Seorang atlet menjalani latihan fisik dan olahraga yang intens. Kondisi ini membuat tulang kering menerima tekanan terus menerus. Akibatnya, atlet rentan mengalami shin splints atau disebut juga bidai tulang kering. Simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Shin Splints/Bidai Tulang Kering?
Shin splints atau yang juga disebut sebagai bidai tulang kering terjadi ketika adanya tekanan terus-menerus pada otot dan tulang di sekitar tulang kering (tibia). Tulang kering adalah tulang besar di sepanjang tungkai bawah bagian depan. Akibat tekanan tersebut, jaringan di sekitar tulang kering menjadi nyeri, bengkak, dan meradang.
Atlet sering mengalami nyeri tulang kering karena mereka memberi tekanan berulang pada tulang kering, otot, dan jaringan ikat. Dokter terkadang menyebut shin splints sebagai medial tibial stress syndrome.
Dengan istirahat dan pemberian es, kebanyakan orang sembuh dari shin splints tanpa masalah kesehatan jangka panjang. Jika tidak diobati, shin splints berpotensi berkembang menjadi fraktur stres tibia.
Gejala Shin Splints/Bidai Tulang Kering
Pengidap shin splints atau bidai tulang kering akan mengalami beberapa gejala berikut:
- Nyeri tumpul di bagian depan tungkai bawah
- Rasa sakit yang berkembang selama latihan fisik
- Rasa sakit di kedua sisi tulang kering
- Nyeri otot
- Rasa sakit di sepanjang bagian dalam kaki bagian bawah
- Bengkak di kaki bagian bawah (biasanya ringan)
- Mati rasa dan kelemahan pada kaki
Penyebab Shin Splints/Bidai Tulang Kering
Rasa sakit yang terkait dengan shin splints atau bidai tulang kering disebabkan oleh kekuatan yang berlebihan pada tulang kering, otot, dan jaringan di sekitarnya.
Kekuatan yang berlebihan menyebabkan otot membengkak dan meningkatkan tekanan pada tulang yang berujung pada rasa sakit dan pembengkakan.
Shin splints atau bidai tulang kering juga dapat terjadi akibat reaksi stres terhadap patah tulang. Dentuman yang konstan dapat menyebabkan retakan kecil pada tulang kaki. Tubuh dapat memperbaiki keretakan jika diberikan waktu istirahat.
Jika tubuh tidak mendapatkan waktu untuk istirahat, retakan kecil tersebut dapat mengakibatkan fraktur total atau fraktur stres.
Faktor Risiko Shin Splints/Bidai Tulang Kering
Orang-orang tertentu memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami kondisi tersebut. Mereka adalah:
- Pelari, terutama yang berlari di permukaan yang tidak rata atau tiba-tiba meningkatkan latihan larinya.
- Atlet olahraga berdampak tinggi yang memberi tekanan pada kaki.
- Penari
- Orang yang memiliki kaki rata, lengkungan tinggi, atau lengkungan yang sangat kaku. Dalam situasi ini, otot dan tulang mungkin tidak menyerap atau mendistribusikan kekuatan dari benturan dan beban aktivitas.
- Anggota militer dan orang-orang yang banyak berbaris atau berjalan
- Orang yang memakai sepatu yang tidak mendukung saat berolahraga
- Berjalan dalam jarak ekstrim
- Orang yang kekurangan vitamin D, gangguan makan, atau kehilangan menstruasi normal
- Orang dengan osteopenia atau osteoporosis yang mungkin memiliki tulang lebih lemah
Komplikasi Shin Splints/Bidai Tulang Kering
Komplikasi shin splints atau bidai tulang kering jarang terjadi. Jika terus berlari atau berolahraga tanpa membiarkan kaki sembuh, shin splints dapat berkembang menjadi fraktur stres. Fraktur stres terjadi ketika retakan kecil terbentuk di tulang. Untuk mengobati fraktur stres, dokter sering merekomendasikan penggunaan kruk atau sepatu bot berjalan sampai tulang sembuh.
Diagnosis Shin Splints/Bidai Tulang Kering
Dokter mendiagnosis shin splints dengan melihat gaya dan cara berjalan, memeriksa kaki bagian bawah, dan pergelangan kaki. Pemeriksaan lengkap melibatkan menggerakkan pergelangan kaki dan kaki dan merasakan kelembutan di sepanjang tulang. Berdiri di kaki yang sakit atau melompat di kaki itu dapat membantu mendiagnosis apakah ada shin splints atau fraktur stres.
Dokter mungkin juga melakukan tes diagnostik seperti pemindaian pencitraan dan sinar-X jika menduga pasien mengidap patah tulang atau kondisi selain shin splints.
Pengobatan Shin Splints/Bidai Tulang Kering
1. Istirahat
Hindari aktivitas yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, atau tidak nyaman, tetapi jangan hentikan semua aktivitas fisik. Saat sedang dalam masa pemulihan, cobalah latihan ringan, seperti berenang, bersepeda, atau lari di air.
2. Es
Berikan kompres es ke tulang kering yang terkena selama 15-20 menit, 4-8 kali kali sehari selama beberapa hari. Untuk melindungi kulit, bungkus kantong es dengan handuk tipis
3. Obat pereda nyeri
Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas. Coba ibuprofen, naproxen sodium, atau acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit.
Kapan Harus ke Dokter?
Temui dokter jika shin splints tidak merespons metode pengobatan umum atau mengalami salah satu dari gejala berikut:
- Sakit parah di tulang kering setelah jatuh atau kecelakaan
- Tulang kering yang terasa panas
- Tulang kering tampak bengkak
- Rasa sakit di tulang kering bahkan saat sedang istirahat
Simak Video "Video: Donald Trump Alami Pembengkakan di Kaki dan Memar di Tangan"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)











































