Mati Batang Otak

Mati Batang Otak

Atta Kharisma - detikHealth
ilustrasi otak manusia
Ilustrasi mati batang otak. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta -

Pengertian Mati Batang Otak

Mati batang otak (brain stem death) adalah suatu kondisi ketika batang otak kehilangan fungsinya untuk mengirim dan menerima pesan ke dan dari seluruh tubuh.

Mati batang otak terjadi ketika medulla oblongata yang ada di batang otak mengalami kerusakan. Medulla oblongata berfungsi untuk mengontrol saraf otonom dan fungsi tubuh otomatis seperti mengedarkan darah ke seluruh tubuh, bernapas, mengatur sistem kardiovaskuler, dan lain-lain.

Jika medulla oblongata mengalami kerusakan, maka otak tidak lagi bisa memberikan instruksi kepada organ seperti jantung dan paru-paru untuk menjalankan fungsi mengedarkan darah dan bernapas. Karena itu, pengidap mati batang otak membutuhkan bantuan ventilator untuk agar jantung tetap bisa berdetak dan oksigen beredar melalui aliran darah.

Dianggap Sudah Meninggal

Meski bisa bernapas berkat bantuan ventilator, mati batang otak adalah kondisi yang bersifat permanen. Artinya, orang dengan kondisi ini tidak akan pernah sadar kembali dan tidak bisa bertahan hidup tanpa bantuan alat.

Mati batang otak juga sering disebut sebagai kondisi mati otak (brain death) secara keseluruhan. Orang yang mengalami kondisi ini pun secara medis dianggap sudah meninggal.

Penyebab Mati Batang Otak

Mati batang otak disebabkan oleh terhentinya suplai darah atau oksigen ke otak. Hal ini dapat dipicu beberapa faktor, antara lain:

1. Henti jantung

Ketika jantung berhenti berdetak sehingga otak menjadi kekurangan oksigen

2. Serangan jantung

Ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba terhalang

3. Stroke

Ketika suplai darah ke otak terhambat atau terhalang secara keseluruhan

4. Penggumpalan darah

Penyumbatan pada pembuluh darah yang mengganggu atau menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh

Selain itu, mati batang otak juga bisa disebabkan oleh:

  • Cidera parah pada kepala
  • Pendarahan di otak
  • Infeksi, seperti ensefalitis
  • Tumor otak

Beda Mati Batang Otak dengan Kondisi Vegetatif

Mati batang otak berbeda dengan kondisi vegetatif, gangguan kesadaran yang dapat dipicu oleh kerusakan parah pada otak. Orang yang mengalami kondisi vegetatif masih memiliki harapan untuk pulih, sementara mati batang otak bersifat permanen dan pengidapnya secara legal sudah bisa dinyatakan meninggal.

Selain itu, orang dengan kondisi vegetatif masih memiliki batang otak yang dapat berfungsi dengan baik. Dengan kata lain, orang yang mengalami kondisi vegetatif:

  • Masih memiliki sedikit kesadaran
  • Masih mungkin untuk bernapas tanpa bantuan alat
  • Memiliki harapan untuk pulih karena fungsi utama batang otak tidak mengalami kerusakan

Orang dengan kondisi vegetatif sebenarnya berada dalam keadaan sadar tapi tidak bisa merespons terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Pada kasus yang langka, otak orang dengan kondisi vegetatif mungkin menunjukkan respons yang bisa dideteksi oleh alat pemindai otak.

Tes untuk Memastikan Mati Batang Otak

Tes dan diagnosis mati batang otak dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

  • Menyinari mata dengan cahaya untuk melihat reaksi pupil mata. Pada kondisi normal, pupil mata harusnya mengecil saat disinari cahaya.
  • Menggunakan tisu atau kapas untuk menyentuh mata. Pada kondisi normal, mata akan berkedip saat bola mata mendapat sentuhan
  • Menekan dahi, mencubit hidung, atau menekan area tubuh tertentu untuk mengecek respons gerakan atau refleks sakit
  • Mengaliri air dingin ke telinga untuk melihat ada atau tidaknya pergerakan pada mata
  • Merangsang bagian belakang tenggorokan dengan menempatkan tabung plastik tipis, atau selang pernapasan untuk melihat reaksi muntah atau batuk
  • Melepas ventilator dalam waktu singkat untuk melihat apakah pasien mencoba bernapas sendiri
  • Mengecek aktivitas otak dengan alat elektroensefalografi (EEG)


Simak Video "Kemenkes Ungkap Hasil Audit Kasus Mati Batang Otak"
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)