Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) , jumlah kasus penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat kedua setelah India. Jumlah kasus diketahui mencapai 969 ribu dan kematian 93 ribu per tahunnya. Bila merujuk pada data tersebut, artinya terdapat 11 kematian akibat TBC setiap jamnya. Lantas, apa itu TBC dan apa penyebab serta gejala yang umumnya muncul? Berikut penjelasannya!
Apa Itu Penyakit Tuberkulosis?
Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah infeksi bakteri yang merupakan penyakit menular. Penyakit ini paling umum menyerang paru-paru, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa menyerang organ lain seperti otak, ginjal, atau tulang belakang. Penyakit ini bisa disebarkan dari droplets ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Gejala Tuberkulosis
Dikutip dari Cleveland Clinic, terdapat sejumlah gejala yang umumnya dirasakan oleh pengidap tuberkulosis, antara lain:
- Batuk dalam jangka waktu panjang, bisa bertahan hingga dua minggu atau lebih
- Rasa nyeri atau sakit pada dada
- Batuk darah atau lendir
- Rasa lelah atau lemah
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Meriang
- Demam
- Keringat saat malam hari
Penyebab Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini umumnya menyebar melalui udara dan menginfeksi organ tubuh. Meskipun tergolong sebagai penyakit menular, umumnya penularan tidak semudah itu terjadi.
Penularan umumnya terjadi ketika melakukan banyak kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Penyakit ini bisa disebarkan dari droplets atau cipratan cairan ludah ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Faktor Risiko Tuberkulosis
- Berada atau tinggal di lingkungan yang berisiko tinggi, seperti penjara atau fasilitas kesehatan
- Bekerja di laboratrium mycobakteriologi
- Pernah kontak langsung dengan orang yang dicurigai terinfeksi
- Memiliki imun tubuh yang rendah, khususnya anak-anak dan bayi
- Berada atau pernah tinggal di area-area yang rawan TB, seperti Amerika Latin, Asia, Rusia, Eropa Timur, dan Afrika
- Memiliki riwayat penyakit ginjal, diabetes, atau penyakit kronis jangka panjang lainnya
- Pernah menerima transplan organ
- Pernah atau sedang menerima kemoterapi untuk kanker dan pengobatan lainnya untuk gangguan sistem imun
Komplikasi Tuberkulosis
Bila tak tertangani dengan baik, tuberkulosis memiliki potensi untuk menyebabkan komplikasi pada organ-organ lainnya, antara lain:
- Kerusakan pada otak
- Kerusakan pada penglihatan
- Kerusakan pada tulang atau sendi
- Mengganggu fungsi hati
- Gagal ginjal
- Gangguan jantung
Obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengobati tuberkulosis juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping, seperti:
- Ruam kulit atau reaksi lain pada kulit
- Mual atau rasa tidak nyaman pada perut
- Kulit gatal
- Kulit atau mata yang menguning
- Urin berwarna gelap
- Diare
- Perubahan pada penglihatan
- Rasa lelah, pusing, atau sulit untuk menjaga keseimbangan
- Tubuh mudah memar atau pendarahan
Diagnosis Tuberkulosis
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik, yaitu memeriksa suara pernapasan, benjolan kelenjar getah bening, dan memastikan gejala-gejala yang dirasakan.
Pemeriksaan lebih lanjut akan diikuti dengan berbagai tes untuk memastikan adanya TB. Pemeriksaan bisa meliputi tes kulit, tes darah, rontgen atau x-ray, tes urine, dan pemeriksaan sampel cairan atau lendir yang dikeluarkan saat batuk.
Pengobatan Tuberkulosis
Penyakit tuberkulosis biasanya diobati dengan konsumsi sejumlah obat-obatan dan antibiotik untuk membunuh bakteri yang menginfeksi tubuh. Umumnya, obat-obatan ini dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang hingga mencapai 9 bulan untuk benar-benar membunuh seluruh bakteri dalam tubuh.
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit tuberkulosis seringkali memiliki kemiripan dengan penyakit lainnya. Segera konsultasikan pada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut bila gejala yang dialami tidak kunjung membaik dalam beberapa hari.
Gejala yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Sakit atau nyeri pada dada
- Sakit kepala secara tiba-tiba
- Rasa kebingungan
- Kejang
- Sulit untuk bernapas atau sesak
- Batuk darah
- Terdapat darah pada urine atau saat buang air besar
Simak Video "Video: PR Dinkes Jakarta Temukan 70 Ribu Kasus TBC hingga Akhir 2025 "
(suc/suc)