Xerophthalmia

Xerophthalmia

Jieffa Nurhaliza - detikHealth
Xerophthalmia
Ilustrasi Xerophthalmia Foto: iStock
Jakarta - Salah satu penyakit mata yang menyebabkan kebutaan adalah xerophthalmia. Biasanya, penyakit ini dapat terjadi pada anak-anak berusia di bawah 6 tahun. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya vitamin A dalam tubuh. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait penyakit xerophthalmia.

Apa Itu Penyakit Xerophthalmia?

Xerophthalmia merupakan penyakit mata akibat kekurangan vitamin A. Kondisi ini membuat pengidapnya mengalami kekeringan pada mata. Jika kondisi ini tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat, dapat menyebabkan pengidap mengalami rabun senja atau kerusakan yang lebih serius pada kornea mata. Kerusakan yang dimaksud yaitu adanya bintik-bintik putih pada mata.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, terdapat 254 juta anak di seluruh dunia yang kekurangan vitamin A dan terdapat 2,8 juta anak mengalami xerophthalmia. Selain itu, terdapat 350 ribu kasus per tahun yang menyebabkan kebutaan di masa kanak-kanak.

Gejala Xerophthalmia

Pada tahap awal gejala xerophthalmia dapat dikatakan ringan, dan akan bertambah parah jika kebutuhan vitamin A tidak terpenuhi. Hal ini yang menyebabkan selaput tipis pada kelopak mata dan bola mata menjadi kering, tebal dan berkerut.

Berikut gejala umum yang terjadi pada pengidap xerophthalmia, yakni:

  • Mata menjadi gatal
  • Mata menjadi merah
  • Mata menjadi lebih sensitif pada cahaya
  • Mata terasa mengganjal
  • Mata terasa pedih atau terbakar
  • Rabun senja
  • Penglihatan kabur

Selain itu, terdapat gejala serius pada kondisi xerophthalmia, yakni:

  • Kebutaan malam (nyctalopia)
  • Xerosis konjungtiva
  • Xerosis kornea
  • Xerophthalmic fundus
  • Ulkus kornea
  • Bintik bitot

Penyebab Xerophthalmia

Xerophthalmia dapat disebabkan oleh kondisi mendasar yang menyebabkan kekurangan vitamin A. Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin A sendiri, sehingga membutuhkan asupan dari luar seperti mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A. Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan mata.

Faktor Risiko Xerophthalmia

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami xerophthalmia, yakni:

1. Usia muda

Kekurangan vitamin A sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Kondisi ini dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan memiliki efek buruk pada organ vital. Jika anak tidak mendapatkan vitamin A yang cukup menyebabkan xerophthalmia atau kebutaan pada masa kanak-kanak.

Bayi memiliki risiko yang lebih tinggi terkena xerophthalmia daripada orang dewasa. Sedangkan pada anak-anak dengan usia 3 sampai 6 tahun memiliki risiko rabun senja.

2. Tidak mengonsumsi makanan sehat

Seseorang yang mengonsumsi makanan tidak sehat lebih berisiko terkena penyakit xerophthalmia. Biasanya, mereka tidak menyadari akibat kurangnya asupan vitamin A dalam makanan.

3. Penyakit lain

Penyakit seperti pankreatitis atau penyakit radang usus dapat menyebabkan kekurangan vitamin A. Selain itu, penyakit hati kronis atau sirosis hati dapat menghentikan penyerapan vitamin A ke dalam tubuh.

4. Diet kronis

Orang yang melakukan diet ketat berisiko tinggi terkena xerophthalmia karena ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan vitamin A.

5. Konsumsi alkohol berlebihan

Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar menurunkan kadar vitamin A dalam tubuh.

Komplikasi Xerophthalmia

Penyakit ini perlu ditangani dengan tepat dan cepat karena bisa menyebabkan kerusakan mata yang semakin parah. Jika kondisi ini tidak ditangani dan diobati akan terjadi kerusakan pada saraf dan jaringan mata yang membuat pengidapnya mengalami kebutaan.

Diagnosis Xerophthalmia

Dokter melakukan pemeriksaan fisik awal untuk mendiagnosis xerophthalmia. Selanjutnya, dokter juga memeriksa gejala dan riwayat kesehatan serta menanyakan seputar diet yang dilakukan.

Tak hanya itu, dokter juga melakukan pemeriksaan mata untuk menilai kondisi kornea dan konjungtiva. Ketika terjadi ulkus korea, maka ditetapkan diagnosis sebagai infeksi bakteri. Kemudian dilakukan tes darah untuk mengetahui kadar vitamin A dalam tubuh dan penyebab dari ulkus kornea.

Pengobatan Xerophthalmia

Dokter memberikan suplemen vitamin A dengan obat minum atau suntikkan ke tubuh. Pemberian vitamin A dilakukan untuk pengidap yang didiagnosis menderita rabun senja. Suplemen ini bertujuan untuk menghilangkan rabun senja dan membantu mata memproduksi cairan untuk melumasi mata.

Pada kasus yang lebih parah menyebabkan kerusakan kornea, terapi antibiotik juga dibutuhkan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Menutup mata untuk melindungi dari infeksi juga penting dilakukan.

Tak hanya suplemen vitamin A yang dibutuhkan, tetapi pengidap juga perlu memperbaiki gizi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, antara lain:

  • Selada
  • Wortel
  • Bayam
  • Jeruk
  • Pepaya
  • Semangka
  • Hati sapi
  • Ayam
  • Tuna
  • Salmon
  • Mackerel
  • Susu
  • Keju
  • Yogurt
  • Telur

Kapan Harus ke Dokter?

Seseorang perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala awal dari kondisi ini seperti sulit melihat dengan jelas di malam hari dan ketika cahaya di sekitar meredup. Penyakit ini merupakan kondisi yang membuat pengidapnya bertambah parah jika tidak segera diobati karena menyebabkan kebutaan.

Simak Video "Video: Yang Harus Dilakukan Jika Terkena Gas Air Mata"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Berita Terkait