Biopsi ginjal
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengambil sampel dari jaringan ginjal untuk diperiksa menggunakan mikroskop. Gunanya untuk mencari tahu kerusakan jaringan ginjal dan penyebabnya.
Pengobatan Lupus Nefritis
Pengobatan lupus nefritis bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul. Metode pengobatan yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan lupus nefritis yang dialami pasien.
Metode-metode yang dapat digunakan antara lain:
1. Obat kortikosteroid
Obat kortikosteroid bertujuan untuk mengurangi peradangan, terutama pada ginjal. Contoh obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati lupus nefritis adalah methylprednisolone.
2. Obat imunosupresif
Obat imunosupresif digunakan untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mengurangi kerusakan jaringan ginjal akibat serangan sistem imun. Contoh obat ini adalah hydroxychloroquinone, mycophenolate mofetil, dan cyclophosphamide.
3. Obat antihipertensi
Obat ini bertujuan untuk mengurangi peningkatan tekanan darah yang dapat terjadi akibat kerusakan pada jaringan ginjal yang disebabkan oleh lupus nefritis. Contoh obat antihipertensi yang dapat digunakan pada penderita lupus nefritis antara lain:
- ACE inhibitor
- Penghambat beta
- ARB
- Diuretik
- Antagonis kalsium
Komplikasi Lupus Nefritis
Komplikasi paling parah dari lupus nefritis adalah gagal ginjal. Pasien yang mengalami gagal ginjal harus melakukan hemodialisis atau cuci darah untuk menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring zat-zat sisa dalam tubuh, mengendalikan tekanan darah, dan menjaga keseimbangan kadar mineral di dalam darah.
Pencegahan Lupus Nefritis
Lupus nefritis dan gagal ginjal dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Rutin berolahraga
- Tidak merokok
- Minum air putih yang cukup
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
- Menjaga tekanan darah agar tetap normal
- Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam
- Mengurangi makan makanan yang tinggi kolesterol
- Menghindari pemakaian obat-obatan yang bisa memengaruhi fungsi ginjal
Kapan Harus ke Dokter?
Segera ke dokter jika mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas. Pemeriksaan dini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.
Selain itu, periksakan diri jika mengalami gejala-gejala yang bisa menjadi indikasi gagal ginjal, seperti:
- Nyeri hebat di perut
- Gangguan buang air kecil
- Gampang lelah
- Urine berbusa
- Nafsu makan menurun
- Sesak napas
- Penurunan kesadaran
- Bengkak di kaki, wajah, atau kelopak mata
Simak Video "Video Experience Analisis Kondisi Kulit Pakai AI "
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)